Republika OnLine » Sepakbola » Liga Indonesia
Jumat, 11 Maret 2011, 08:24 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq, menilai pernyataan-pernyataan maupun sikap Dubes RI di Swiss, Djoko Susilo, tentang kisruh PSSI itu sudah keluar dari Tupoksi-nya.
"Sebagai duta besar (Dubes) dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yang diembannya, maka pernyataan-pernyataan dan sikapnya itu (tentang kisruh PSSI) sudah melenceng keluar dari Tupoksinya sebagai Dubes," tandasnya kepada ANTARA, di Jakarta, Jumat (11/3).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini kemudian menilai Djoko Susilo terkesan kuat sudah ikut masuk dalam pusaran konflik (PSSI) dengan menyampaikan penilaian-penilaian subyektif terhadap para pihak yang terlibat konflik. "Sebagai Dubes, saudara Djoko bisa saja memfasilitasi untuk mendapatkan dokumen atau informasi dari kantor pusat FIFA (di Swiss). Lalu, dokumen atau info itu diserahkan ke para pihak yang berkepentingan. Jangan lebih dari itu," tegasnya.
Karena itu, Mahfud Siddiq mendesak pihak Menteri Luar Negeri (Menlu) menegur Dubes tersebut atas posisi dan sikapnya yang tidak profesional. "Tugas Dubes adalah mewakili kepentingan Negara di luar negeri dengan menggunakan jalur diplomasi," ujarnya.
Baginya, apa yang dipertontonkan Djoko Susilo benar-benar sudah melenceng dari Tupoksi. "Sebagai Ketua Komis I DPR RI, saya tidak punya kepentingan terhadap kisruh di tubuh PSSI. Tapi, saya wajib mengingatkan Dubes untuk tetap profesional jalankan tugasnya," tegas Mahfuds Siddiq lagi.
Red: Didi Purwadi
Sumber: Antara
3 comments:
Pak Mahfudz, bicara PSSI untuk menyenangkan Golkar ? Sebagai kawan senasib ?
He.he..he...
Pak, kalo nggak ada kepentingan - sama dengan saran bapak ke dubes swiss, nggak usah ngomong ke media tapi tulis surat ke menlu...he..he..kesimpulane yo sama aja...
Semoga, sepakbola menguatkan raga dan jiwa bangsa indonesia
ya, Pak Mahfudz...?
( Peace, Pak ! )
Post a Comment