Wednesday, March 23, 2011

Serangan ke Libya, Indonesia Harus Bersikap

Nasional

"Bahwa operasi ini terbatas serangan udara, untuk melumpuhkan udara Libya."
Rabu, 23 Maret 2011, 12:42 WIB
Ismoko Widjaya, Suryanta Bakti Susila
Pemimpin Libya, Muammar Khadafi (therealtimer.com)


VIVAnews - Komisi I Bidang Pertahanan dan Luar Negeri DPR telah mengundang Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk membicarakan soal krisis di Libya. DPR mendesak agar pemerintah mengambil sikap tegas atas krisis di negara-negara Arab. "Pemerintah harus bersikap," kata Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq di gedung DPR, Jakarta, Rabu 23 Maret 2011.

Menurut Mahfudz, aksi militer Perserikatan Bangsa-Bangsa di negara yang krisis itu dikhawatirkan bisa tak sesuai tujuan. Aksi militer PBB bisa berubah menjadi pendudukan.

"Kalau kita lihat kasus-kasus sebelumnya sangat mungkin agendanya bukan menjamin warga sipil, tapi agenda lebih besar," ujar politisi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Mahfudz berharap, delegasi Indonesia pada sidang PBB bisa tegas dalam mengkritisi serangan negara sekutu ke Libya. "Bahwa operasi ini terbatas serangan udara, untuk melumpuhkan udara Libya. Mediasi. Itu yang harus dilakukan," ujar dia menambahkan.

Pemerintah Indonesia sendiri sudah menyatakan prihatin, dan menyesalkan kekerasan di Libya yang mengatasnamakan perlindungan atas warga sipil.
"Kita tentu prihatin, situasi dan kondisi di libya berkembang sedemikian rupa, sehingga semakin tampillah sosok penggunaan kekerasan," kata Menlu Marty Natalegawa di gedung DPR, kemarin.
• VIVAnews

11 comments:

Anonymous said...

Ayo demo ke Kedubes Amerika & PBB. Protes serangan ke Libya dan Gaza.
Untuk menakar soliditas Kader. Sekalian mengalihkan isu ustadz Yusuf Supendi.

he.he..he...

Anonymous said...

PRESIDEN PKS: KAMI TIDAK AKAN ISLAH DENGAN YUSUF

"...Islah itu kan kalau ada perbedaaan pendapat. Nah, ini pelanggaran berat dan dia (Yusuf) disanksi. Jadi jangan salah, islah itu kalau ada perbedaan pendapat, tapi kalau pelanggaran berat tidak ada islah," kata Luthfi saat ditemui wartawan sebelum rapat DPP PKS, di kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta, Rabu (23/3/2011)..."

comment :

nah, kalo jalan islah tak lagi diindahkan. Daripada tuding-menuding, saling buka aib dan aurat, baiknya Bapak-bapak mencontohkan MUBAHALAH.

Kita undang Pak SBY untuk pegang tangan Pak Yusuf dan Pak Lutfi/Pak Hilmi/ Pak Anis. Untuk ucapkan ikrar MUBAHALAH.

Siapa berani nantang duluan...?

Anonymous said...

hai bro...

kalo udah pada Mubahalah, kite damai lagi.

Rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Kite serbu (eh..,demo) ke Kedubes Amerika lagi...

Biar koboi tengik itu tau, kite solider sama sodare seiman...

Anonymous said...

Assalamu'alaikum

KH Said Agil S (Ketum NU), sepulang dari muktamar Tariqah Sufiyah di Libya, memberi saksi (TV One, 23/3/11, 20.30 wib) :

Khadafy memimpin sholat jama'ah dan hafal surat Maryam dan Thaha. Khadafy membuat program satu juta warga Libya hafidz qur'an. Khadafy mengirimkan da'i-da'i kepelosok afrika utara. Khadafy membuat sungai buatan 2.000 km melintas tengah Libya. Dan meng-Islam-kan banyak penganut animisme.

-----

Bagaimana PKS mensikapi persoalan Libya dan Timur Tengah pada umumnya ? Sebaiknya PKS menimbang secara adil antara sikap otoriter Khadafy dengan kontribusinya terhadap da'wah islam.

Menakar dengan bijak, antara sikap keras Khadafy kepada oposisi dengan kedaulatan Libya yang sedang dipertahankan Khadafy dari serbuan para begundal kafir.

Konstelasi di Timur Tengah saat ini, hendaknya mengingatkan PKS lonceng tanda dekatnya : "Malhamah Qubra". Sebagaimana dideskripsikan sebuah hadist Nabi SAW.

Sudah waktunya PKS persiapkan para kadernya. Menyambut era baru yang menuntut kesetiaan dan pengorbanan lebih para pejuang ikhlas.

Tuntaskan cepat, kekisruhan. Berlaku lemah lembut, adalah tanda PKS dirahmati Allah SWT :

"fabimaa rahmatin mina allaahi linta lahum..."

jangan berlaku keras dan kasar hati, bermusyawarah-lah dan ma'af mema'afkan. Serta bertaubat dan mohon pengampunan-Nya.

Semoga terlaksana...

Anonymous said...

Dulu saya simpatik sm pak Mahfudz,... tp setelah tau istrinya 2 (padahal yang ibu Tri udah memberinya 9 anak),... saya jd ga suka, sama seperti ke aa GYM... Emang orang Islam bisanya cuma ngumpulin Istri ya? bikin malu Umat Islam aja....

Anonymous said...

kita do'akan agar keluarga pak mahfudz bahagia. istri pertamanya ikhlas dan mendapat ganjaran surga Allah. istri keduanya tak mendorong pak mahfudz untuk tidak berlaku adil. dan pak mahfudz tak memberi nafkah keluarganya dengan harta subhat apalagi yang haram...

poligami tak sejahat yang dibayangkan lho...

Anonymous said...

Saya juga ikutan mendo'akan :

Semoga Pak Mahfudz & PKS nya mendapat rahmat Allah SWT untuk berlaku lembut hati, mema'afkan dan mendo'akan pengampunan Allah SWT kepada Pak Yusuf S.

Semoga Pak Mahfudz dan PKS nya, dapat Pengampunan Allah SWT, setelah hentikan makan buah "pohon khuldi" kekuasaan. Sehingga aurat (segala macam aib) tak "telanjang" seperti saat ini.

Semoga Taubat Pak Mahfudz dan PKS nya, diterima Allah SWT. Setelah hentikan banyak minum air "sungai larangan Thalut", sehingga melemahkan langkah da'wah Pak Mahfudz & PKS nya. Dan lebih memilih "jalan enak" politik pragmatisme.

Semoga Pak Mahfudz dan PKS nya, tak dianggap lagi jalankan politik hipokrit oleh PKB. Tak lagi dapat julukan : "Merasa dekat dengan surga, padahal kelakuan bak preman" oleh Demokrat.

Semoga kejadian menyentak belakangan ini, menyadarkan hati Pak Mahfudz dan PKS nya, kembali fokus membangun generasi baru. Yang dipersiapkan menghadapi situasi baru dari tanda-tanda dekatnya hari kiamat.

Generasi yang orang tua kita dahulu kabarkan: "warisane, Gatutkaca sewu-sewu". Yaitu jutaan pejuang ikhlas, yang baktikan dirinya dengan harta, raga dan jiwanya. Untuk kibarkan panji keadilan dimuka bumi.

Amin

Anonymous said...

RONY SETYAWAN: KALAU BERDAKWAH, JANGAN BERPARTAI DONG!

"...Jika ingin berpartai, ya berpartai saja gak perlu pakai embel2 dakwah dan tidak usah membawa institusi agama untuk kompetisi politik di wilayah abu-abu yang penuh kemunafikan..."

rimanews.com, sabtu, 26/3/11

comment :

Da'wah tak semata kegiatan verbal. Dakwah memiliki tahapan-tahapan. Dakwah memiliki wasilah dan perangkatnya. Itulah bagian manhaj dakwah yang diajarkan dalam Jama'ah Da'wah berbaju PKS.

Awalnya Partai Politik PKS merupakan wasilah dakwah. Tempat Jama'ah dakwah mengirimkan juru dakwah, dilingkungan kekuasaan dan dakwah dengan kekuasaan.

Sejak lonjakan dukungan masyarakat tahun 2004, PKS berhasil mengirimkan lebih banyak juru dakwah ke parlemen. Dan menduduki 2 kursi menteri di kabinet.

Situasi ini tak diantisipasi oleh PKS. Terutama menghadapi kegenitan jagat politik Indonesia. Sehingga rayuan pragmatisme politik, berhasil menggeser peran utama misi dakwah dipanggung kekuasaan.

Pemimpin dan juru dakwah PKS seperti sebagaian pasukan Thalut yang terlalu banyak minum air sungai. Yang melintas digersangnya perjalanan dakwah. Sehingga tak sanggup memanggul beban idealisme dakwah lebih jauh.

Pemimpin dan juru dakwah PKS lupa pada kisah perjalanan Nabi Yusuf As. Dimana Allah SWT memberi petunjuk, bekal dakwah dipanggung kekuasaan yang bukan milik Islam.

Bekal kehati-hatian terhadap siasat, bekal menghadapi godaan dunia, bekal membaca tanda-tanda petunjuk Allah kepada penguasa, bekal bersiasat yang diperkenankan syari'at dan bekal dalam mengelola krisis.

Rayuan Pragmatisme politik, sebabkan obsesi berlebihan pada panggung kekuasaan dan uang dihasilkan darinya. Maka sebagian Pemimpin dan Juru Dakwah PKS mulai memperlihatkan watak dasar manusianya :
"...kallaa inna al-insaana layathghaa. an raaahu istaghnaa..."

Juru Dakwah kritis yang mengingatkan kembali misi dakwah, mulai dianggap pengganggu yang harus disingkirkan. Dengan siasat halus ataupun kezaliman mencolok mata.

Sampai akhirnya Allah SWT mengirim seorang Juru Dakwah senior untuk memperkatakan aib/aurat Pemimpin Dakwah PKS didepan Publik. Membantahnya dengan mengatakan : "ini fitnah", tak jadi solusi, kecuali menyerahkan penghakimannya dihadapan Allah SWT, dengan MUBAHALAH.

Berkaca pada kisah Adam As, fenomena terbukanya aurat/aib bagi juru dakwah, menunjukkan ada syari'at yang dilanggar. Sebagaimana Adam As, telah memakan buah pohon larangan.

Apa yang harus dilakukan selain menutup aurat yang telanjang ? Meminta petunjuk jalan Taubat. Kembali kepada misi semula : berdakwah dilingkungan kekuasaan. Membersihkan diri dari lumpur pragmatisme. Mensucikan diri dari aneka skandal pidana dan moral.

Sehingga suara dakwah bergema dari gedung parlemen. Dakwah membahana dari departemen yang dikuasai.

Dakwah dengan partai politik adalah menyeru manusia dari kegelapan jahiliyah kepada jalan lurus yang diterangi sinar Hidayah Allah SWT. Dengan kekuatan tangan kekuasaan.

Anonymous said...

PENYADAPAN INTELEJEN RAWAN DISALAHGUNAKAN

Vivanews.com, Minggu, 27 Maret 2011, 20:30 WIB

comment :

Jangan-jangan ribut SMS "ancaman" Lutfi Hasan vs Yusuf Supendi, berhasil disadap Intelejen. Lalu memperkeruhnya dengan SMS "ancaman" palsu ?

Bukankah Wikileaks, membongkar kerja intelejen dalam praktek penyalah-gunaan kekuasaan ?

Anonymous said...

PKS SARANKAN YUSUF & DIDIN BIKIN PARTAI SENDIRI

"...Ya, kalau Pak Yusuf dan Pak Didin merasa PKS sudah keluar dari idealisme, dan menjadi pragmatis, ya kita sarankan bikin partai sendiri saja," tandasnya (Mahfudz Siddiq)..."

Inilan.com, Selasa, 29 Maret 2011, 07:30 WIB

comment :

Yth. Pak Mahfudz

Lawan politik PKS rupa-rupanya, ingin mempertahankan durasi isu Pak Yusuf Supendi. Tak mustahil, mereka gelontorkan uangnya untuk membayar media untuk tujuan ini.

Lawan politik PKS percaya, sulit munculkan partai sempalan PKS. Jadi mereka naikan PKS kepanggung publik untuk men-spot berbagai citra negatif politikus PKS.

Salah satu metodenya : publisitas pandangan yang bertentangan diantara para tokoh juru da'wah PKS. Antara tokoh senior dengan junior, antara pandangan pragmatisme dengan idealisme da'wah.

Lawan politik PKS berharap dapat men-spot perpecahan diinternal PKS. Dan citra negatif tokoh junior yang keras dan kasar hati.

Sadar atau tidak, para tokoh da'wah telah "menari" dengan tabuhan gendang lawan politik PKS.

Jadi, diamnya para tokoh da'wah PKS, akan membuat sepi panggung politik. Sehingga membosankan dan tak menarik untuk jadi tontonan publik.

Anonymous said...

NASIR DJAMIL, KETIKA POLITISI PKS BACA AL KITAB MATHIUS

"...Peristiwa itu terjadi saat pembacaan pandangan-pandangan fraksi-fraksi di Komisi Hukum DPR terhadap RUU Peradilan Anak, Senin (28/3/2011). Nasir Djamil sebagai Juru Bicara Fraksi PKS menyampai- kan pokok pikiran Fraksi PKS, sempat mengutip al-Kitab Mathius. "Perlakuan terhadap anak-anak menjadi cerminan kesetiaan umat Kristiani terhadap Tuhan sebagaimana dalam Mathius 18 ayat 5," paparnya..."

==========================

insya Allah, besok ada kader internal PKS yang tergusur dari caleg. diganti oleh sodara kita dari kristiani. demi 20% suara.

he.he..he...