Thursday, March 03, 2011

PKS Usul SBY Undang Ketum Partai Bahas Koalisi

Oleh: Santi Andriani
Nasional - Rabu, 2 Maret 2011 | 09:02 WIB



INILAH.COM, Jakarta- Sebut dua partai anggota koalisi tidak mentaati aturan koalisi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) minta Presiden SBY undang semua Ketua Umum Partai anggota koalisi dan sampaikan apa keluhannya.

"Kalau saya boleh usul Pak SBY sebagai Ketua Koalisi sebaiknya mengundang semua Ketua umum partai anggota koalisi termasuk Presiden PKS, duduk bersama, membahas apa yang terjadi," tandas Wakil Sekjen PKS, Mahfudz Siddiq kepada INILAH.COM, Selasa (1/3/2011) malam.

Dalam pertemuan itu, kata dia, SBY bisa menyampaikan semua yang dikeluhkannya dan juga partai Demokrat terhadap para anggota koalisi, termasuk PKS.

"Membicarakan masalah seperti apa, apa sebenarnya akar permasalahannya, mencari solusi untuk memperbaikinya, kalau sudah ada solusi ya membuat kesepakatan untuk dijalankan, tapi kalau tidak disepakati yang dibicarakan lagi," beber Mahfudz yang juga Ketua Komisi I DPR RI.

Karena menurut dia, apa yang disampaikan SBY dalam pidatonya soal kisruh di koalisi tidak jelas dan tegas bahkan cenderung normatif. PKS pun kata Mahfudz merasa bukan untuk partainya peringatan itu disampaikan Presiden.

"Susah juga ya menafsir-nafsir apa yang dikatakan dan siapa yang dimaksud SBY dalam pidatonya. Siapapun orang bisa dengan gampang menebak-nebak, tapi kan kita (parpol) tidak bisa seperti itu, harus eksplisit," sambungnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden SBY dalam pidatonya petang kemarin mengatakan, dari enam partai politik (parpol) yang tergabung dalam koalisi SBY-Boediono, ada dua partai yang dianggap 'bandel'.

"Dari evaluasi yang saya lakukan, saya menilai, ini juga dijustifikasi, atau dikonfirmasi oleh pandangan umum dari teman-teman di pemerintahan, bahwa ada sejumlah kesepakatan yang tidak ditaati, atau dilanggar oleh satu dua partai politik," ujar Presiden SBY dalam jumpa pers di kantor Kepresidenan, Jakarta kemarin (1/3).

Bahkan SBY dalam pidatonya, menyebut, jika parpol itu tidak bersedia mentaati aturan koalisi lagi, maka parpol itu tidak bisa bersama-sama lagi dalam koalisi. "Jika memang ada parpol yang tidak bersedia mentaati kesepakatan yang dibuat bersama saya dulu tentu Parpol tersebut tidak bisa bersama-sama lagi, jelas, gamlang, logikanya memang begitu," ujarnya.

Lebih jauh kata Mahfudz, PKS pun bukan seperti satu dua partai yang disebut SBY tidak mentaati atau melanggar kesepakatan koalisi. Menurut dia, sepak terjang PKS selama ini sudah sejalan dan sesuai dengan aturan di koalisi.

"Dalam kasus angket pajak misalnya, PKS merasa yang ingin dilakukan sudah sejalan dengan visi dan misi Presiden, yaitu mewujudkan pemerintahan yang bersih dan baik. Dan ini kan faktanya jelas, memang ada mafia pajak, ada kebocoran penerimaan pajak (temuan Satgas PMH), nah yang berbeda mungkin adalah pilihan cara (penyelesaian), tapi pilihan itu (angket) kan yang juga pilihan yang diusulkan oleh teman-teman di Demokrat," pungkasnya.

2 comments:

Anonymous said...

SURAT KEPADA SBY BAGIAN-1

Republika, 4/3/11 :
SBY SURATI PARTAI KOALISI
...Staf khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga menambahkan, surat akan dikirim dalam satu sampai dua hari ini. Pesan yang disampaikan SBY ke pemimpin partai koalisi pun jelas, "suatu pertanyaan sederhana, apakah kalian mau tetap menjadi bagian penting dalam koalisi ini atau memilih dengan kesadaran kritis masing-masing untuk meninggalkannya," tegas Daniel...

-------

Assalamu'alaikum

Yth Pak SBY....

Jama'ah da'wah yang sekarang berbaju PKS, telah kami amanahkan untuk berda'wah dengan kekuasaan. Mereka bulat menyokong bapak memimpin negeri ini sampai 2014. Dengan perjanjian : menegakkan amar ma'ruf - nahi munkar dalam bingkai reformasi dan demokrasi.

Melalui PKS disamping Bapak, diharapkan Allah membebaskan kami dan bangsa ini dari Fardhu Kifayah amar ma'ruf nahi munkar dengan kekuasaan. Sehingga bangsa ini tak ditanya Allah dipadang mahsyar kelak.

Yth Pak SBY...

Amar ma'ruf nahi munkar dalam bingkai perjanjian itu, akan menjadikan bapak berada dalam jajaran strata keimanan tertinggi. Karena selemah-lemahnya iman (dalam amar ma’ruf nahi munkar) adalah berdo’a dalam hati.

Agenda amar ma’ruf nahi munkar pertama, adalah merubah paradigma kekuasaan. Sebab tipuan halus Iblis La’natullah : didalam kekuasaan terdapat “Pohon Khuldi”. Sekiranya bapak dan para penyokongnya memakan buah pohon tersebut, maka merasakan kekekalan pada keni’matan ( harta, kemasyuran, pendukung yang banyak dll.). Akan meraih kerajaan yang tiada binasa. Tanpa terbuka aurat-mu.

Tipuan Iblis inilah yang menyebabkan bapak dan penyokongnya termasuk PKS bertengkar dalam soal kasus Bank Century. Gelombang permusuhan terus menerus digemakan oleh para pasukan iblis. Sehingga partai penyokong bapak merasa di khianati PKS. Sedangkan PKS harus menyelamatkan muka didepan Jama’ah Da’wah kami.

Taubat berjama’ah adalah kunci penyelesaian dari masalah ini. Saling mema’afkan diantara penyokong bapak. Berjanji mengembalikan hak-hak orang, sekiranya ada terbawa, tanpa harus diketahui oleh lawan-lawan politik bapak.

Memang, amar ma’ruf nahi munkar seibarat mengacungkan pisau. Satu sisi akan melukai orang dihadapan. Sisi lainnya akan melukai diri sendiri.

Yth Pak SBY...

Sekiranya PKS mengabaikan amar ma’ruf nahi munkar, ini akan menyenangkan bapak dan penyokongnya, manakala hati bapak sedang condong kepada kemunkaran. Ini mengkhianati amanah Jama’ah Da’wah kami. Dan Allah akan menanyai perbuatan PKS kelak, sedangkan kami memendam rasa kecewa, amarah dan kesedihan mendalam.

Sekiranya PKS berpegang teguh pada misi amar ma’ruf nahi munkar, ini akan membuat gundah gulana bapak dan penyokongnya, manakala terus menerus mendekati jurang kemunkaran. Sehingga muncul istilah “anak nakal yang perlu mendapat punishment”. Namun bagi kami, PKS akan hidup lebih kuat dihati kami. Dan dia dekat dengan pertolongan Allah.

Yth Pak SBY...

Pertanyaan staf bapak : ” apakah kalian mau tetap menjadi bagian penting dalam koalisi ini...?”, tentu akan kembali kepada bapak. Apakah koalisi ini masih berbingkai amar ma’ruf nahi munkar ? Apakah bapak akan mengulangi terus menerus kesalahan Kakek kita Adam As, yang tertipu oleh Iblis ? Yang membujuknya untuk memakan buah Pohon Khuldi ?

...

Anonymous said...

SURAT KEPADA SBY BAGIAN-2

Assalamu'alaikum

Yth Pak SBY...

Kami yang tergabung dalam Jama'ah Da'wah, adalah orang-orang yang mencintai da'wah. Mendambakan bangsa ini mengenal dan mencintai Allah mereka. Berharap sangat agar Islam menjadi rahmat bagi bangsa dan negeri ini. Terobsesi supaya Muhammad SAW, menjadi teladan dari pemimpin sampai rakyat jelata dibumi nusantara.

Yth Pak SBY...

Kami menitipkan amanah kepada PKS : berda'wah dengan dan di lingkungan kekuasaan. Da'wah yang bukan semata verbal, tapi meliputi akhlak pergaulan, kejujuran kerja, saling tolong, memberi nasehat dalam rangka mensejahterakan negeri.

Kami mendengar beratnya da'wah PKS dilingkungan kekuasaan,terutama sulitnya berkomunikasi dengan Bapak. Suasana ini mirip kondisi jaman Majapahit sebelum raja Brawijaya terakhir. Atau jaman Pajajaran sebelum kehancuran raja terakhirnya. Mereka hampir menutup diri dari penyeru da'wah Islam.

Ini tak luput dari peran bawahan para raja, yang merekaya dengan siasat mereka agar pengaruh da'wah Islam tak sampai kepada raja. Dengan cara menempatkan sang raja dimenara gading. Tak boleh tersentuh oleh tangan para jelata.

Sehingga sejarah da'wah Islam dinusantara mendapatkan jalannya sendiri dipinggiran kekuasaan. Daerah Pajajaran menerima rahmat Islam melalui tangan Sunan Gunung Jati ( kerabat raja pajajaran ). Bekas wilayah Majapahit menerima da'wah Islam lewat Raden Fatah ( kerabat raja majapahit ).

Berkaca dari sejarah, pilihan bapak saat ini adalah : menjadi pemimpin dalam gerbong da'wah. Atau da'wah ini mencari jalannya sendiri tanpa mengikut-sertakan bapak.

Yth pak SBY...

PKS adalah bukan partai sempurna. Mereka adalah kumpulan manusia yang mencoba menyempurnakan keislaman mereka. Dan bersedia menerima beban amanah da'wah, hingga sepanjang hayat dikandung badan.

Sebagai manusia yang bergaul dan bersinggungan dengan kekuasaan, mereka tentu tak luput dari kealpaan. Yang terkadang digambarkan secara ekstrem : "mereka itu merasa dekat dengan surga, padahal perilaku mereka bak preman..."

Kami akan berterima kasih , sekiranya Bapak melakukan evaluasi kepada PKS. Manakala mereka dalam kondisi alpa terus menerus dari misi da'wah mereka.

Kami akan menyampaikan hormat kami, ketika bapak mumutuskan untuk meminggirkan PKS dari panggung kekuasaan. Saat mereka melanggar apa yang mereka da'wahkan.

Namun Allah akan menggelorakan kecintaan hati kami kepada PKS, sekiranya mereka diminta mundur dari kekuasaan. Lantaran bapak merasa terusik atas nasehat-nasehat da'wah mereka, dalam bentuk kebijakan fraksional legislatif.

Sehingga bapak tak nyenyak tidur, lantaran merasa aurat bapak diintai terus menerus. Persis seperti pralambang :
"..tan tinoleh sinjang kemben.."
yang digambarkan dalam kitab Musarror Joyoboyo, gubahan Sunan Giri III.

Yaitu pemimpin negeri ini yang tak tenang hidupnya, seibarat perempuan yang selalu menoleh saat mengenakan kain kemban (karena merasa takut diintip auratnya).

Begitulah watak buah Pohon Khuldi kekuasaan. Yang Iblis mempromosikan : Bapak akan terjamin rizkinya tujuh turunan, dan kekuasaan bapak akan langgeng. Namun faktanya : Surga ketrentaman akan hilang dari hati Bapak, dan aurat bapak akan segera terbuka.

Yth Pak SBY...

Perbaikilah komunikasi dengan da'wah PKS. Abaikan nasehat-nasehat sesat pembantu bapak. Terimalah tawaran untuk memimpin da'wah Islam ini. Berhentilah memakan buah Pohon Khuldi....

....