Wednesday, March 23, 2011

Hidayat Nur Wahid Membantah Ada Kubu-kubuan di PKS

Polkam / Selasa, 22 Maret 2011 16:12 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Hidayat Nur Wahid membantah ada kubu-kubuan di Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Di PKS hanya ada satu, tidak ada faksi tua dan faksi muda. Dalam Musyawarah Kerja Nasional juga diputuskan PKS hanya satu. "Nama kita adalah PKS, tidak dipisah Partai keadilan atau Sejahtera," kata Hidayat di DPR, Jakarta, Selasa (22/3).

Soal kubu-kubuan itu hanya kesan. Deklarator Partai Keadilan, yang kemudian bermetamorfosa menjadi PKS, itu membantah ia masuk kubu faksi tua. "Padahal, anak saya baru umur dua tahun," kata Hidayat berkelakar. Ia mengakui, yang terjadi di PKS adalah sebuah dinamika. Menjadi tugas partai untuk menuntaskan itu agak tidak jadi fitnah, bola liar, bahkan politisasi pihak-pihak tertentu guna mencari celah membombardir PKS.

Hidayat enggan mengomentari aksi Yusuf Supendi, pendiri Partai Keadilan, yang melaporkan sejumlah elite PKS ke Badan Kehormatan DPR dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Hidayat, semua yang terkait pelaporan Yusuf sudah dibahas di internal partai. "Pak Mahfudz Siddiq sudah banyak menanggapi. Ya sudah itu saja," kata Hidayat.

Hidaya juga membantah ada perubahan sejak Partai Keadilan berubah menjadi PKS. "Saya tahu persis Partai Keadilan dan PKS adalah rangkaian yang tidak berbeda secara berlawanan. Prinsipnya sama. Ini partai asasnya Islam. Sekarang pun asasnya tetap Islam. Dari dulu partai ini bertujuan untuk membuat bangsa Indonesia menjadi adil makmur dan sejahtera dalam konteks NKRI yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa," kata Hidayat.

Dari dulu, baik saat Partai Keadilan maupun PKS sekarang, sudah biasa bekerja sama dengan komponen politik yang ada. Bahkan berkoalisi dengan beragam pihak. Partai Keadilan misalnya, berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) di Fraksi Reformasi. Padahal, PAN pada dasarnya buksan berdasaskan Islam. "Dari dulu Partai Keadilan dan PKS berjuang melawan korupsi, menghadirkan pemerintah yang bersih dan peduli dengan rakyat."

Secara prinsip, kata Hidayat, tidak ada perbedaan mendasar antara Partai Keadilan dan PKS. Bahwa PKS kemudian semakin berkembang itu hasil perjuangan yang telah dilakukan oleh aktiviasnya. Pada hakekatnya, kata Hidaya, ini berkaitan dengan disiplin partai, partai yang membuat begitu banyak keputusan. "Dan keputusan itu tidak dikaitkan dengan Anda yang dulu dan Anda yang belakangan. Apakah Anda generasi awal atau akhir, semua diukur dengan AD/ART yang diatur partai sangat jelas," kata Hidayat.

Prinsip di internal partai juga sangat jelas, lembaga-lembaga partai juga jelas. Lembaga partai membuat keputusan-keputusan. "Saya kira tidak serta merta dulu yang seolah-olah menjadi segala-galanya sekarang menomorsatukan. Sementara yang belakangan harus diakhirkan, dinomor limakan." Semua, kata Hidayat, dasarnya AD/ART, kode etik. "Konkrit kok," katanya.

Siapapun yang tidak salah, kata Hidayat, tidak akan dijatuhi sanksi. "Siapapun kalau bersalah akan dikenai sanksi. Lalu kalau sekarang dikaitkan dengan yang telah dilaporkan Pak Yusuf Supendi, biarkan partai menyelesaikan itu dengan cara yang efektif. Tapi saya berharap bahwa permasalahan ini tidak berlarut-larut ang akan mengganggu kinerja partai," kata Hidayat. (Andhini)

No comments: