Tuesday, March 22, 2011

Mahfudz Siddiq: Biarkan Saja Yusuf Ngomong Sampai Selesai

Selasa, 22/03/2011 00:15 WIB
Poligami 3 Elit PKS


Jakarta - Wasekjen PKS Mahfudz Siddiq menanggapi dingin tudingan miring soal poligami yang dilontarkan oleh pendiri Partai Keadilan, cikal bakal PKS, Yusuf Supendi. Mahfudz tidak menggubris tuduhan bahwa ia telah melakukan poligami.

"Biarin aja Yusuf Supendi ngomong sampai selesai. PKS tidak akan sibukan diri dengan urusan ini" ujar Mahfudz melalui pesan singkat kepada detikcom, Senin (21/3/2011).

Namun, saat ditanya apakah tudingan soal poligami yang dialamatkan kepadanya itu betul adanya, Mahfudz tidak menjawab.

Salah satu pendiri PK, Yusuf Supendi tidak hanya melaporkan dugaan korupsi yang dilakukan Sekjen PKS Anis Matta ke KPK. Yusuf juga membeberkan poligami yang dilakukan petinggi PKS.

"Yang poligaminya bermasalah ada 3, Luthfi Hasan Ishaaq, Tifatul dan Mahfudz," ujar Yusuf.

Menurut Yusuf, poligami yang dilakukan Luthfi yang saat ini menjabat sebagai Presiden PKS tidak direstui direstui oleh Dewan Syariah. Bahkan Lutfi juga tidak mendapatkan restu dari istri pertamanya.

"Istri pertamanya bahkan minta supaya saya yang mendamaikan dengan Lutfi dan istri keduanya. Istri pertamanya minta cuma saya bisa mendamaikan, itu waktu saya masih menjadi Dewan Syariah, Lutfi masih bendara PK," terang Yusuf.

Sedangkan menurut Yusuf, poligami yang dilakukan Tifatul dan Mahfudz tidak sah. Keduanya tidak mendapatkan restu dari Dewan Syariah.

"Poligami yang dilakukan (Tifatul dan Mahfudz) juga tidak sah karena walinya juga tidak sah. Saya sebagai Dewan Syariah yang memeriksanya sendiri," imbuhnya.
(her/irw)

7 comments:

Anonymous said...

Kelakuan antum menjijikkan...!!!!

Anonymous said...

Antum sangat tidak layak jadi qiyadah dijamaah ini.....

Anonymous said...

http://nasional.inilah.com/read/detail/1348452/istri-yusuf-supendi-stroke-dikecewakan-elite-pks

Anonymous said...

Ya Alloh jika memang para qiyadah ini berdusta....hancurkanlah mereka...hinakanlah mereka....Amiin

Rudi Ikhwan said...

Menurut saya yang berkomentar di atas tidaklah orang yang lebih baik, apalagi berkomentar tanpa identitas (anonymous).

Sikap yang terbaik menurut saya :

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya" (QS : Ali Imron : 159)

Ustadz-ustadz kita yang lain tetap tenang dan tidak ikut menyelam di air yang keruh itu, mungkin (menurut saya) karena mereka paham dengan permasalahan sesungguhnya.

Anonymous said...

RUDI IKHWAN said : "...Menurut saya yang berkomentar di atas tidaklah orang yang lebih baik, apalagi berkomentar tanpa identitas (anonymous)..."

comment :

Yth.
Rudi Ikhwan
Assalamu'alaikum

Mari kita bahas, pengamalan QS : Ali Imron : 159.

Dalam kekisruhan ini, kemarin pak Mahfudz mengatakan bahwa pak Yusuf Supendi 'sampah' PKS. (lihat, "Mahfudz Siddiq: Siapa Pemulung 'Sampah' PKS?", detiknews.com, Sabtu, 19/03/2011, 10:20 WIB).

Inikah indikasi sikap keras dan kasar hati pak Mahfudz, yang tak mendapat rahmat Allah untuk berlaku lemah lembut ? Tak heran sampai hari ini, pak Yusuf menjauhkan diri.

Sehingga jalan musyawarah dan saling mema'afkan tak ditempuh PKS dan Pak Yusuf. Apalagi, saling mendo'akan pengampunan. (lihat, Ogah Islah, Yusuf Supendi Pilih Jalur Hukum, inilah.com, 23/3/11)

Jadi, janganlah terlalu mempermasalahkan sikap para anonymous itu,
duhai saudaraku Rudi Ikhwan...

Data Cabling Cicero said...

Great reading yourr blog