Friday, March 11, 2011

F-PKS: Impor Beras Bukan Kebijakan Mentan

Arfi Bambani Amri | Jum'at, 11 Maret 2011, 05:38 WIB

VIVAnews - Salah satu syarat yang diminta Partai Gerakan Indonesia Raya untuk masuk kabinet adalah pemerintah menghentikan impor pangan. Dan pos di kabinet yang diincar adalah Kementerian Pertanian yang saat ini diduduki kader Partai Keadilan Sejahtera, Suswono.

Ketua Kelompok Fraksi PKS di Komisi Pertanian, Rofi' Munawar, menyatakan tak tepat mengaitkan impor pangan dengan Kementerian Pertanian. "Kementerian Pertanian mengurusi produksi dalam negeri," kata Rofi' kepada VIVAnews. "Kalau impor pangan, itu restu Menteri Perekonomian, bukan restu Menteri Pertanian."

Secara khusus Rofi’ mengritik Menko Perekonomian yang menyatakan bahwa alokasi beras yang diimpor hanya akan digunakan untuk operasi pasar dan operasi pasar khusus, guna stabilisasi harga.

Menurut Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur ini kebijakan tersebut sangat rawan penyimpangan. “Bisa jadi beras impor, yang memiliki selisih harga beli yang cukup jauh dengan beras nasional, akan bocor dan kemudian dikomersilkan kembali oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab,” katanya.

Dalam pandangan Rofi’, Bulog perlu memperhatikan kajian BPS di mana disebutkan bahwa pada akhir 2011 diperkirakan jumlah penduduk akan bertambah 3,8 juta jiwa, sehingga total penduduk mencapai 241, 1 juta jiwa. Sementara, pertumbuhan padi diyakini mencapai 1,35 persen.

“Dengan kondisi tersebut masih akan terjadi surplus beras sebesar 4,29 juta ton sehingga tidak ada alasan memperpanjang kebijakan impor dan pembebasan bea masuk beras impor,” ujar Rofi'.

Impor pangan diperkirakan bisa membuat anjlok harga beras karena pada Maret 2011 ini akan ada panen raya hampir di seluruh wilayah Indonesia. Dengan kebijakan tersebut beban petani akan semakin berat. ”Ini menyengsarakan petani, karena menghilangkan insentif harga dan mematikan diversifikasi pangan berbasis bahan baku lokal,” kata Rofi’. (kd)

8 comments:

Anonymous said...

Yth sobat kami PKS

Assalamu'alaikum.

Sobat, ada argumentasi yang perlu didengar dari menko ekonomi. Kenapa dia perlu impor besar. Tujuannya mulia, menyediakan beras untuk kelompok ekonomi susah. Yang tak bisa disediakan produksi beras nasional.

Sobat, coba dorong pak Menteri untuk memikirkan bagaimana HPP beras bisa turun. Bagaimana meningkatkan produktifitas beras, dengan ekstensifikasi atawa intensifikasi. Sehingga harga beras lebih murah, ketersediaannya cukup. Dan tak perlu lagi impor beras.

Sobat, ini lebih baik. Akan terjadi harmonisasi dengan mitra koalisi. Tak bikin sewot menko ekonomi. Semua senang. Dan barangkali da'wah lebih diterima mitra koalisi.

Ketimbang sekedar menjaga citra PKS didepan publik. Dengan mengatakan : ini bukan kebijakan Menteri dari PKS. Sambil tak memberi solusi per-beras-an nasional.

Sobat kami PKS, Cobalah bikin program pengembangan dan pemberdayaan para Penyuluh Pertanian. Karena mereka ujung tombak yang bersentuhan langsung dengan para petani.

Kirimlah sebanyak-banyaknya, da'i-da'i yang membina mental dan rohani para Penyuluh Pertanian. Dan jadikan mereka da'i-da'i yang membina petani.

Kembangkanlah wawasan teknis mereka melalui pelatihan berkesinambungan. Sehingga mendapatkan teknik-teknik baru, yang mampu menurunkan HPP sekaligus meningkatkan produktifitas hasil panen.

Terakhir, kembangkan program insentif bagi mereka.

Sobat, jika ini berhasil, PKS dianggap berprestasi. Maka da'wahpun lebih mudah diterima.

Sobat, berda'wahlah dengan prestasi kerja. Bukan sekedar menjaga citra, sambil menyakiti mitra koalisi...

Anonymous said...

Yth sobat kami PKS

Janganlah engkau iri hati, manakala mitra koalisi yang mengimpor beras, ternyata "ada udang dibalik batu". Dengan impor beras, partainya dapat untung besar.

Sobat ingatlah, jika benar, itu salah satu contoh dari buah dari pohon khuldi kekuasaan.

Jangan ditiru. Takut Allah SWT esok lusa membuka aurat mu.

Anonymous said...

Jangan-jangan sebentar lagi F-PKS mau bilang :

"Kesalahan SBY yang dibongkar harian "The Age" Australia, bukan kebijakan PKS.."

he.he..he...

Anonymous said...

selalu dijadikan celah pihak "luar" dgn dalih mentan PKS ga proesional kerjanya, padahal kerja menko to?

Anonymous said...

ya, itu tadi...

PKS lebih sibuk ber-apologi
dan menjaga citra diri

daripada memberi solusi
demi sejahtera negeri ini

Anonymous said...

Yth PKS

Assalaamu'alaikum wr wb

Ayo terus bekerja untuk indonesia. Kritik dan saran adalah bahan bakar untuk terus bekerja lebih baik lagi untuk kesejahteraan rakyat indonesia. Dan untuk indonesia lebih baik.

Wassalaam

Anonymous said...

Ayo Sobat kami PKS..!
Kami mendukungmu
selama engkau setia
dijalan da'wahmu !

Anonymous said...

"F-PKS: Impor Beras Bukan Kebijakan Mentan"

comment :

Impor daging sapi beku ...?