Senin, 21/03/2011 14:53 WIB
Febrina Ayu Scottiati - detikNews
Jakarta - Sekjen PKS Anis Matta enggan bersikap reaksioner menanggapi Yusuf Supendi. Namun Anis menilai, pendiri Partai Keadilan, cikal bakal PKS, itu ada yang menunggangi untuk menggembosi partainya.
"Ya saya tahu, tapi saya tidak mau buka. Itu etika internal," kata Anis di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/3/2011).
Anis mengambil positif saja apa yang disampaikan Yusuf ke publik terkait PKS. Justru hal itu akan mengenalkan PKS kepada publik.
"Kita tidak ingin bereaksi jauh, kita tidak melihat sebagai ancaman," imbuhnya.
Tindakan Yusuf yang ditunggangi pihak tertentu dinilai Anis sebagai serangan balik. Dari peta politik sudah kelihatan polanya.
"Sudah saya duga akan ada serangan lain, ini ada permainan, tidak ada ancaman. Tapi permainan ini menjadi panggung besar," tuturnya.
Yusuf Supendi adalah salah seorang pendiri Partai Keadilan. Dia menjadi anggota DPR dari FPKS periode 2004-2009. Di DPR, Yusuf Supendi pernah menjadi anggota Komisi X, sekaligus anggota Badan Legislasi DPR.
Yusuf Supendi pernah menjabat anggota Majelis Syuro PKS periode 2000-2005. Dia juga pernah menjabat anggota Dewan Syariah PK/PKS periode 2000-2005.
Yusuf melaporkan Presiden PKS Luthfie Hasan Ishaaq ke Badan Kehormatan DPR atas SMS ancaman dan dugaan penerimaan dana dari luar negeri. Yusuf juga akan menyambangi KPK untuk memberikan klarifikasi terkait elit PKS.
Sedang petinggi PKS telah membantah seluruh tuduhan Yusuf dan menganggapnya sebagai fitnah.
(ndr/nrl)
6 comments:
ABU RIDHA: USTADZ YUSUF ORANG JUJUR, DISEGANI DI PKS
"...(Yusuf Supendi) Ya jujur, Insya Allah. Dia dihormati di PKS. Secara umum dia dihormati dan disegani di PKS," jelas Abu Ridha saat dihubungi detikcom, Selasa (22/3/2011).
detiknews.com, Selasa (22/3/2011)
---
HILMI AMINUDIN MENANGIS DI ATAS PODIUM
"...Ustadz Hilmi menangis sesegukan, dia merasa belum berhasil mengkader kami karena harus terpilih lagi jadi ketua Majelis Syuro," ujar anggota Majelis Syuro PKS Jazuli Juwaini kepada INILAH.COM, Senin (21/3/2011).
Ketika itu, sebenarnya Hilmi tidak bersedia menjadi ketua Majelis Syuro PKS lagi. Namun dikarenakan desakan yang kuat dari mayoritas anggota Majelis Syuro, Hilmi tak bisa menolak amanah..."
INILAH.COM, Senin (21/3/2011).
comment :
Guru-guru senior saling tuding. Yang satu menuding dan dikeluarkan dari PKS. Satunya lagi membantah : "itu fitnah", sambil memimpin PKS.
Apa solusinya, ketika para guru berselisih dan masing-masing klaim kebenaran ???
Sikap yang terbaik (menurut saya) :
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya" (QS : Ali Imron : 159)
Ustadz-ustadz kita yang lain tetap tenang dan tidak ikut menyelam di air yang keruh itu, mungkin (menurut saya) karena mereka paham dengan permasalahan sesungguhnya.
Makanya PKS jangan banyak manuver keluar, kuatkan dulu SDM internal. Sabar, jgn keburu pengen lari cepat dan membesar. Kecil cantik jauh lebih bermanfaat dan diperhitungkan dibanding besar ,semua direkrut tanpa seleksi keimanan,banyak masalah,SDM tak Qualified pula, dinasehati malah beladiri....
Masalah yang sesungguhnya, apa sih ?
Sampai senior PKS pada berantem ?
YA ALLAH LEMBUTKANLAH HATI ORANG2 YG SAKIT HATI KPD KAMI DAN KUATKANLAH KAMI DIJALAN DAKWAH INI. AAMIIN....
KAMI SADARI JALAN INI KAN PENUH ONAK DAN DURI......................
ini soal sakit hati, atau amar ma'ruf nahi munkar terhadap pragmatisme PKS ? bingung aku...
Post a Comment