PKS memikirkan ulang tentang sirkulasi kader-kader muda di partainya setelah Anas menang
Rabu, 26 Mei 2010, 20:38 WIB
Arfi Bambani Amri, Anggi Kusumadewi
|
"Kemunculan Anas sedikit banyak akan berpengaruh pada perebutan pasar kaum muda di Pemilu 2014, karena Demokrat pun kini membidik mereka," ujar Ketua DPP PKS, Mahfudz Siddiq, dalam diskusi bertajuk 'Pemimpin Muda Demokrat dan Peta Politik 2014' di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 26 Mei 2010.
Kaum muda selama ini memang menjadi konstituen terbesar PKS. Kepengurusan PKS sendiri, baik di pusat maupun di daerah, didominasi oleh generasi muda yang berusia antara 30 sampai 40-an tahun. Tokoh-tokoh muda PKS selama ini dinilai cukup mumpuni. Sebut saja mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid yang merupakan anggota Dewan Syuro PKS, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring yang merupakan mantan Presiden PKS.
Namun, tokoh-tokoh muda PKS juga dianggap terlalu mudah tenggelam. "PKS memang didominasi kaum muda. Tapi kami akui, tokoh muda PKS mudah muncul dan mudah hilang," kata Mahfudz. Menurutnya, hal itu mungkin karena proses sirkulasi regenerasi yang terlalu cepat di tubuh PKS. Misalnya, kata Mahfudz, masa tugas kader PKS di DPR dibatasi hanya untuk dua periode, demi pemerataan kesempatan di antara kader. Ketua Fraksi pun tidak boleh dijabat oleh orang yang sama bila periode berganti, harus digilir.
"Bisa saja hal itu mengakibatkan potensi kepemimpinan nasional di internal PKS tidak tumbuh secara tuntas," tutur Mahfudz. Oleh karena itu, lanjutnya, PKS akan mengevaluasi sistem sirkulasi regenerasi tersebut. Apabila sirkulasi itu memang terbukti terlalu cepat sehingga cenderung merugikan, maka PKS akan melakukan sejumlah perubahan dan terobosan untuk mengantisipasi persaingan yang diprediksi kian sengit pada Pemilu 2014.
Betapapun, PKS tidak merasa terancam dengan keberadaan Anas yang berpotensi mengaget suara massa muda secara signifikan. Sebaliknya, PKS merasa lebih nyaman bekerja sama dengan Demokrat di bawah kepemimpinan Anas.
"Dalam konteks koalisi, pendekatan teknis operasional Demokrat mungkin akan lebih lancar dan egaliter di tangan Anas," ujar Mahfudz. "Kalau soal perebutan suara di 2014, kita lihat saja sperti apa nanti kontestasinya. Masih ada waktu empat tahun lagi untuk dilalui." (wm)
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment