Olahraga / Rabu, 16 Juni 2010 16:30 WIB
Mahfudz menjelaskan, sebenarnya ia tidak terlalu doyan nonton bola. Terakhir kali ia begadang saat acara nonton bareng di DPR, Senin (14/6) lalu. Ia pernah kecanduan nonton bola saat Piala Dunia 2002 saat Brasil menjadi juara. "Sekarang tidak begitu mengikuti lagi," jelas Mahfudz.
Kegemarannya di masa lalu itu menular ke anaknya. Karena itulah saat ada kunjungan kerja ke Brasil ia menyempatkan membeli kostum bola tim negeri Samba itu buat anaknya. Ia membeli di Bandara Brasil.
Bagi Mahfudz, apa yang terjadi pada olahraga sepakbola di Indonesia adalah sebuah kenyataan ironis. Di negara lain sepakbola bisa membunuh konflik dan menjadi perekat persatuan. Sebaliknya, di Indonesia bola justru menjadi pemicu konflik. Ia menunjuk ulah para suporter yang berulangkali terjadi.(Andhini/DOR)
No comments:
Post a Comment