Wednesday, February 10, 2010

80% Salah Boediono, Demokrat 'Serang' PKS

80% Salah Boediono, Demokrat 'Serang' PKS
Jadi menurut Achsanul, keterangan yang dimiliki Mahfudz itu masih tahap awal.
Selasa, 9 Februari 2010, 11:45 WIB
VIVAnews - Fraksi Demokrat menilai pernyataan Mahfudz Siddiq dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kurang lengkap. Terutama yang menyebut 80 persen kesalahan Century dilakukan Gubernur Bank Indonesia Boediono.

"Mahfudz mungkin tak menerima informasi jelas soal itu. Itu belum kesimpulan masih tahap awal," kata Achsanul Qosasi, anggota Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Bank Century dari Fraksi Demokrat saat dihubungi, Selasa 9 Februari 2010.

Menurut Achsanul, Demokrat bisa memaklumi apabila PKS menyampaikan bahwa 80 persen letak kesalahan Century ada di BI. Dia mengakui, memang banyak kesalahan dalam proses merger dan akuisisi antara tahun 2001 sampai 2004.

"Tapi bukan semata kesalahan Boediono, tapi BI. Boediono kan baru menjabat tahun 2008. Dengan demikian, menurut saya kurang pas menyampaikan itu (kesalahan Boediono 80 persen), karena kesalahan besar itu ada dalam proses akuisisi dan merger," ujar dia.

Achsanul menambahkan untuk tanggung jawab krisis merupakan tanggung jawab Komite Stabilisasi Sektor Keuangan atau KSSK. KSSK harus mengambil sikap. Yang dilakukan lembaga pimpinan Sri Mulyani itu adalah menyelamatan perekonomian lewat PMS (Penyertaan Modal Sementara).

"Bukti empirisnya, krisis di Indonesia kembali pulih setelah dilakukan penyelamatan soal Century. Ini bukti yang tak terbantahkan," ujar anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Timur X ini.

Di sisi lain, lanjut Achsanul, Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek atau FPJP tujuannya adalah untuk menyelamatkan kondisi perbankan.

"Jangan sampai ada bank yang ambruk saat krisis, tak perduli bank apa itu. Kebetulan yang bermasalah saat itu adalah Bank Century," tegas politisi yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Fasilitas di Dewan Koperasi Nasional (Dekopin) ini.

Jadi menurut Achsanul, keterangan yang dimiliki Mahfudz itu masih tahap awal. "Akan ada sharing informasi dan tukar pendapat antarfraksi untuk menghasilkan kesimpulan," ujar dia.

Sebelumnya, Mahfudz menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak terlibat dalam proses pengambilan kebijakan bail out Bank Century. Presiden hanya dilaporkan kebijakan yang sudah diambil KSSK.

"Jadi pihak yang paling bertanggungjawab dalam skandal bail out Bank Century ini adalah Boediono dan Sri Mulyani, dengan porsi kesalahan 80 persen di Boediono dan 20 persen di Sri Mulyani," ujar Mahfudz dalam pernyataan tertulis ke VIVAnews, Selasa 9 Februari 2010

1 comment:

Anonymous said...

Ya.... Kena Dech...
Bung Akhsanul Qosasi... !!!

Dituduh kesalahan 80%, baru ngaku kalo yang salah proses mergernya.
...