Sindo, Wednesday, 25 June 2008
ImageRICUH, Ratusan orang dari berbagai elemen melempar batu ke arah aparat keamanan saat terjadi bentrok di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, kemarin. Aksi massa awalnya sebagai bentuk solidaritas terhadap tewasnya mahasiswa Universitas Nasional dan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
JAKARTA(SINDO) – Setelah melalui pembahasan alot,rapat paripurna DPR akhirnya meloloskan usulan hak angket kebijakan kenaikan harga BBM. Pada saat bersamaan, usulan hak interpelasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kandas.
Keputusan itu diambil melalui pemungutan suara (voting) terbuka.Pemungutan suara dilakukan dua kali, pertama, untuk usulan hak angket yang didukung 233 anggota dan ditolak 127 anggota lain,dan kedua,untuk usulan interpelasi yang didukung 130 anggota dan ditolak 234 anggota.
”Dengan demikian, usulan hak angket anggota menjadi hak angket DPR. Keputusan ini akan ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang ada,” ujar Ketua DPR Agung Laksono saat memimpin rapat paripurna di Gedung DPR,Jakarta,kemarin. Proses pengambilan keputusan berjalan alot.
Dalam pandangan resminya, fraksi-fraksi yang menolak dan mendukung hak angket sama-sama kuat.Akhirnya Ketua DPR memutuskan untuk menskors rapat dan mengundang pimpinan fraksi untuk melakukan lobi. Lobi pimpinan fraksi yang diadakan tertutup berlangsung selama dua jam.Lobi akhirnya memutuskan untuk melakukan voting terhadap usulan angket dan interpelasi secara bersamaan.
Pandangan fraksi atas usulan interpelasi yang sebelumnya diagendakan kemudian dibatalkan. ”Karena substansinya sama,” ujar Agung. Sebelum lobi, pandangan fraksi terbelah sikapnya. Usulan hak angket didukung Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP), Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB),Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (FBPD), Fraksi Partai Bintang Reformasi (FPBR), dan Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN).
Juru Bicara FPDIP Effendy Simbolon mengatakan, angket diperlukan untuk menyelidiki kinerja negara dalam mengelola minyak lantaran diduga terjadi penyimpangan atau kinerja yang tidak baik selama ini.”Ada kecenderungan tingkat produksi minyak mentah selalu turun dari tahun ke tahun. Dengan angket diharapkan halhal yang selama ini belum transparan dalam pengelolaan BBM bisa dibongkar dan diperbaiki,”ujarnya.
Juru Bicara FKB Abdullah Azwar Anas menilai masalah BBM bukan karena kenaikan harga minyak dunia semata. ”Tapi ada penurunan produksi minyak kita 300.000 barel per hari yang terjadi beberapa tahun ini,”ungkapnya. Anas mengatakan, angket akan menjadi jalan untuk mengungkap misteri pengelolaan BBM.Dia mengajak fraksi mendukung angket dengan melakukan voting terbuka.
Sementara itu,pihak yang tidak mendukung,yaitu Fraksi Partai Golkar (FPG),Fraksi Partai Demokrat (FPD),Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP),Fraksi Partai Damai Sejahtera (FPDS),dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS),menyatakan angket belum diperlukan. Juru Bicara FPG Wati Amir menyatakan, angket tidak diperlukan karena kebijakan menaikkan harga BBM dilakukan untuk menyelamatkan APBN dan mencegah kebangkrutan ekonomi nasional.
Menurutnya, pemerintah tidak melanggar undangundang dalam kebijakannya tersebut. ”Itu sesuai Pasal 14 ayat 2 Undang-Undang APBN-P,”ujarnya. Juru Bicara FPKS Idris Lutfi menyatakan tetap konsisten mengusulkan interpelasi.” Kami konsisten dengan hak interpelasi,tetapi terkait dengan pengajuan usulan hak angket kami akan pertimbangkan,” ujarnya.
Berbalik Arah
Namun seusai lobi,saat dilakukan voting terbuka,secara mengejutkan peta dukungan berubah drastis.Beberapa fraksi yang awalnya menolak hak angket seperti PKS,PPP, dan PDS berbalik arah mendukung. Bahkan tak satu pun anggota FPKS mendukung interpelasi yang diusulkannya sendiri.
Tinggal dua fraksi saja yang menolak hak angket, yaitu Golkar dan Demokrat. Bahkan satu anggota FPG Yuddy Chrisnandy ikut mendukung hak angket dan menolak interpelasi. Ketua FPKS Mahfudz Siddiq membantah pihaknya tidak konsisten. Menurutnya, FPKS berbalik arah karena menerima hasil lobi.
”Ini dinamika yang terjadi di forum lobi.Dari awal kita punya pandangan berbeda,di lobi itu dibicarakandanketemu,” kilahnya. Sementara Ketua FPPP Lukman Hakim Saifuddin berkilah bahwa pihaknya tetap konsisten dengan sikapnya. Dia mengatakan pihaknya awalnya menolak angket karena tidak setuju kebijakan menaikkan harga BBM dipersoalkan. Namun setelah diyakinkan bahwa angket tidak mempersoalkan harga BBM,dia akhirnya setuju.
”Kita mengatakan hak itu diajukan pada politik energi dan pengelolaan BBM, bukan kebijakan kenaikan harganya. Jadi angket itu misalnya akan menyelidiki distribusi, transparansi, dan sebagainya,” kata Lukman. Ketua Umum DPP PKB Kubu Gus Dur Ali Masykur Musa menyatakan,lolosnya hak angket menandakan hati nurani DPR masih ada. Hal itu juga merupakan kemenangan rakyat di hadapan pemerintah.
”Untuk itu,PKB menyampaikan terima kasih atas dukungan fraksi-fraksi lain,” kata Ali Masykur di Gedung DPR kemarin. Pihaknya juga mengapresiasi sikap mahasiswa yang terus memberikan dorongan moril maupun fisik. Ali menyatakan, kenaikan harga BBM sangat memberatkan. Sementara itu,Ketua FPD Syarief Hasan mengaku kecewa atas hasil keputusan tersebut.
”Kalau kecewa sih kami kecewa,”ungkapnya. Menurut Syarief, FPD akan menjaga agar angket BBM ini masih dalam koridor dan tidak melebar pada masalah politis.Mengenai membelotnya fraksi yang selama ini mendukung pemerintah, Syarief mengatakan pihaknya memperhatikan hal itu. Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Andrinof Chaniago menilai DPR hanya menjadikan kenaikan harga BBM sebagai mainan politik menjelang Pemilu 2009.
”Ibarat main bola, sekarang DPR sedang menendang-nendang bola berupa hak angket BBM. Saya tidak melihat substansi lebih dari itu,”ujarnya kepada SINDO kemarin. Andrinof menegaskan, lolosnya hak angket BBM tidak lepas dari manuver politik parpol di DPR.Kebanyakan politisi melihat celah untuk membenahi posisi politik menjelang Pemilu 2009 melalui isu kenaikan harga BBM.Karena itu, partai abu-abu yang selama ini terkesan mendukung pemerintah kini mulai bersikap menentang pemerintah.
Pelaksanaan hak angket ini,lanjutAndrinof,tidak akan mampu menjauhkan popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memiliki simpatisan fanatik. ”Simpatisan SBY juga memahami bahwa kebijakan menaikkan harga BBM sudah dikonsultasikan, bahkan disetujui DPR. Jadi yang kena batunya justru DPR sendiri,” ujarnya.
Demo Rusuh
Sementara itu,aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM yang terjadi di beberapa kawasan di Jakarta berlangsung ricuh. Di depan Gedung DPR/MPR unjuk rasa memanas sehingga terjadi bentrokan dengan aparat keamanan. Bentrokan mahasiswa dengan aparat kepolisian terjadi setelah mahasiswa merangsek brigade pertahanan polisi yang menjaga Gedung DPR/MPR.
Mahasiswa kemudian menjebol pagar pembatas jalan tol dalam kota di depan gedung parlemen dan memblokade jalan tol yang mengakibatkan kemacetan kendaraan. Di ruas jalan tol dalam kota, mahasiswa membakar ban bekas. Mahasiswa juga melemparkan batu ke arah brigade polisi.Aparat kepolisian yang mengerahkan lebih dari 10 kendaraan water canon, termasuk kendaraan pemadam kebakaran, kemudian menyemprotkan air ke kelompok pengunjuk rasa.
Setelah mahasiswa kabur, polisi kemudian membersihkan jalan tol dari ban bekas dan bebatuan dengan menyemprotkan air. Polisi akhirnya membuka kembali arus jalan tol dalam kota di depan Gedung DPR/ MPRsetelahbersihdaribebatuan dan ban bekas yang dibakar. Sementara itu, dalam unjuk rasa di depan kampus Unika Atmajaya, mahasiswa sempat membakar mobil Toyota Avanza pelat merah bernomor B1019PQ yang diketahui milik Wisnu salah seorang staf Kementerian Negara Riset dan Teknologi (Menristek).
Awalnya,sekitar 300 orang melakukan aksi duduk dengan memblokade Jalan Sudirman tanpa ada pengamanan dari petugas. Aksi ini memacetkan arus lalu lintas di depan Kampus Atmajaya. Menjelang petang, massa tiba-tiba langsung brutal ketika melihat mobil berpelat merah mencoba melintas.
Ratusan polisi bertameng dari Polda Metro Jaya mulai mendatangi lokasi kejadian pukul 19.00 WIB. Jilatan api yang membakar mobil mulai padam.Massa pun berangsurangsur mulai menghindar dari polisi. Bangkai mobil yang hangus terbakar dibawa dengan mobil derek ke Mapolda Metro Jaya.
Sebanyak 17 peserta aksi unjuk rasa ditangkap oleh Polda Metro Jaya karena melakukan tindakan anarki di depan Gedung DPR dan di depan Gedung Kampus Unika Atmajaya. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira mengatakan,mereka yang tertangkap saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya untuk mengetahui keterlibatannya dalam aksi perusakan tersebut.
Dia menambahkan, sebanyak 16 anggota polisi terluka akibat terkena lemparan batu dan benda keras lainnya oleh massa yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR.Selain itu delapan mobil operasional Polri dirusak dan dibakar. Presiden SBY tadi malam langsung menggelar rapat terbatas di Istana Negara Jakarta. Sumber SINDO di Istana mengatakan, Presiden menggelar rapat seusai menghadiri acara World Peace Forumdi Hotel Sultan Jakarta.
”Para menteri mulai masuk ke Istana Negara pukul 21.45 WIB.Presiden yang langsung memimpin rapat terbatas itu,” ujar sumber SINDO. (dian widiyanarko/m purwadi/ fahmi faisa/ sucipto/mohammad sahlan/ yamin/rarasati syarief/ ahmad baidowi)
No comments:
Post a Comment