24/08/2010 - 13:49
Windi Widia Ningsih
INILAH.COM, Jakarta - Tindakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstuksikan para menteri untuk tidak diam saja menghadapi tekanan publik menunjukkan SBY takut diserang.
"Aneh seorang Presiden harusnya siap diserang, tapi dia terkesan tidak bisa diserang apalagi jika pribadinya yang diserang," kata pengamat politik dari Universitas Parahyangan Bandung, Adrianus Harsawaskita, kepada INILAH.COM, Jakarta, Selasa (24/8).
Menurut Adrianus, Presiden SBY jadi lebih reaktif. Jika pribadinya diserang langsung bereaksi, namun akan diam saja jika terkait dengan kepentingan publik. "SBY terlalu perasa, harusnya peka malah nggak peka ketika terkait dengan kepentingan publik. Seperti kasus dengan Malaysia, dia hanya diam saja," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden SBY agak menyayangkan sikap beberapa menteri yang lamban dalam merespons berbagai isu yang terkait langsung dengan kementerian yang bersangkutan. [TJ]
No comments:
Post a Comment