"Sebagai WNI pun saya akan protes petugas kita disamakan dengan nelayan yang melanggar."
Rabu, 25 Agustus 2010, 12:02 WIB
Arfi Bambani Amri, Mohammad Adam
VIVAnews - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa sekali menegaskan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak ditahan aparat Malaysia. Menteri hanya menyatakan ketiganya ditangkap di wilayah Indonesia.
"Saat insiden diketahui, kami telepon (pihak) Malaysia. Kami sampaikan tak bisa terima insiden yang terjadi," kata Marty dalam Rapat Kerja dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu 25 Agustus 2010. "Tak kalah penting, kita juga ingin petugas kita dibebaskan."
Dan penyampaian Indonesia diterima pihak Malaysia. "Bahwa mereka, petugas, dihormati dan bisa kembali ke tanah air," kata Marty. "Mereka bukan diperiksa, bukan ditahan," kata Marty.
Jadi, pembebasan tiga aparat KKP yang masing-masing bernama Seivo Grevo Wewengkang, Asriadi, dan Erwan Masdar itu bukan dibarter dengan pembebasan sejumlah nelayan Malaysia yang ditangkap Indonesia. "Sama sekali tak ada wacana barter. Tak pernah bayangkan sama sekali," ujar Marty.
"Apakah kami akan biarkan tiga petugas KKP yang menjalankan tugas dengan surat jelas ditukar gulingkan atau barterkan dengan nelayan yang menurut pandangan kita melanggar hukum? Tak mungkin," kata Marty. "Sebagai Warga Negara Indonesia pun saya akan protes petugas kita disamakan dengan nelayan yang melanggar."
Tuduhan barter dilontarkan sejumlah politisi di Senayan kemarin. "Komisi I ingin meminta penjelasan apakah upaya diplomasi itu terkait dengan isu yang berkembang politik barter," kata Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq dalam perbincangan dengan VIVAnews, Selasa malam.
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment