Korantempo, Selasa, 06 Mei 2008
Presiden Pastikan Harga BBM Naik
Harga premium ada kemungkinan akan naik jadi Rp 6.000 per liter.
JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan akan menaikkan harga bahan bakar minyak dalam waktu dekat. Presiden belum menyebutkan besaran kenaikannya, tapi sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat menyebut harga BBM akan naik sekitar 28,7 persen.
"Tahapan sekarang ini bukan lagi bicara (harga BBM) naik atau tidak naik, tapi naiknya berapa. Apakah 20 persen, 25 persen, atau 30 persen, dan mengapa sampai pada angka itu," kata Presiden dalam jamuan makan siang dengan tokoh media massa di Istana Negara, Jakarta, kemarin.
Presiden mengingatkan, kondisi ekonomi Indonesia sangat sulit akibat kenaikan harga minyak mentah dunia. Harga minyak memang terus bergejolak dan kemarin diperdagangkan di kisaran US$ 116 per barel. "Ini krisis global, semua negara menghadapi persoalan sama," kata Presiden.
Gara-gara harga minyak mentah tinggi, kalangan ekonom khawatir anggaran pendapatan dan belanja negara jebol karena tak kuat menanggung subsidi BBM yang bisa melonjak ke angka Rp 200 triliun. Menurut mereka, jika pemerintah terus menunda rencana itu, kenaikan harga BBM akan semakin besar dan merusak kepercayaan pasar.
Sementara sebelumnya selalu mengambang, kemarin Presiden berubah sikap. Dia tegas menyatakan akan menaikkan harga BBM untuk mengamankan APBN dan memberi kepastian kepada pelaku pasar. Soal risiko akibat putusan ini, dia mengakui ada risiko politik, sosial, dan keamanan. "Yang penting ada perlindungan bagi kaum miskin," katanya.
Agar putusan itu benar-benar matang, Presiden kemarin sore menggelar rapat kabinet terbatas. Rapat juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Perekonomian Boediono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta, dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie.
Seusai rapat, Boediono membenarkan pemerintah akan menaikkan harga BBM secara terbatas, sekaligus meluncurkan program penghematan dan kompensasi bagi kaum miskin. Ketiga program itu akan diluncurkan dalam satu paket untuk mengamankan APBN 2008 dan 2009, sehingga defisit di bawah 2 persen produk domestik bruto. Berapa kenaikannya? "Sabar, akan kami umumkan segera," kata Boediono.
Menteri Keuangan Sri Mulyani hanya menyatakan harga BBM baru masih akan terjangkau masyarakat dan pelaku ekonomi. Apakah naik 28,7 persen, dia menjawab, "Yang penting ada kepastian, agar subsidi tidak meledak."
Namun, sejumlah anggota Panitia Anggaran DPR menyebutkan pemerintah telah menyiapkan skenario kenaikan harga BBM 28,7 persen. Dengan kenaikan itu, harga premium akan naik menjadi Rp 6.000, solar Rp 5.000, dan minyak tanah Rp 2.500 per liter. "Itu disampaikan dalam forum konsultasi informal dengan DPR di Hotel Grand Hyatt pekan lalu," kata sumber Tempo yang ikut dalam pertemuan.
Saat ini pemerintah sedang menyiapkan aturan pelaksanaan ketiga program. Misalnya untuk penghematan, konsumsi BBM akan dikurangi lewat konversi energi, kartu pintar, dan kartu kendali. Sedangkan konsumsi listrik dihemat lewat tarif nonsubsidi.
Menanggapi rencana kenaikan itu, anggota DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Suharso Monoarfa, dan Harry Azhar Azis dari Fraksi Golkar memaklumi sikap pemerintah karena subsidi BBM terlalu besar. Sebaliknya, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera tetap menolaknya. "Beban masyarakat akan semakin berat," kata Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Siddiq kemarin.ANTON APRIANTO | FANNY FEBIANA | AGUS SUPRIYANTO | GUNANTO E S | EZTHER LASTANIA | DWI RIYANTO
Harga Premium Sekitar Rp 6.000
No comments:
Post a Comment