22/05/2008 16:04 WIB
Naikkan Harga BBM
Ketua FPKS: Pemerintah Ndablek
Gunawan Mashar - detikcom
Jakarta - Ketua FPKS Mahfudz Siddiq
mengkritik rencana pemerintah menaikkan
harga BBM meski aksi demo terus terjadi.
"Saya nggak tahu pemerintah kok jadi
ndablek (keras kepala) gini. Begitu banyak
opsi yang ditawarkan dan itu logis dilakukan,
ini kok tetap ndablek. Kelihatannya mereka
sudah panik, jadi tidak bisa berpikir
panjang," ujar Ketua FPKS DPR Mahfudz
Siddiq.
Hal itu disampaikan dia di sela-sela dialog
peradaban bertema Mencari Kompromi
Tonggak Sejarah Kebangkitan Nasional, di
InterContinental Midplaza Hotel, Jl Jenderal
Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis
(22/5/2008).
Mahfudz juga menilai penghematan BBM
dengan smart card dilakukan pemerintah
karena investasi sudah terlanjur berjalan.
Mahfudz menuturkan, PKS tetap meminta
pemerintah untuk mencari opsi selain
kenaikan harga BBM dalam mengatasi
harga minyak mentah yang melambung
tinggi.
"PKS sudah sampaikan ke SBY agar pemerintah cari opsi lain karena opsi
kenaikan BBM ini akan besar dampaknya," kata pria berjenggot ini.
Mahfudz membeberkan, PKS sudah menawarkan tiga opsi kepada pemerintah.
Pertama, kalau BBM dinaikkan 30 persen eksistensi anggaran Rp 79 triliun.
Kalau dilakukan pemangkasan anggaran kementerian sampai 20 persen bisa
didapatkan tambahan dana dari penghematan hingga Rp 20 triliun.
Kedua, dari 20 persen pemotongan anggaran kementrian kita dapat Rp 20
triliun, sisanya Rp 9 triliun buat kebijakan BBM subsidi hanya untuk kendaraan
umum, sepeda motor, nelayan dan petani. Kalau ini dilakukan akan ada
penghematan luar biasa karena serapan konsumsi BBM subsidi terbesar di
sektor transportasi.
Ketiga, menaikkan pajak kendaraan bermotor untuk kendaraan pribadi sebesar
200 persen, tergantung CC-nya.
No comments:
Post a Comment