PKS: Kondisi Sosial Akan Bergejolak
Senin, 5 Mei 2008 - 20:43 wib
Anggi Kusumadewi - Okezone
Pemerintah diimbau untuk tidak tergesah-gesah menaikan harga BBM. Sebab, daya tahan masyarakat akibat kenaikan BBM pada Oktober 2005 masih membekas.
Menurut Ketua FPKS Mahfudz Siddiq, perbedaan antara Indonesia dan negara-negara lain terhadap kenaikan harga BBM sebagai imbas kenaikan harga minyak mentah dunia adalah daya beli. Sebagian besar daya beli masyarakat Indonesia masih lemah.
"Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak sosial," ujar Ketua FPKS Mahfudz Siddiq, melalui pesan singkat yang diterima okezone, di Jakarta, Selasa (5/5/208) malam.
Pemerintah seharus mengupayakan alternatif solusi lain, misalnya efisiensi anggaran kementerian atau lembaga untuk belanja rutin dan barang hingga 20 persen, sehingga bisa menutup defisit sekitar Rp20-25 triliun.
"Harus diupayakan peningkatan produksi (lifting) minyak yang masih terjadi kesimpangsiuran data produksi," ujarnya.
Jika memungkinkan, lanjut dia, juga dilakukan rescheduling (penjadwalan kembali) pembayaran utang luar negeri.
Secara bersamaan, pemerintah juga harus menggerakan gerakan hemat energi dan pengembalian dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) harus terus digalakkan untuk meminimalkan kebocoran anggaran. (rhs)
No comments:
Post a Comment