Thursday, April 16, 2009

PKS: SBY Harus Pilih Cawapres dari Nonpartai

PKS: SBY Harus Pilih Cawapres dari Nonpartai

JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddiq menyarankan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk memilih calon wakil presidennya dari kalangan nonpartai. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat sistim presidensial, sehingga kinerja pemerintahan dapat berjalan dengan lebih efisien.

"Ide dasar, kalau sistim presidensial sebaiknya (cawapres) yang berasal dari nonpartai. Karena lebih strategis, di mana cawapres yang akan mendampingi akan membuat gerakan yang lebih leluasa buat SBY sendiri. Fungsi cawapres sebagai pembantu sekaligus tidak membuat SBY khawatir," ujar Mahfud kepada wartawan di Pusat Tabulasi Nasional KPU, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (15/04/2009) malam.

Meskipun arus bawah PKS menginginkan adanya lanjutan koalisi dengan partai Demokrat, tetapi semuanya itu masih tergantung pada kontrak politik yang akan diraih antara PKS dengan SBY yaitu untuk mengulang serta menata kinerja DPR. PKS menilai SBY akan membentuk kabinet yang sebagian besar dipimpin oleh orang yang memiliki integritas dan profesionalisme.

"Saat ini kami masih fokus dengan pengawalan hasil rekapitulasi suara di PPK yang akan menentukan seberapa besar terjadinya tingkat manipulasi yang terindikasi terjadinya kecurangan menguat. Jadi PKS belum terlalu mempersoalkan masalah akan koalisi dengan SBY, fokusnya pada syarat 20 persen suara di legislatif, baru setelah itu dibentuk Rapim Majelis Syuro tanggal 25 April mendatang," katanya.

Sementara itu saat ditanya tanggapan PKS terkait banyaknya sejumlah tokoh elit politik yang melakukan pertemuan untuk berkoalisi, Mahfudz memiliki pandangan pertemuan tersebut hanya sekedar komunikasi politik yang dinamis, yang biasa terjadi di dalam sebuah politik.

"Sampai dua minggu proses komunikasi politik dinamis, yang dibicarakan masalah teknis pemilu yang carut marut dan keprihatinan kejanggalan Pemilu 2009 dan tidak ada satu kecenderungan terjadinya koalisi oleh suatu parpol," tegasnya.

http://news.id.msn.com/elections/okezone/article.aspx?cp-documentid=3172579

No comments: