Muka Baru Dominasi Caleg DPR Jabar
JAKARTA, (PR).-
Sejumlah wajah baru akan mendominasi 91 orang wakil Jawa Barat di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) periode 2009-2014. Hal itu berdasarkan penghitungan suara masuk dari daerah-daerah yang sudah mencapai sekitar 85 persen. Sementara, suara tabulasi nasional belum banyak beranjak, hingga Selasa (14/4) baru masuk 6.086.626 suara nasional dan 1.025.135 suara Jabar.
Calon anggota DPR RI dari Jabar yang lolos di antaranya dari daerah pemilihan (dapil) 1 Jabar yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi dengan jatah 7 kursi, diperkirakan akan diraih Partai Demokrat (3 kursi) dengan caleg Agung Budi Santoso, Daday Hudaya, dan Yetti Heryati. Sementara Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golkar, dan PDI Perjuangan masing-masing meraih satu kursi dengan caleg Suharna Surapranata, Popong Otje Djundjunan, dan Setia Permana. Satu kursi sisanya diperebutkan berdasarkan tahap ketiga penetapan kursi.
Di dapil 2 yang meliputi Kab. Bandung dan Kab. Bandung Barat dengan jatah 10 kursi, direbut Partai Demokrat 3 kursi atas nama caleg Adjeng Ratna Suminar, Roestanto Wahidi, dan Boedi Hendrarto. PDI Perjuangan diperkirakan meraih 2 kursi atas nama artis Rieke Diah Pitaloka dan Taufik Kiemas. Partai Golkar menempatkan Agus Gumiwang Kartasasmita dan PKS diwakili Ma`mur Hasanuddin. Tiga kursi sisa diperebutkan berdasarkan tahap ketiga penetapan kursi.
Di dapil 5 yang meliputi Kab. Bogor, Partai Golkar berhasil menempatkan H. Abdullah Muchamad Ruslan yang kini Ketua DPRD Jabar. Sementara Partai Demokrat diwakili Max Sopacua dan Anton Sukartono Suratto, PDIP ditempati Helmi Fauzy, PKS oleh Tb. Soemandjaja, Partai Persatuan Pembangunan oleh Achmad Farial, dan Gerindra diwakili Widjono Harjanto. Dua kursi sisa masih diperebutkan.
Di dapil 6 yang meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok dengan jatah 6 kursi diraih Partai Demokrat atas nama Harry Witjaksono dan Parlindungan Hutabarat, PKS diwakili Mahfudz Abdurrahman, Partai Golkar oleh Zulkarnaen Djabar, PDIP oleh Sukur H. Nababan, dan satu kursi sisa diperebutkan.
Dapil 7 yang meliputi Kab. Purwakarta, Kab. Karawang, Kab. Bekasi dengan jatah 10 kursi diraih Partai Demokrat 2 kursi atas nama Saan Mustopa dan Hari Kartana. Partai Golkar diwakili artis Nurul Arifin dan Ade Komarudin yang kini anggota DPR RI. PDIP juga 2 kursi atas nama Basar Simanjuntak dan Rahdi Zakaria. PKS atas nama Arifinto dan Gerindra diwakili Putih Sari. Dua kursi sisa masih diperebutkan.
Di dapil 8 yang meliputi Kab. Cirebon, Kab. Indramayu, Kota Cirebon dengan jatah 9 kursi diraih Partai Golkar 2 kursi atas nama Enggartiasto Lukita dan penyanyi Tetty Kadi Bawono, Partai Demokrat 2 kursi atas nama pelawak Nurul Qomar dan E. Herman Khaeron. Demikian juga PDIP diraih Yoseph Umar Hadi dan Sidarto Danusubroto, dan PKS diwakili Mahfudz Siddiq. Dua kursi sisa masih diperebutkan.
Di dapil 9 yang meliputi Kab. Majalengka, Kab. Sumedang, Kab. Subang dengan jatah 8 kursi direbut PDIP 2 kursi atas nama Maruarar Sirait dan Tb. Hasanuddin, Partai Demokrat oleh Yusyus Kuswandana, Partai Golkar diwakili Eldie Suwandie, PAN atas nama artis Primus Yustisio, PKS diwaili Nurhasan Zaidi, dan 2 kursi sisa diperebutkan.
Relatif berat
Caleg DPR RI dapil 1 Jabar dari Golkar, Happy Bone Zulkarnaen, mengakui pertarungan di dapil Jabar I (yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi) itu relatif berat. Alokasi kursi untuk Dapil Jabar I adalah tujuh kursi.
Happy mengakui suara Golkar dan partai-partai lainnya di dapil 1 Jabar tergerus sekitar 40 persen oleh Partai Demokrat. Padahal, tahun 2004 Golkar pun hanya mampu meraih satu kursi.
"Kita dengan tergerusnya suara Golkar, kami harus berjuang keras untuk mempertahankan itu. Kami masih memiliki peluang untuk bisa meraih satu kursi di dapil 1 Jabar, siapa pun yang jadi, kita berdoa Golkar masih bisa eksis di dapil 1," kata anggota Komisi I DPR RI periode 2004-2009 ini .
Selain karena faktor figur Susilo Bambang Yudhoyono, Happy menilai, kemenangan Demokrat di berbagai dapil di Jabar itu karena mereka fokus pada sosialisasi pencontrengan pada nama partai. Sedangkan Golkar bertarung sesama caleg, dengan pencontrengan nama calegnya. "Ini berakibat pada terkurasnya sumber daya kita," katanya.
Sementara itu, Sekjen Partai Hanura Yus Usman Sumanegara yang menjadi caleg DPR RI di dapil 5 Jabar (Kab. Bogor) mengakui faktor program Bantuan Langsung Tunai (BLT) pemerintah merusak sosialisasi dan kampanye parpol yang telah dibangun sekian lama. Ia menilai program BLT yang dikucurkan berdekatan dengan waktu pemilu menguntungkan salah satu parpol tertentu.
"Kami sebagai parpol baru memang menargetkan satu dapil satu caleg yang lolos. Hingga saat ini, kami masih optimistis bisa meloloskan salah satu caleg," ujarnya.
Dari perhitungan Yus, caleg bisa langsung melenggang ke Senayan melalui dapil 5 Jabar jika mampu meraup minimal 150.000 suara. Alokasi kursi dapil 5 adalah sembilan kursi.
"Saat ini, caleg Hanura ada di urutan tujuh. Kami optimistis bisa meraih satu kursi," kata Yus yang menjadi caleg nomor urut pertama parpol Hanura di dapil 5 Jabar tersebut. (A-78/A-130/A-160)***
No comments:
Post a Comment