PKS Cenderung Berkoalisi dengan Partai Demokrat
Selasa, 21 April 2009 | 13:20 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Mahfudz Siddiq, mengatakan partainya masih memiliki kecenderungan untuk tetap berkoalisi dengan Partai Demokrat. "Kami sedang merumuskan kontrak politik dengan Partai Demokrat," katanya di gedung MPR/DPR, Selasa (21/4).
Hal itu, kata dia, dilakukan dalam pertemuan Tim Lima PKS yang terdiri Ketua Majelis Syariah, Ketua Majelis Pertimbangan, Ketua Fraksi, Presiden PKS, dengan Tim Sembilan Partai Demokrat.
"Kami terus mengaduk-aduk kontrak politik dan pelaksanaan agenda," ujarnya. Mahfudz mengatakan dalam kontrak itu PKS berharap pemerintahan bisa efektif.
Menguatnya arah koalisi dengan Partai Demokrat, kata dia, setelah Partai Demokrat mulai menyepakati gagasan Partai Keadilan Sejahtera yang meminta calon wakil presiden yang terpilih harus melepaskan jabatan ketua umum partai. "Pak Marzuki pernah mengungkapkan hal itu, artinya gagasan PKS dipertimbangkan dengan baik," ujarnya.
Menurut dia, calon wakil presiden ke depan harus memiliki haluan politik, kerangka politik, dan tidak ada konflik kepentingan. "Bisa dipertimbangkan cawapres yang separtai dengan capres atau diambil dari nonpartai," ujarnya.
Ketika ditanya apakah lima syarat yang sampaikan Yudhoyono sesuai dengan calon PKS, Hidayat Nur Wahid, Mahfudz mengatakan akan menyerahkan sepenuhnya kepada Yudhoyono. "PKS tidak akan menyorong-nyorongkan nama, kami serahkan ke SBY," katanya.
Jika PKS tidak mendapat jatah kursi calon wakil presiden, Mahfudz mengatakan PKS tidak akan independen. "Kami tetap koalisi. Koalisi PKS adalah kontrak politik, bukan kekuasaan," ujarnya.
No comments:
Post a Comment