PKS Akan Kirim Nama Cawapres Dalam Amplop Tertutup
Minggu, 26 April 2009 | 19:39 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Rapat Musyawarah Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Minggu (26/4) memutuskan berkoalisi dengan Partai Demokrat dalam pemilihan presiden Juli mendatang.
Hal itu setelah mempertimbangkan aspirasi dari 33 majelis syuro provinsi dan mengamati dinamika politik yang berkembang. "Dalam pemilihan presiden 2009, PKS memutuskan berkoalisi dengan SBY dan Partai Demokrat dengan catatan kontrak politik koalisi disepakati bersama," kata Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Hilmi Aminuddin, dalam jumpa pers usai rapat pleno yang dihadiri 96 anggota majelis syuro di Hotel Bidakara, Jakarta.
Kontrak politik, Hilmi melanjutkan, akan berlandaskan pada kesamaan platform, seperti upaya meningkatkan kepedulian dan keberpihakan kepada rakyat dan materi koalisi disetujui tim lima PKS dan tim sembilan Partai Demokrat.
Sedangkan keputusan terkait calon presiden pendamping SBY, kata dia, PKS akan menyampaikan dalam amplop tertutup langsung kepada SBY. “Pertimbangannya etika dan kesantunan politik,” imbuh Hilmi.
Keputusan ini, kata dia, akan segera ditindaklanjuti Tim 5 PKS, yang diketuai Tifatul Sembiring dengan beranggotakan Anis Matta (Sekjen PKS), Mahfudz Siddiq (Ketua Fraksi PKS di DPR), Suharna Surapranata (Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PKS), Surachman Hidayat (Ketua Dewan Syariah PKS).
Presiden PKS, Tifatul Sembiring, mengatakan PKS tidak akan membuka nama calon wakil presiden yang disampaikan dalam amplop tertutup sebelum didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Tidak akan kami jelaskan untuk menjaga etika, tidak terjadi kekisruhan yang menimbulkan ketersinggungan, salah paham hingga terjadi perceraian politik," ujarnya.
Tifatul menuturkan, PKS sudah siap mengoptimalkan kinerja mesin politiknya di daerah-daerah. Kinerja mesin politik PKS menjadi salah satu jaminan keuntungan yang bakal didapat SBY, jika Ia memutuskan untuk memilih kandidat usulan PKS. “Tentu PKS akan bergerak full power,” katanya.
No comments:
Post a Comment