Rivalitas SBY-Mega Bisa Munculkan Calon Alternatif
Rabu, 28 Januari 2009 , 16:59:00
JAKARTA, (PRLM).- Menguatnya rivalitas kubu Megawati Soekarnoputri dan incumbent Susilo Bambang Yudhoyono menyongsong Pemilu 2009 ini, kemungkinan besar bisa memunculkan kekuatan alternatif lain untuk pencalonan Presiden dan Wakil Presiden. Hal itu dikemukakan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR, Mahfudz Siddiq dalam dialog Kebangsaan bertema "Persaingan Ketat Menuju Istana" di Gedung DPD/MPR RI Jakarta, Rabu (28/1).
"Saat ini sudah mulai terlihat jelas panggung pemilu sudah menghangat, dua kubu SBY dan Mega sudah saling colek-colekan, sindir-sindiran. Lambat laun ini akan jadi tontonan yang tidak menarik. Pada titik tertentu, bukan tidak mungkin akan merangsang munculnya kekuatan alternatif," kata Mahfudz.
Dialog Kebangsaan yang digagas DPD RI itu menghadirkan beberapa tokoh yakni Priyo Budi Santoso (Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR), H. Subardi (anggota DPD untuk DIY), Boni Hargens (pengamat politik dari UI).
Mahfudz mengemukakan, awal Januari 2009 ini, suhu politik sudah memasuki babak baru karena sudah memanas dan meruncing. hal itu ditandai dnegan munculnya politik klaim antara kubu-kubu politik, dan munculnya politik penjegalan menjelang Pemilu 2009.
"Orang yang dikalkulasi jadi kompetitor mulai sedikit demi sedikit disingkirkan atau dipagari. Selain itu, para pengusung parpol pun mulai mengklaim hasil kerjanya," kata Mahfudz.
Menurut Mahfudz, saat ini PKS dalam posisi tidak ada opsi (zero option) karena sedang fokus untuk meraih target di Pemilu Legislatif. PKS sudah menargetkan raihan suara legislatif sebesar 20% untuk Pemilu legislatif 2009 ini.
"Tapi melihat konstelasi (politik) sekarang, kami pun sudah siapkan kandidat-kandidat kepemimpinan nasional. Ini sebagai langkah antisipasi awal," kata Mahfudz, seraya menambahkan bahwa kandidat pemimpin nasional PKS itu ada 8 orang yang sudah dilansir beberapa bulan lalu.
Jika terjadi kekuatan alternatif di luar Mega dan Susilo Bambang Yuhdoyono, kata Mahfudz, diharapkan kemunculan itu berbasis parpol dan bukan berbasis calon. Ia mengatakan bahwa jika kekuatan alternatif itu berbasis parpol maka akan cenderung lebih kuat karena adanya dukungan di parlemen.
Ketua Fraksi Golkar di DPR, Priyo Budi Santoso tidak menampik bahwa perubaan dan pertarungan politik mulai cepat dan memanas. Jika melihat kecenderungan pengkerucutan rivalitas antar Mega dan incumbent Susilo Bambang Yudhoyono, secara pribadi Priyo mengatakan akan mengusulkan agar perlunya memunculkan calon alternatif.
"Bukan tidak mungkin, Golkar siap memimpin calon alternatif itu. Tapi ini ijtihad politik awal, kami harus hati-hati karena ada kesantunan politik dalam pemerintahan SBY-JK," kata Priyo.
Prioyo pun menambahkan bahwa opsi yang menginginkan duet SBY-JK terus berlanjut pun banyak penganutnya di tubuh Golkar. Sehingga Golkar pun akan tetap memperhitungkan politik yang dinamis ini. (A-130/A-147)***
Rabu, 28/01/2009 20:33 WIB
FPKS: Jika Golkar Jadi Lokomotif, PKS Siap Menjadi Gerbong
Reza Yunanto - detikNews
Jakarta - Pertarungan menuju kursi RI 1 meruncing pada 2 nama, yakni SBY dan Megawati. Tak heran bila perlunya calon alternatif pun disuarakan FPKS. Dan diharapkan, Golkar yang memulainya.
"Jika Golkar berani menjadi lokomotif, maka PKS siap menjadi gerbongnya," kata Ketua FPKS di DPR, Mahfudz Siddiq dalam Dialog Kenegaraan "Persaingan Ketat Menuju Istana" yang dihelat DPD di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/1/2009).
Mahfudz mengingatkan, peran Partai Golkar akan sangat menentukan di tengah perseteruan ini. "Bahkan gerbong persis di belakang lokomotif," tambahnya meyakinkan.
Selain itu, Mahfudz juga menengarai akan semakin menguatnya politik klaim dan saling menjegal menjelang Pemilu 2009 mendatang.
"Misalnya Pak Tifatul yang kesandung masalah hukum," ujarnya memberi contoh. "Dengar-dengar Sultan akan disandung oleh kasus korupsi di daerahnya," imbuhnyanya. (ndr/anw)
No comments:
Post a Comment