Friday, November 26, 2010

Mahfudz Siddiq: Ada Skenario Dibalik `Pelesiran` Gayus

Jakarta (ANTARA) – Mantan Ketua Pansus Bank Century yang kini menjabat Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan sangat mungkin ada skenario di balik `pelesiran` Gayus Tambunan ke Bali, awal November ini.

Ia mengatakan itu kepada ANTARA, di Jakarta, Jumat, sehubungan berkembangnya komentar terkait “Gayus Pelesiran” yang diduga dimainkan orang-orang dekat kekuasaan untuk pengalihan isu antara lain obral saham BUMN Strategis PT Krakatau Steel.

“Yah, sangat mungkin itu terjadi. Ada skenario mengalihkan isu `Krakatau Steel` (Kras),” tandas politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.

Ia menambahkan, skenario itu dibuat sedemikian rupa dengan merekayasa kepergian si mafia pajak Gayus Halomoan Tambanan ke Bali.

“Karena itu, dugaan skandal di balik Kras juga harus terus diselidiki biar semuanya terbongkar dan jelas,” ujar Mahfudz Siddiq.

Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mendesak Kapolri membongkar siapa `dalang` pelesiran Gayus Tambunan selama ini.

Ia mengatakan itu terkait adanya dugaan sebanyak 68 kali Gayus Tambunan keluar Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, termasuk `pelesiran` ke Pulau Dewata, Bali selama dua hari, awal November ini.

“Siapa pemberi perintah (keluar Rutan) itulah yang perlu diungkap Kapolri,” tandas Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini.

Pengungkapan kegiatan `Gayus pelesiran` itu dinyatakannya sangat penting untuk membongkar praktik mafia hukum yang diduga kuat melibatkan orang-orang dekat kekuasaan.

Menurut Bambang, pembongkaran aksi pelesiran ke luar Rutan itu perlu sebab beberapa di antaranya, terutama ketika bepergian ke Bali, diduga bukan karena kemauan Gayus Halomoan Tambunan.

“Dari penelusuran kami, didapat keterangan bahwa Kepala Rutan Mako Brimob Kelapa Dua tidak bertindak karena kemauannya sendiri, atau berdasarkan kesepakatannya dengan Gayus,” ungkapnya.

Diduga, tambahnya, ada perintah dari perwira di atasnya di lingkungan Polri.

“Nah, sekali lagi kami nyatakan, siapa pemberi perintah itulah yang perlu diungkap Kapolri. Tidak sulit kok. Karena Kapolri bisa mengoreknya dilangsung dari Kepala Rutan yang kini (sudah) ditahan,” tandasnya.

Desakan Kader Golkar

Karenanya, demikian Bambang Soesatyo, kader Partai Golkar mendesak Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk mengungkap motif kasus ini.

“Mengingat Partai Golkar paling dirugikan oleh kasus `Gayus Pelesiran` ke Bali. Di ruang publik, dalam beberapa hari terakhir ini, telah dikembangkan cerita dan asumsi yang sangat memojokkan Partai Golkar. Dan itu kami yakini dilakukan oleh pihak-pihak yang dekat dengan kekuasaan,” ujarnya.

Bambang Soesatyo juga meyakini, kisah `Gayus Pelesiran` itu dilakukan oleh pihak-pihak dekat kekuasaan tersebut sebagai pengalihan isu `perampokan saham Krakatau Steel` oleh kelompok tertentu.

“Malahan, kami juga mendengar ada pihak yang berinisial “Y”, salah satu jubir pejabat tinggi negara yang pertama kali menghembuskan berita `Gayus Pelesiran` lalu dikaitkan kehadiran Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie di Bali.

Untuk itu, ia menegaskan, pihaknya minta yang bersangkutan memberikan klarifikasi apa motifnya.

“Lebih dari itu, bagi kami, pengakuan Gayus tentang foto keberadaanya di Bali di Pengadilan, sesungguhnya belum menuntaskan persoalan. Kini Polisi harus bisa mengungkap siapa yang menyuruh dan mengatur perjalanan Gayus ke Bali, serta apa motif utamanya, selain menonton pertandingan tenis,” kata Bambang Soesatyo lagi.

sumber : id.news.yahoo

No comments: