Thursday, November 25, 2010

Lagi, Mahfudz Serukan Stop Kirim TKI ke Luar Negeri

Rabu, 24 November 2010 , 12:51:00 WIB
Laporan: Sugeng Triono




RMOL. Belajar dari pengalaman yang sudah ada termasuk kasus kekerasan yang dialami Sumiati di Arab Saudi, pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri sebenarnya lebih banyak mudarat.

Pandangan ini dikemukakan Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq saat ditemui wartawan di area Gedung Nusantara I Senayan, Jakarta, siang ini (Rabu, 24/11).

Atas dasar itulah, Mahfudz yang juga Wakil Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera kembali menekankan agar pemerintah menghentikan pengiriman TKI untuk menjadi pembantu rumah tangga di luar negeri.

"Pemerintah jangan hanya mementingkan bisnis. Stop pengiriman TKI. Ini demi harga diri bangsa juga," tegas dia. [wid]

3 comments:

Anonymous said...

Assalamu'alaikum

Lebih empat belas abad lalu, Khalifah Ali RA pernah berkata :

"manusia akan mengalami satu zaman ketika seorang mukmin lebih hina dari seorang budak "
(imam As Suyuthi)

Inilah zaman dimana pemimpin dan pengurus negeri ini tak mampu melindungi para mukminin. Zaman ironis : disatu sisi pemimpinnya merasa senang atas 80 trilyun lebih devisa yang diterima negeri tiap tahunnya. Dari hasil keringat para mukminin yang bekerja di luar negeri.

Disisi lain, para mukminin yang bekerja diluar negeri tak cukup layak diurusi negeri. Sehingga mukminin bekerja di luar negeri dihina melebihi budak.

Martabat dan kemuliaan negeri ini tergadaikan. Oleh ketamakan perusahaan penyalur tenaga kerja. Oleh kemalasan mukminin bekerja mengolah tanah negeri sendiri. Oleh pemimpin & petinggi negeri yang sibuk urusi dirinya sendiri.

Semoga Allah SWT mengampuni negeri ini. Dan membalikkan kehinaan menjadi kemuliaan. Karena digenggaman-MU, ya Allah, segala kebaikan.

"...wa tuizzuu man tasyaau, watuzhillu man tasyaau. Biyadi-Kal khair.."

Anonymous said...

lah yang memperbudak juga muslim juga. muslim di tanah yang mengaku suci lagi....

Anonymous said...

Kami berlindung kepada Allah - Raja yang Maha Tajam pandangan-Nya. Dari ucapan para fasiqun, munafiqun & kafirun.

Yang mencela dua tanah suci, sebagaimana diterangkan Al Qur'an dan nabi-Nya SAW.