Rabu, 01 September 2010 , 11:15:00 WIB
Laporan: Widya Victoria
RMOL. Diduga ada keterkaitan antara gerakan segelintir pensiunan Jenderal yang melontarkan wacana impeachment dengan keputusan SBY memilih Mabes TNI sebagai tempat memberikan pernyataan resmi soal situasi diplomatik Indonesia-Malaysia.
Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, tidak mau menduga-duga makna politik di balik rencana SBY ke Mabes TNI. Yang ia harapkan, SBY tidak lagi mengeluarkan pernyataan bertele-tele seperti selama ini didengar rakyat dari pemerintah.
"Justru ini momentum bagus. Kalau Presiden menyampaikan saat buka bersama dengan paguyuban artis, pesannya pasti beda. Ini di Mabes TNI, jadi harus gagah," ujar Mahfudz di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/9).
Mahfudz minta, pada nanti malam Presiden memberi pernyataan yang ditujukan langsung ke pemerintah Malaysia. Akan sangat bagus bila Presiden bisa tegaskan bahwa bagi Indonesia insiden saling tangkap di perairan Bintan, Kepulauan Riau, dua pekan lalu berakar dari persoalan perbatasan yang serius. Presiden juga harus tegaskan, Indonesia siap lakukan berbagai langkah dan pendekatan baik itu soft power diplomacy atau hard power diplomacy.
Jangan lagi membuat pernyataan untuk urusan di dalam negeri, apalagi sekadar mengomentari maraknya demonstasi anti Malaysia.
"Kalau begitu, kesannya kita malah kerepotan dengan reaksi masyarakat kita sendiri. Sekarang waktunya SBY mengeluarkan semacam pernyataan terakhir mumpung momen dan tempat mendukung," ujarnya.[ald]
No comments:
Post a Comment