14 Sep 2010 * Media Indonesia
CALON Kapolri pengganti Jenderal Bambang Hendarso Danuri harus figur yang memiliki integritas moral tinggi, kompeten serta berkomitmen untuk melakukan perbaikan di internal Polri.
"Calon Kapolri tidak perlu tanpa dosa seperti malaikat, tapi paling tidak memiliki integritas dan komitmen yang kuat untuk melakukan perbaikan di lembaganya," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, tugas utama pemimpin Polri adalah melakukan reformasi birokrasi di internal lembaga kepolisian. Apalagi, sambungnya, lembaga Polri saat ini kerap mendapat sorotan karena sejumlah kasus yang melibatkan petinggi Polri, seperti mafia hukum ataupun rekening gendut.
Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri pensiun pada 10 Oktober. Komjen Nanan Soekarna dan Irjen Imam Sudjarwo disebut-sebut sebagai calon yang dijagokan Kapolri.
Nanan yang menjabat Inspektorat Pengawasan Umum Polri belum bersedia berkomentar hingga ada pengumum-an resmi nama yang diajukan ke Presiden.
"Saya tidak mau komentar sampai nama itu benar-benar keluar. Jangan sampai nanti timbul isu negatif tentang saya," kata dia.
Hal yang sama juga dilakukan Imam. Kepala Lembaga Pendidikan Polri itu tidak mau berkomentar soal hal itu.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Iskandar Hasan memastikan, Polri akan mengumumkan dua nama calon pengganti Kapolri setelah diserahkan kepada Presiden. "Pasti, tidak mungkin tidak diumumkan," ujar Iskandar.
Menurut dia, dua nama itu adalah hasil rapat internal Dewan Kebijakan Kepangkatan Tingkat Tinggi (Wanjakti) Polri. Dia menegaskan, seluruh personel Polri akan mendukung siapa pun calon yang terpilih.
"Siapa pun Kapolri yang akan naik, seluruh anggota wajib mendukung yang terpilih, tidak akan ada kubu-ku-buan," jelas Iskandar.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan mengajukan nama calon pengganti Bambang Hendarso Danuri kepada DPR setelah Idul Fitri. (VAnt/P-1)
No comments:
Post a Comment