Laporan Wartawan Tribunnews.com/Vanroy Pakpahan
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Anggota Densus 88 Anti-teror.
Selasa, 21 September 2010 | 20:46 WIB
TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengingatkan, arogansi detasemen khusus (densus) 88 di bandara Polinia, Medan bakal menjadi pematik ketegangan baru antara TNI dan Polri.
"Jangan sampai densus menjadi pematik gara-gara merasa superior, arogan dan mudah menabrak (aturan)," ucap Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (21/9/2010).
Menurutnya, bila TNI mulai tersinggung atas arogansi Densus, maka persoalan sudah menjadi antar-institusi.
"Ini warning Polri untuk segera membenahi cara kerja Densus," kata Mahfudz yang juga Ketua Komisi I DPR RI.
Sebelumnya pihak TNI AU keberatan dengan tindakan Densus 88 saat mendarat di Bandara Polonia Medan. Densus 88 diduga telah melanggar prosedur penerbangan sipil di Bandara tersebut.
Hal itu terjadi pada Senin 13 September lalu. Saat itu personel Densus 88 berjalan kaki memasuki kawasan Bandara Polonia untuk menaiki pesawat carter melalui Pos Golf Bravo yang tidak terbuka bagi sipil.
Para petugas TNI AU ini meminta para anggota Densus 88 masuk melalui terminal keberangkatan atau VIP Room Bandara. Namun para anggota Densus bersikukuh dengan alasan demi tugas negara.
Atas kejadian tersebut dikabarkan pihak Komandan Pangkalan TNI AU Medan kemudian menyurati Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara memprotes peristiwa itu. (*)
No comments:
Post a Comment