3/9/2010 | 24 Ramadhan 1431 H | Hits: 369
dakwatuna.com – Jakarta. Wakil Sekretaris jenderal Partai Keadialan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddik mengibaratkan keberadaan Ahmadiyah di Indonesia seperti duri dalam daging. “Ahmadiyah menimbulkan situasi yang mengganggu kehidupan umat Islam dengan terjadinya pro dan kontra,” kata Mahfudz di gedung DPR, Jakarta, Rabu (1/9).
Pernyataan Mahfudz itu disampaikan untuk menanggapi pernyataan Menteri Agama Suryadharma Ali soal Ahmadiyah. Suryadarma sebelumnya menyatakan bahwa Ahmadiyah harus dibubarkan.
Menurut Mahfudz, jika pemerintah telah punya alasan untuk membubarkan Ahmadiyah, sebaiknya dilakukan saja. Apalagi alasan itu telah lama ada seperti fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan Ahmadiyah sesat dari Islam. “MUI sudah ada fatwanya, pemerintah pun sudah punya ketetapan soal status Ahmadiyah, tapi selama ini tidak pernah dieksekusi,” ujar dia.
Sikap pemerintah itu dinilai justru mengundang bahaya, yakni pertikaian horisontal sesama masyarakat. Mahfudz menyesalkan penyelesaian masalah yang berlarut-larut soal Ahmadiyah ini. Padahal ada institusi negara maupun non-negara di bidang agama. Dia menyebut Kementrian Agama, MUI, maupun ormas-ormas Islam lainnya. “Tapi sepertinya semua tidak berdaya terhadap kemunculan kelompok yang mengatasnamakan Islam tapi jelas-jelas menyimpang dari ajaran Islam,” kata dia. (Amirullah/tempointeraktif/hdn)
1 comment:
sekalian liberalnya juga di berangus dari indonesia :)
Post a Comment