Reshuffle Kabinet
Selasa, 13 Juli 2010 11:11 WIB
Penulis : Mario Aristo
JAKARTA--MI: Menanggapi dianggap ringannya dampak reshuffle kabinet oleh Partai Golkar, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Siddiq menganggap Golkar memiliki maksud terselubung.
"Saya menduga DPP Golkar punya agenda untuk mengganti menteri-menterinya yang ada di kabinet. Jadi evaluasi dari UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan dijadikan pintu masuk," ungkap Mahfudz, Selasa (13/7).
Sebelumnya, salah satu ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan reshuffle sudah seharusnya dilakukan dan Presiden tidak perlu takut akan hal tersebut.
"Kalau memang jeblok (rapor menterinya), Presiden harus menindaklanjuti tanpa (perlu) memperhatikan efek-efek yang tidak perlu, seperti efek politik," ungkap Priyo, di gedung DPR, Selasa (13/7).
Pernyataaan Golkar tersebut dilakukan setelah sebelumnya UKP4 menyatakan terdapat beberapa menteri ber-"rapor" merah berdasarkan evaluasinya.
Sementara itu, wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy lebih memilih menyerahkan sepenuhnya masalah perombakan kabinet ke Presiden.
"Itu kewenangan penuh Presiden sebagai user. Ia yang tahu apakah under-performnya beberapa menteri itu masuk kategori untuk sekedar ditegur, dicambuk, atau diganti (reshuffle)," ungkap Romi.(Mar/X-11)
No comments:
Post a Comment