Wednesday, April 28, 2010

Mahfudz: Penahanan Misbakhun Kayak Halilintar

Mahfudz: Penahanan Misbakhun Kayak Halilintar
Mahfudz sendiri tidak tahu apa yang terjadi dibalik proses penahanan Misbakhun.

VIVAnews - Selasa, 27 April 2010, 11:52 WIB
Mahfudz Siddiq, mantan Wakil Ketua Panitia Khusus Angket Bank Century dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai ada yang lucu dalam penahanan M Misbakhun. Prosesnya begitu cepat.

"Lucu saja. Orang-orang yang diperiksa KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) belum diusut. Sementara ini orang yang tidak punya kasus, prosesnya begitu cepat seperti halilintar," kata Mahfudz di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 27 April 2010.

Mahfudz sendiri tidak tahu apa yang terjadi di balik proses penahanan Misbakhun. Tapi dia meyakini, semua pihak yang terlibat dalam Panitia Angket Century menjadi target.

"Semua pihak yang terlibat Panitia Angket termasuk inisiator jadi bidikan," kata anggota DPR dari daerah pemilihan Cirebon dan Indramayu ini.

Menurut Mahfudz, kalau memang diduga bersalah silakan dibuktikan secara fair dan objektif. Jangan sampai mengada-ada. "Pertama, L/C fiktif tapi tidak terbukti, kemudian pemalsuan dokumen. Ini murni kasus perdata," ujarnya.

PKS akan mempelajari pasca-proses penahanan. Misbakhun, inisiator Angket Century yang juga Komisaris PT Selalang Prima Internasional itu ditahan usai menjalani pemeriksaan pertama sebagai tersangka.

"Publik bisa menilai itu. Ini kan inisiator lagi menunggu giliran," ujarnya. (umi)

7 comments:

Anonymous said...

Selasa, 27/04/2010 23:37 WIB
Keberatan Misbakhun Ditahan, Fahri Dianggap Inkonsisten
M. Rizal Maslan - detikNews


Jakarta - Keberatan politisi PKS Fahri Hamzah atas penahanan tersangka kasus L/C Bank Century yang juga politisi PKS, Misbakhun, dinilai inkonsisten dengan rekomendasi Pansus Century. Seperti yang dilansir berbagai media, Wakil Sekjen PKS dan anggota Pansus Century itu menilai bahwa Misbakhun tidak layak untuk ditahan karena kasus tersebut dipandangnya sebagai kasus perdata yang tidak menimbulkan kerugian pihak manapun, termasuk negara.

"Pernyataan Fahri bertentangan dengan hasil audit investigasi BPK dan rekomendasi Pansus Century. Jika memang tidak ada kerugian negara, kenapa rekomendasi Pansus menyatakan hal yang berbeda? Berdasarkan pengakuan Fahri itu, Mahkamah Konstitusi seharusnya berani membatalkan hasil sidang paripurna DPR mengenai Century," kata Wakil Ketua bidang Politik Komite 33, Jemmy Setiawan saat dihubungi detikcom di Jakarta, Selasa (27/4/2010).

Menuru Jemmy, yang menjadi pelapor dugaan L/C atas nama PT Selalang Prima Internasional (SPI) ke Mabes Polri pada 1 Maret yang lalu adalah Misbakhun. Misbakhun adalah pemilik 99 persen saham PT SPI. Menurut audit investigasi BPK, PT SPI termasuk satu dari 10 debitor penerima L/C impor dari Bank Century yang totalnya mencapai US$ 177,8 juta. Hingga per 31 Desember 2008, kerugian Bank Century masih US$ 172 juta atau Rp 1,88 Triliun, atau hampir setara dengan jumlah uang yang dibobol melalui L/C fiktif.

PT SPI menerima L/C senilai senilai US$ 22,5 juta. Sebelum Misbakhun dilantik menjadi anggota DPR, status pinjaman L/C PT SPI masih macet. PT SPI kemudian meminta restrukturisasi pembayaran L/C itu setelah Misbakhun menjadi anggota DPR. Belakangan, mantan ajudan Dirjen Pajak tersebut aktif menjadi inisator Pansus Century yang menyoal keabsahan kebijakan bailout Bank Century dan menduga adanya aliran dana bailout ke tim sukses capres tertentu.

"Hingga masa kerjanya selesai, Pansus tidak berhasil menemukan adanya aliran dana ke timses capres manapun. Tapi, anehnya, Pansus tidak membahas aliran dana ke L/C fiktif yang melibatkan Misbakhun dan keluarga politisi lain di DPR. Ini merupakan kecurangan. Telah terjadi sebuah kebohongan publik yang luar biasa," tegasnya.

Lebih lanjut, Jemmy meminta, agar Badan Kehormatan DPR memeriksa Fahri Hamzah terkait pernyatannya itu. Ia melihat, kengototan Fahri dalam membela Misbakhun melebihi batas kewajaran. Jemmy yakin, ada hal-hal tertentu yang disembunyikan oleh orang yang merekomendasikan Misbakhun masuk PKS tersebut.

"Badan Kehormatan DPR harus mampu membongkar permufakatan jahat antara pelaku kejahatan perbankan dan politisi-politisi pragmatis. Jangan sampai DPR kena getah dari sepak terjang maling berkedok moralis," pungkasnya.
(zal/anw)

Anonymous said...

Dukungan PKS untuk Misbakhun Membabi-Buta
Rabu, 28 April 2010 - 08:33 wib


Muhammad Saifullah - Okezone


JAKARTA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mukhamad Misbakhun terseret kasus dugaan pemalsuan dokumen dalam pengajuan L/C fiktif di Bank Century. Kini, Misbakhun telah ditahan di Mabes Polri.

Pengamat politik Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi menilai, PKS seharusnya sudah menonaktifkan Misbakhun. Dengan posisi yang kini mendekam di tahanan, Misbakhun tidak akan bisa maksimal menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.

"Dengan dinonaktifkan, setidaknya PKS bisa berikan pencitraan komitmen partai untuk memberikan shock therapy kepada kadernya yang terindikasi korupsi. Pada saat ada keputusan inkrah bahwa Misbakhun terbukti bersalah, status nonaktif bisa ditingkatkan jadi pemecatan. Tapi kalau kemudian terbukti tak bersalah, status bisa diaktifkan kembali," terangnya saat berbincang dengan okezone, Rabu (28/4/2010).

Menonaktifkan Misbakhun dari kursi legislator, lanjut dia, merupakan jalan tengah yang bisa diambil PKS. Tapi itu bertentangan dengan sikap PKS yang tak bersedia menonaktifkan Misbakhun. Justru di satu sisi, elite PKS memberikan pernyataan yang terlalu membela Misbakhun, tanpa memberi kesempatan kepada polisi untuk menjelaskan kasus tersebut.

"Bila (PKS) terlalu membabi-buta, maka itu bisa mengorbankan citra PKS sebagai partai bersih," tandasnya.
(lam)

Anonymous said...

halah...pks..kalo nuduh orang lain yang belum tentu bersalah sampe nyuruh nyuruh ngotot utk mundur ybs kenceng bener...nah sekarang misbakhun dibela bener...macam halilintar pulak....jadi merindukan pks jaman nurmahmudi ismail...hidayat nur wahid....yang santun, hormat, tidak sombong,....nah setelah pks masuk anis matta, machfud siddiq, fachri, misbhakun sang koruptor, andi rahmat....mulai tanda tanda meredupnya pks...dikalangan anak muda ...semoga 2014 jadi partai gurem lah partai muna ini...amin

Anonymous said...

sama kaya dulu nuduh ada aliran dana century yg masuk ke capres n cawapres tertentu...dan terus sekarang mana buktinya..OMONG KOSONG

Anonymous said...

Saya dukung anda, agar PKS mengawasi KPK secara ketat, dengan mempercepat penjemputan Ibu Nunun, demi nama baik PKS......tapi nggak janji deh.....khan sudah bukan Partai Amar Ma'ruf Nahi Mungkar lagi.....tapi sebaliknya

Anonymous said...

ha.hha ngaca dong ngaca

Anonymous said...

sama saja...

mana PKS yang santun?
mana PKS yang besih?
mana PKS yang tegas?

mulutnya thok yang besar....
Tolong jangan bawa agama dan rakyat deh... Agama terlalu murni dan suci untuk dibawa ke ranah politik.. dan rakyat terlalu besar untuk anda wakili....


SUCK...