Dakta.com, Jumat, 04 Juli 2008
Ditulis Oleh : Redaksi
"Mestinya dalam situasi yang seperti ini, di mana tuntutan agar hak angket ini bekerja, sebagai pimpinan DPR harusnya tahulah mana yang lebih prioritas, kan umroh kan bisa kapan-kapan," cetus Mahfudz.
Keberangkatan Ketua DPR Agung Laksono menunaikan ibadah umroh di tengah polemik pembentukan panitia hak angket disesalkan koleganya di DPR. Sebagai ketua DPR, Agung seharusnya bisa mendahulukan mana hal yang penting dan tidak.
"Mestinya dalam situasi yang seperti ini, di mana tuntutan agar hak angket ini bekerja, sebagai pimpinan DPR harusnya tahulah mana yang lebih prioritas kan," kata Ketua FPKS Mahfudz Siddiq di gedung DPR, Jakarta, Jumat (4/7).
Menurutnya, pemilihan ketua panitia angket dirasakan sangat mendesak sekali karena tuntutan dari masyarakat untuk segera dilaksanakannya angket sangat besar.
"Pemilihan pimpinan angket ini kan harus dipimpin langsung oleh ketua DPR, ya mestinya dari pihak Sekjen mestinya juga memberitahu hal ini, dan sesuaikan agenda. Jangan justru dibenturkan antara agenda ke luar negeri dengan agenda ini. Umroh kan bisa kapan-kapan," cetus Mahfudz.
Dia menambahkan, pengisian posisi pimpinan panitia angket tersebut dikarenakan semua kebijakan pelaksanaan proses hak angket ditentukan oleh pimpinan.
"Pimpinan angket itu sangat penting sebab dia yang memutuskan dan mensetting agenda, bagaimana pelaksanaannya, dan lainnya. Karena kita juga takut dalam pelaksanaannya nanti anggota semangatnya turun ditengah jalan. jelasnya.
"Nah pengaruh pimpinan sangat besar di sini, ya paling tidak begini salah satu tabiat kerja di DPR, Pansus ini seringkali semangat di awal nah dalam pelaksanaannya nanti banyak anggota yang tidak bisa hadir," pungkasnya.(wspda/pa)
No comments:
Post a Comment