Monday, April 14, 2008

KPK bidik pelaku lain

KPK Bidik Pelaku Lain
Sindo, Sabtu, 12/04/2008

ImageFORUM BISNIS, Wapres Jusuf Kalla bersama Chairman Maeil Business Newspaper & TV, Chang Dae-whan (tiga dari kanan) saat menghadiri acara Indonesia- Korea Business Forum di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, kemarin. Wapres sempat menyinggung pemberantasan korupsi di Indonesia.

JAKARTA (SINDO) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membidik keterlibatan pelaku lain dalam kasus penyuapan anggota Komisi IV DPR Al Amin Nur Nasution.

Untuk mengembangkan penyidikan, kemarin penyidik KPK mulai memeriksa Sekretaris Daerah (Sekda) Bintan Azirwan.Namun,dalam pemeriksaan itu,KPK mengaku masih belum menemukan pihakpihak lain yang terlibat,termasuk dugaan keterlibatan Bupati Bintan Ansar Ahmad.

”Sampai saat ini kita belum menemukan keterlibatannya. Namun, jika keterangannya dibutuhkan,tentu akan kita panggil,” tegas Juru Bicara KPK Johan Budi SP di Gedung KPK Jakarta kemarin. Berdasarkan kabar yang berkembang, Ansar diduga sebagai pihak yang menyuruh Azirwan untuk memberikan uang kepada Amin.

Bahkan, Ansar yang dikabarkan masih berada di Jakarta itu saat ini sudah menjadi salah satu target KPK. Namun, informasi ini langsung dibantah Johan. ”Tentu kita punya dasar untuk misalnya memanggil atau menangkap seseorang,” kata Johan. Sedianya KPK juga akan memeriksa Al Amin Nasution dalam kasus ini.

Namun, karena Al Amin dalam kondisi sakit,penyidik KPK kemudian menunda pemeriksaan. Sementara itu,di tempat terpisah, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR menyatakan pernah menerima uang sebesar Rp30 juta dari Pemda Bintan,Kepulauan Riau.

Kg itu diberikan saat kunjungan kerja Komisi IV ke Bintan. Namun, dia mengaku tidak meetua FPKS DPR Mahfudz Siddiq mengatakan, uang itu diberikan kepada anggota fraksinya yang duduk di Komisi IV DPR Jalaluddin Asy Syatibi. Hanya saja, uang itu langsung diserahkan FPKS ke KPK.


”Januari lalu kita kembalikan ke KPK,”ungkap Mahfudz di Gedung DPR Jakarta kemarin. Menurut Mahfudz, uanngetahui apakah uang itu terkait dengan kasus suap yang menimpa Al Amin Nasution.

”Saya tidak tahu itu ada kaitannya atau tidak, tetapi kami beri contoh pada kunjungan kerja anggota kami ada gratifikasi,” tuturnya. Ketua DPR Agung Laksono menegaskan tidak akan melindungi anggotanya yang terbukti terlibat suap. ”Sekarang baru kabar dan menduga- duga atau belum terbukti. Kita tidak akan melindungi anggota DPR yang terkena pidana,” tegas Agung di Gedung DPR Jakarta kemarin.

Di tempat terpisah,Wakil Presiden (Wapres) M Jusuf Kalla mengapresiasi penangkapan Al Amin Nasution oleh KPK. Menurut dia, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sungguh-sungguh dalam memberantas korupsi.

”Sejak dua hari lalu, hotel paling terkenal di Indonesia adalah hotel ini, Ritz Carlton.Mengapa? Dua hari yang lalu seorang anggota parlemen tertangkap di hotel tersebut pada pukul 02.00 WIB. Ini sama halnya dengan negara Anda (Korsel),” ungkap Wapres kepada peserta Indonesia-Korea Business Forum di Hotel Ritz Carlton, Jakarta,kemarin. (rijan irnando purba/ dian widiyanarko/ahmad baidowi/maya sofia)

No comments: