Senayan - Mundurnya Anggito Abimanyu sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal ditanggapi beragam oleh sejumlah kalangan. Ada yang bernada menyayangkan adapula yang mengapresiasi. Salah satu politisi yang mengapresiasi keputusan Anggito adalah Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq.
"Barangkali dengan mengundurkan diri Pak Anggito jauh lebih produktif. Mungkin dengan kembali menjadi dosen dia merasa lebih nyaman. Ya kita hargai. Bisa jadi dia bisa mengembangkan pemikiran-pemikiran yang lebih konstrukstif kalau di kampus," kata anggota Komisi II ini kepada Jurnalparlemen, Jumat (21/5).
Sebelumnya, Presiden SBY pernah mengumumkan pelantikan Anggito Abimanyu sebagai Wakil Menteri. Namun pelantikan tersebut ditunda karena saat itu Anggito belum memiliki golongan eselon I di Kementerian Keuangan. Dan posisi yang akan ditempati Anggito tersebut diisi Anny Ratnawati yang Kamis (20/5) kemarin dilantik Presiden bersama Agus Martowardojo yang menjabat sebagai Menkeu.
Menurut Mahfudz, dipilihnya Anny sebagai Wamenkeu mungkin tak mengejutkan Anggito. "Tanda-tanda bahwa pak Anggito tidak akan menduduki Wamenkeu kan sebenarnya sudah lama, sejak penundaan itu. Kalaupun sekarang ini Wamenkeunya ternyata orang lain, bukan Anggito, ya itu bukan hal yang mengejutkan," ujarnya.
Mahfudz menilai pengunduran Anggito adalah sebuah pilihan. Karena SBY sudah menjatukan pilihan yang dianggapnya paling tepat menempati posisi tersebut.
"Keinginan Menkeu-Wamenkeu degan kombinasi birokrat dan professional sekarang sudah tercapai. Soal kompetensi antara bu Anny dan pak Anggito, saya kira masing-masing punya plus minusnya, dan presiden lebih tahu," pungkasnya. (kus/bal)
Kusti'ah - Jurnalparlemen.com
"Barangkali dengan mengundurkan diri Pak Anggito jauh lebih produktif. Mungkin dengan kembali menjadi dosen dia merasa lebih nyaman. Ya kita hargai. Bisa jadi dia bisa mengembangkan pemikiran-pemikiran yang lebih konstrukstif kalau di kampus," kata anggota Komisi II ini kepada Jurnalparlemen, Jumat (21/5).
Sebelumnya, Presiden SBY pernah mengumumkan pelantikan Anggito Abimanyu sebagai Wakil Menteri. Namun pelantikan tersebut ditunda karena saat itu Anggito belum memiliki golongan eselon I di Kementerian Keuangan. Dan posisi yang akan ditempati Anggito tersebut diisi Anny Ratnawati yang Kamis (20/5) kemarin dilantik Presiden bersama Agus Martowardojo yang menjabat sebagai Menkeu.
Menurut Mahfudz, dipilihnya Anny sebagai Wamenkeu mungkin tak mengejutkan Anggito. "Tanda-tanda bahwa pak Anggito tidak akan menduduki Wamenkeu kan sebenarnya sudah lama, sejak penundaan itu. Kalaupun sekarang ini Wamenkeunya ternyata orang lain, bukan Anggito, ya itu bukan hal yang mengejutkan," ujarnya.
Mahfudz menilai pengunduran Anggito adalah sebuah pilihan. Karena SBY sudah menjatukan pilihan yang dianggapnya paling tepat menempati posisi tersebut.
"Keinginan Menkeu-Wamenkeu degan kombinasi birokrat dan professional sekarang sudah tercapai. Soal kompetensi antara bu Anny dan pak Anggito, saya kira masing-masing punya plus minusnya, dan presiden lebih tahu," pungkasnya. (kus/bal)
Kusti'ah - Jurnalparlemen.com
Jumat, 21/05/2010 | 12:52
1 comment:
bro..posting ini kok dihapus sih.
http://mahfudzsiddik.blogspot.com/2010/03/begini-nih-cara-uang-rakyat-dimainkan.html
kan ane lum baca..piye toh. ayo dong, posting lagi. tar 2014, aye coblos deh PKS..hohoho..
Post a Comment