Tokoh Muda Dorong Regenerasi
Wednesday, 06 August 2008
JAKARTA (SINDO) – Kalang- an tokoh muda dari berbagai partai politik (parpol) mendorong proses regenerasi kepemimpinan nasional.
Mereka tidak ingin jabatan strategis di lembaga eksekutif dan legislatif didominasi golongan tua. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault menyatakan, proses regenerasi dari pemimpin tua ke pemimpin muda harus progresif dan visioner.Menurut dia, dibutuhkannya pemimpin muda pada Pemilu 2009 semata-mata untuk mendorong kanalisasi percepatan regenerasi kepemimpinan di semua jabatan penting.
Karena itu, tokoh muda harus benar-benar siap agar regenerasi itu benar-benar terwujud. ”Saya yang baru menjadi menteri saja sudah sangat sibuk dengan agenda. Jadi, saya tidak bisa membayangkan jika usia presiden di atas 60 tahun,” kata menteri asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini dalam diskusi ”RUU Pilpres dan Peluang Kaum Muda dalam Pemilu 2009” di Jakarta Media Centre kemarin.
Menurut dia, kesiapan kaum muda tidak hanya wacana, tetapi harus diikuti langkah yang bisa menciptakan arus kuat agar pemuda bisa tampil pada pemilu nanti. ”Mari yang mudamuda, dari aktivis, silakan masuk ke sistem dan berjuang memperbaiki bangsa ini dari dalam,”katanya.
Dalam diskusi itu,hadir tokoh muda dari Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) yang juga sebagai salah satu Ketua DPP partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait, peneliti CSIS Indra J Piliang,Wakil Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi, dan politisi muda dari PKS Mahfudz Siddiq.
Menurut Maruarar, sebagai salah satu tokoh muda PDIP, dia mengaku terus bekerja keras karena di internal partai juga masih banyak tokoh-tokoh tua. Tetapi, dia tetap menggunakan caracara yang etis dalam memperebutkan suatu jabatan tertentu dalam partai ataupun di legislatif.
”Satu hal yang penting adalah etika politik.Bagaimana mau mencari pemimpin nasional jika tidak dengan etika politik,” katanya. Tokoh muda, kata dia, harus berani menyerahkan sepenuhnya kepada rakyat yang akan memilihnya.”Saya akan selalu bekerja keras dan siap bertarung dengan fair.
Karena kaum muda tidak didesain untuk minta dikasihani, jadi tolong jangan berpikir yang muda harus dikasihani dan dikasih kesempatan. Kita mesti bekerja keras dan membuktikan itu kepada rakyat sebagai pemilih,” tandasnya.
Di tempat terpisah,Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menilai tokoh muda memiliki kelebihan yang tidak dipunyai para pendahulunya, seperti ide pembaruan, kreativitas, dan pikiran alternatif yang bisa menjadi solusi bagi persoalan bangsa. ”Itu kelebihan tokoh muda yang tidak ada pada diri tokoh sebelumnya,” katanya. (rahmat sahid/rd kandi)
No comments:
Post a Comment