Wednesday, August 27, 2008

PKS: Presiden Bayangan Saja Belum Ada

PKS: Presiden Bayangan Saja Belum Ada
Oke Zone Selasa, 26 Agustus 2008 - 12:37 wib
Sholla Taufiq - Okezone
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) enggan mengikuti rencana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk membentuk kabinet bayangan. Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq beralasan, Presiden bayangan saja belum ada.

"Presiden bayangan saja belum, apalagi kabinet bayangan," jawab Mahfudz kepada wartawan di sela-sela acara Dialog Kebangsaan di Hotel Sahid Jakarta, Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (26/8/2008).

Seperti diketahui, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas pernah mewacanakan membentuk kabinet bayangan. Hal dimaksudkan supaya masyarakat bisa memahami kondisi pemerintahan jika PDIP diberikan kepercayaan untuk berkuasa. (lsi)

Suara Merdeka, 26/08/2008

Ketua FPKS: Duet SBY-Hidayat Dimungkinkan

Jakarta, CyberNews. Ketua Fraksi PKS di DPR, Mahfudz Siddiq, mengatakan kemungkinan memasangkan Susilo Bambang Yudhoyono dan Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR yang juga mantan Presiden PKS) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 sangat terbuka, meski hingga kini PKS belum mengambil sikap atau memunculkan nama-nama calon presiden.

"Duet SBY - Hidayat cukup terbuka, tapi PKS belum mengerucutkan nama," katanya di sela-sela acara diskusi kebangsaan yang diselenggarakan DPP PKS, di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, PKS belum mengambil sikap sehubungan pilpres, namun PKS menginginkan agar Presiden Yudhoyono menunjukkan kinerjanya dalam satu tahun ini. "Jika kinerja Presiden Yudhoyono baik, maka akan sangat mudah untuk menggandeng siapapun, termasuk PKS," katanya.

PKS sendiri, katanya, menilai ada keberhasilan dalam pemerintah Yudhoyono, namun tidak sedikit masalah yang belum diselesaikan, apalagi persepsi publik terhadap kinerja pemerintahan cenderung menurun.

Partai Demokrat sendiri, katanya, belum menyatakan akan menggandeng Hidayat, namun sudah ada langkah penjajakan untuk melakukan koalisi.

Ditanya mengapa hingga sekarang PKS tidak menyebutkan nama capres dan cawapres, Mahfudz menjelaskan PKS ingin melihat dulu "jagoan-jagoan" yang saat ini mulai memunculkan diri. Partai Demokrat sebelumnya juga menyatakan akan menjajaki untuk melakukan koalisi dengan PKS.


Inilah.com 26/08/2008 12:41
Hidayat Nurwahid Dipinang SBY?
Djibril Muhammad
INILAH.COM, Jakarta - Lirak-lirik capres dan cawapres menjelang Pilpres 2009 mulai bergeliat. Survei Lembaga Riset Informasi (LRI) pernah melansir duet SBY-Hidayat Nurwahid paling populer. Diam-diam, SBY menjajaki pinangan kepada Hidayat?

"Ya memang saya pernah dengar, ada upaya komunikasi dari SBY kepada PKS," kata Ketua FPKS Mahfudz Siddiq di sela dialog kebangsaan 'Nasionalisme di tengah arus perubahan' di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (26/8).

PKS, lanjut dia, mengapresiasi hal tersebut. Namun yang terpenting bagi PKS adalah pada sisa 1 tahun masa pemerintahan, SBY harus menunjukkan kinerjanya.

"Karena itu akan sangat mudah, sehingga PKS pun akan mudah mendukungnya. Dan yang terpenting, kami akan selalu merespons bagaimana pemerintah meningkatkan kinerjanya dengan baik," kata Mahfudz.

PKS, sambung dia, melihat ada sejumlah keberhasilan, meskipun persepsi masyarakat mengenai kinerja pemerintahan masih lemah.

"PKS juga akan sangat terbuka, tidak hanya kepada SBY. Memang ada banyak nama. Tapi PKS belum mengerucut pada satu nama," ujar Mahfudz.

Hasil survei, menurut dia, hanya sebagai salah satu pertimbangan. Sedangkan soal koalisi, akan mudah dilakukan jika kepentingan masyarakat terpenuhi.

Kans Sri Sultan HB X menjadi cawapres PKS? "Dia tokoh yang penting. Dia memiliki visi kebangsaan yang kuat dan mendapat dukungan publik yang kuat. PKS masih memikirkan konstelasi politik Pemilu 2009. Jadi belum bicara person dalam partai yang bisa didengungkan," pungkas Mahfudz.[L3]

FPKS: Golkar-PDIP Masih Punya 'Ego'
Djibril Muhammad
INILAH.COM, Jakarta - Dua partai raksasa yakni Golkar dan PDIP mewacanakan 'pernikahan' alias koalisi. Namun koalisi itu diyakini sulit terwujud. Sebab baik Golkar maupun PDIP sama-sama masih punya 'ego'.

'Ego' yang dimaksud adalah mengajukan capres sendiri. PDIP yang meraih 18 persen suara pada Pemilu 2004 diketahui sudah mengajukan capresnya sendiri, yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sedangkan Golkar yang meraih 21 persen suara pada Pemilu 2004 belum mengajukan capres.

"Golkar juga pasti punya semangat untuk mengajukan presiden sendiri. Jadi koalisi itu belum bisa terwujud dalam Pemilu atau Pilpres 2009," kata Ketua FPKS Mahfudz Siddiq di Puri Putri Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (26/8).

Bagi PKS, lanjut dia, dalam posisi siapa pun capres yang nanti akan terpilih, harus memang betul-betul menunjukkan komitmen kerakyatan dan kebangsaannya. PKS akan mendukungnya dengan sepenuh hati.

"Jadi posisi kita melihat dulu perkembangannya. PKS mau lihat dulu jagoan-jagoan yang ada. Nanti pada saatnya kita akan tentukan," kata Mahfudz mengenai nama capres atau cawapres PKS.[L3]

Kapanlagi. Selasa, 26 Agustus 2008 14:14
PKS Mungkin Pasangkan SBY - Nur Wahid

Kapanlagi.com - Ketua Fraksi PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, kemungkinan memasangkan Susilo Bambang Yudhoyono dan Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR yang juga mantan Presiden PKS) pada pemilu presiden (pilpres) 2009 sangat terbuka meski hingga kini PKS belum mengambil sikap atau memunculkan nama-nama calon presiden.

"Duet SBY - Hidayat cukup terbuka, tapi PKS belum mengerucutkan nama," katanya di sela-sela acara diskusi kebangsaan yang diselenggarakan DPP PKS, di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, PKS belum mengambil sikap sehubungan pilpres, namun PKS menginginkan agar Presiden Yudhoyono menunjukkan kinerjanya dalam satu tahun ini. "Jika kinerja Presiden Yudhoyono baik maka akan sangat mudah untuk menggandeng siapapun, termasuk PKS," katanya.

PKS sendiri, katanya, menilai ada keberhasilan dalam pemerintah Yudhoyono namun tidak sedikit masalah yang belum diselesaikan apalagi persepsi publik terhadap kinerja pemerintahan cenderung menurun.

Partai Demokrat sendiri, katanya, belum menyatakan akan menggandeng Hidayat, namun sudah ada langkah penjajakan untuk melakukan koalisi.

Ditanya mengapa hingga sekarang PKS tidak menyebutkan nama capres dan cawapres, Mahfudz mengatakan, PKS ingin melihat dulu "jagoan-jagoan" yang saat ini mulai memunculkan diri.

Partai Demokrat sebelumnya juga menyatakan akan menjajaki untuk melakukan koalisi dengan PKS. (*/bee)

Antara
Duet Yudhoyono-Hidayat Dimungkinkan, Kata Ketua FPKS

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi PKS di DPR, Mahfudz Siddiq, mengatakan kemungkinan memasangkan Susilo Bambang Yudhoyono dan Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR yang juga mantan Presiden PKS) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 sangat terbuka, meski hingga kini PKS belum mengambil sikap atau memunculkan nama-nama calon presiden.

"Duet SBY - Hidayat cukup terbuka, tapi PKS belum mengerucutkan nama," katanya di sela-sela acara diskusi kebangsaan yang diselenggarakan DPP PKS, di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, PKS belum mengambil sikap sehubungan pilpres, namun PKS menginginkan agar Presiden Yudhoyono menunjukkan kinerjanya dalam satu tahun ini. "Jika kinerja Presiden Yudhoyono baik, maka akan sangat mudah untuk menggandeng siapapun, termasuk PKS," katanya.

PKS sendiri, katanya, menilai ada keberhasilan dalam pemerintah Yudhoyono, namun tidak sedikit masalah yang belum diselesaikan, apalagi persepsi publik terhadap kinerja pemerintahan cenderung menurun.

Partai Demokrat sendiri, katanya, belum menyatakan akan menggandeng Hidayat, namun sudah ada langkah penjajakan untuk melakukan koalisi.

Ditanya mengapa hingga sekarang PKS tidak menyebutkan nama capres dan cawapres, Mahfudz menjelaskan PKS ingin melihat dulu "jagoan-jagoan" yang saat ini mulai memunculkan diri.

Partai Demokrat sebelumnya juga menyatakan akan menjajaki untuk melakukan koalisi dengan PKS. (*)

No comments: