Polkam / Selasa, 5 Oktober 2010 17:17 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera menyatakan mendukung tindakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang membatalkan kunjungan lawatan ke Belanda. Bagi PKS, sikap SBY ini akan memberikan shock terapi untuk negeri kincir angin.
"Ini bukan soal keamanan kalau keamanan enggak krusial. Kita tahu Republik Maluku Selatan ini di Belanda melakukan penggalangan dana, dukungan politik. Ketika ada pembiaran ini sama saja memberi ruang kedapa RMS," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (5/10).
Menurut Mahfudz, tindakan Pemerintah Belanda yang membiarkan RMS melakukan aksi demonstrasi sama saja membenturkan Indonesia di negeri keju. Ia pun meminta semua orang membayangkan kepala negara diundang Ratu Belanda, tetapi di sana diadu dengan orang Indonesia yang melakukan gerakan separatis.
Mahfudz menilai sikap Belanda ini terjadi karena mereka masih menganggap Indonesia sebagai negara bekas jajahan mereka. Ini terbukti atas komentar pemimpin kelompok ultranasionalis Wilder Geertz agar Pemerintah Belanda memanggil Menteri Luar Negeri Indonesia hanya karena dikritik Dubes RI untuk Belanda.
"Mereka bilang agar kita jangan banyak cakap. Kenapa sih kita tidak salahkan Belanda kenapa harus salahkan pemimpin sendiri,"tanya Mahfudz.
Ketua Komisi I DPR ini menegaskan, Komisi Bidang Hubungan Internasional, Komunikasi dan Informasi akan segera melakukan rapat dengan Menlu Marty Natalegwa guna membahas RMS dan Papua. Terlebih Presiden AS Barrack Obama juga akan bahas Papua. Komisi I DPR, lanjut Mahfudz menyarankan agar SBY menunda kunjungannya sampai waktu yang belum ditentukan.(Andhini)
No comments:
Post a Comment