Wednesday, October 20, 2010

Anggaran Pertahanan Minus Rp 50 T

Wakil Rakyat Bicara


sp/charles ulag
Mahfudz Siddiq

Pemerintah belum mendapatkan solusi untuk menutupi kekurangan anggaran untuk modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista). Diperlukan kebijakan terobosan dari pemerintah untuk memenuhi kekurangan sebesar Rp 50 triliun.
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan, sebenarnya arahan bahkan instruksi Presiden di beberapa forum sudah jelas. Presiden sudah menyatakan tentang perlunya penyegaran modernisasi alutsista. “Tapi, dari pihak Menkeu dan Bappenas belum bisa memberi solusi alternatif. Kalau dibiarkan tidak ada langkah terobosan, hingga 2014 praktis kebutuhan modernisasi alutsista tidak akan terpenuhi,” ujar Mahfudz di Jakarta, Senin (18/10).
Menurutnya, jika tidak ada terobosan, maka berimplikasi pada persoalan pertahanan yang akan terus berlarut-larut, tidak selesai. Bahkan, masalah kedaulatan pun akan terganggu. Berdasarkan rencana strategis (renstra) tahap pertama 2010-2014 Kementerian Pertahanan untuk modernisasi pemeliharaan dan perawatan alutsista, membutuhkan Rp 150 triliun. Sedangkan, dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2010-2014, dianggarkan pemerintah sebesar Rp 100 triliun. [D-12]

1 comment:

Anonymous said...

PERANGI INDONESIA : TAK PERLU KIRIM TENTARA !!!

Ass.
Duhai Saudaraku,
Orang Asing dalam menjajah dan memerangi Indonesia, sangatlah mudah dan murah. Tanpa harus belanja ratusan juta dolar, demi memobilisasi tentaranya ke wilayah RI.

Cukuplah, dengan merestui salah satu calon presiden. Dengan komitmen tak boleh meningkat anggaran pertahanan melebihi batas yang ditetapkan negara asing. Yang bersedia menjual sumber daya alam Indonesia, sehingga kekurangan sumber pendanaan.

Cukuplah, negara asing menaruh agen-agennya di departemen keuangan RI, untuk memangkas mata anggaran pertahanan.

Cukuplah, mengkondisikan anggota Komisi I DPR RI, sehingga tak cukup kuat niat membela Anggaran Pertahanan RI. Atau membiarkan komisi anggaran DPR RI, terlena membela mata anggaran titipan yang menguntungkan pribadi dan partainya. Sehingga anggaran membengkak dan tersisa sedikit untuk Anggaran PErtahanan RI.

Wahai saudaraku...
Pantaslah kiranya, pesawat-pesawat TNI AU berjatuhan tanpa ditembak musuh. Tank-tank amphibi usang kita tenggelam sebelum tiba di pantai. Kapal=kapal TNI AL kita, tua, lambat dan boros bbm. Laras senapan TNI AD kita bengkok setelah memuntahkan sekian kali peluru.

Semoga PKS bisa jadi pelopor dalam membela kepentingan penguatan Pertahanan RI. Demi keutuhan NKRI dan harga diri serta kehormatan bangsa.

Sekiranya PKS masih memiliki komitmen sebagai Partai Da'wah. Inilah saat, untuk berda'wah dikalangan TNI.

Semoga saja...