Saturday, December 05, 2009

Mahfudz: Naif Jika Panitia Angket Tak Bisa Usut Kasus Century

Tempo Interaktif, Jum'at, 04 Desember 2009 | 21:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Calon Ketua Panitia Khusus Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat dalam kasus Bank Century, Mahfudz Siddiq, mengatakan panitia angket nantinya harus sampai pada penyelidikan aliran dana Bank Century. Ia menilai akan sangat naif jika Panitia Khusus Angket tak bisa membongkar kasus ini.

"(Penggelontoran dana) ini substansi pertama yang harus dituntaskan," kata dia saat menyampaikan visi dan misinya di dalam rapat pemilihan Ketua Panitia Angket di Gedung Dewan, Jumat (4/12).

Mahfudz menjadi satu dari empat kandidat yang saat ini sedang bertarung menjadi Ketua Panitia Khusus Hak Angket Kasus Bank Century. Selain Mahfudz ada Gayus Lumbuun dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Idrus Marham dari Fraksi Golkar, dan Yahya Sacawiria dari Fraksi Demokrat.

Mahfudz mengatakan Panitia Angket nantinya akan memanggil Panitia Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan untuk meminta data aliran dana. "Ada info ada dugaan penyimpangan aliran dana yang peruntukkannya tidak semestinya dan sampai pada pihak-pihak yang tidak semestinya," kata Mahfudz.

Saat ini pemilihan Ketua Panitia Angket masih berlangsung. Masing-masing fraksi saat ini sedang membacakan pandangannya terhadap masing-masing calon.

DWI RIYANTO AGUSTIAR

8 comments:

Anonymous said...

Kang Mahfudz Siddik (kamis, 1 oktober 09) :
"...Paket (calon ketua MPR) TK (Taufik Kiemas) jika didukung Demokrat justru akan menjadi "perjudian politik" bagi Presiden SBY karena MPR memiliki kewenangan impeachment dan selayaknya partai-partai koalisi yang memimpin lembaga MPR untuk pengamanan presiden."

"Apalagi, ada kasus Bank Century yang bisa diolah menjadi permainan politik," kata Mahfudz, dalam pesan singkatnya kepada Kompas.Com, hari ini.

Comment :

Kang Mahfudz, sekarang misinya mengamankan kemenangan "perjudian SBY" atawa berpihak kepada kebenaran dan keadilan yang didambakan jutaan nurani rakyat ???

He.he..he....

Anonymous said...

Republika, Ahad, 6 Sept 09 :
Anggota Komisi XI DPR dari PKS, Andi Rachmat juga mendorong KPK mengambil alngkah hukum atas kasus Bank Century. Namun< Adi Rachmat meminta masyarakat bersabar menunggu hasil audit investigatif yang dilakukan BPK.

Comment: ***

Alhamdulillah. Pernyataan PKS diatas, semoga jadi pertimbangan masyarakat untuk ber-husnudzan. Bahwa PKS (& parpol Islam lainnya) tak terlibat dalam kasus bank Century.

Anonymous said...

Assalamu'alaikum

Sebaiknya para petinggi PKS pada taubatan nasuha. dan tolong DPP PKS mengontrol kadernya yaitu pak Tifatul dan bang Fahri Hamzah. P' tifatul jangan sampai jadi kacung P' sby, jgn sampai menggolkan pp penyadapan yg bertujuan utk mengebiri KPK. Ingat penyakit "KORUPSI" di Indonesia sudah akut. Bang Fahri tolong dijaga lisannya, masih teringat wktu beliau mengatakan P' Sby zalim sekarang entah dapat wangsit darimana setiap ada kesempatan berbicara didepan publik membela P' SBY secara membabi buta.. Tolong DPP PKS kontrol ketat kedua kader tsb, jangan hanya krn oknum2 PKS kehilangan kepercayaan umat. Kl mereka tdk dapet dikontrol mudah-mudahan DPP PKS mampu dan mau memecat mereka

Anonymous said...

IMAJINASI LIAR SEPUTAR PERPU PLT KETUA KPK

Assalamu'alaikum
Penetapan status tersangka tindak pidana, ketua KPK Bibit SR & Candra MH yang cenderung dipaksakan. Kemudian ditindak-lanjuti terbitnya Perpu PLT Ketua KPK oleh SBY. Mendorong sebuah "imajinasi liar".

Adakah kaitannya dengan kasus bank Century, yang sedang ditangani BPK dan KPK ? Sebagaimana dikatakan Wapres JK, "kalau kasus ini dibuka, akan merembet kemana-mana..." ?

Perkembangan terakhir, Sri Mulyani dan Boediono telah diperiksa BPK terkait keputusannya mem-Bailout Bank Century. Terkait dengan perintah Audit Investigatif yang diminta KPK.

Sedangkan yang masih ditunggu publik adalah : perkembangan investigasi dugaan aliran dana Bank Century kepada Parpol tertentu. Sebagaimana dilansir sejumlah media massa, beberapa waktu lalu.

Dengan pe-nonaktifan dua ketua KPK dan Perpu PLT Ketua KPK. Memberi kesan adanya skenario besar : penyelamatan Sri Mulyani dan Boediono, serta motivasi kuat mengubur isu aliran dana kepada Parpol.

Lobi Adnan Buyung Nasution (anggota Watimpres) untuk menerbitkan Perpu, serta penempatan Todung Mulya Lubis sebagai anggota Tim Seleksi calon PLT Ketua KPK. Menimbulkan spekulasi adanya keinginan kuat : mengamankan jalur lobi Asing (Amerika Serikat). Dengan membebaskan Sri Mulyani dan Boediono dari kasus Bank Century.

"Imanjinasi Liar" berlanjut : uang 6,7 trilyun yang digelontorkan ke Bank Century, bukan sedikit. Cukup besar untuk memelihara Alusista TNI, sehingga mengurangi prajurit gugur bukan dimedan perang. Atau bisa buat beli 1,3 juta ton beras raskin.

Sungguh sangat mencederai rasa keadilan, jika kasus lenyap tertelan bumi. Tanpa ada penyelesaian.

Akankah ini balasan makar Allah SWT atas Lobi Amerika Serikat. Yang sebelumnya coba melemahkan posisi da'wah (Parpol) Islam. Melalui Isu Teror Bom JW Marriot & Ritz Carlton ?

Imajinasi ini terlalu liar untuk diteruskan....
Wallahu 'alamu

Anonymous said...

Ass.
Akankah isu perseteruan Kabareskrim Polri dengan Ketua KPK Bibit SR & Candra MH, menjadi pengalihan opini publik. Untuk menenggelamkan perkembangan isu "kesalahan Keputusan" Gubernur BI & Menteri Keuangan mem-"Bailout" Bank Century ? Sekaligus mengubur dalam-dalam isu aliran dana kepada Parpol tertentu ?

Anonymous said...

Ass.
Selamat Ustadz. Atas penunjukkan sebagai wakil ketua Pansus DPR kasus Bank Century.

Yakinlah, bahwa ini adalah rentetan kebaikan Makar Allah bagi da'wah Islam. Yang banyak dipintakan jutaan hati ummat Islam dibulan Ramadhan tempo hari. Melawan Makar Asing yang memusuhi Islam dibumi Nusantara.

Maka, ustadzku sayang...jangan terbersit sedikitpun dihati para juru da'wah DPR, untuk membelokkan persoalan ini. Menjadi tawar-menawar politik sesa'at, atau "mengamankan" pelaku maksiyat oknum juru da'wah DPR. Yang barangkali sebelumnya mengutip uang haram hasil korupsi dan kolusi.

Jadilah, ustadzku sayang..."kepanjangan tangan" keadilan Allah atas kasus yang menggoreskan luka mendalam rasa keadilan ummat.

Jadilah "perantara" Kegagah- Perkasaan Allah Yang Maha Pemaksa, untuk menghentikan kezaliman dan kerusakan yang telah dibuat para pelaku kebejadan.

Jadilah "wujud" Welas Kasih Allah Yang Maha Pengasih, untuk membebaskan tuduhan kepada orang-orang yang tak berbuat nista.

Berbuat adil dalam kasus ini, sungguh berat. Karena bisa dimusuhi para Penguasa. Atau dapat disalah-pahami rakyat kebanyakan.

Karena itulah...adil akan mendekatkan kepada maqam Taqwa, disisi Yang Maha Tinggi dan Mulia.

Selamat berjuang, ustadzku tercinta....

Anonymous said...

NEGERI INI MEMANGGIL PARA PEJUANG KEADILAN

Assalamu'alaikum
Hari-hari belakangan, Allah SWT hiasi negeri ini sebuah ironi besar keadilan.

Robert Tantular terkait kasus Rp. 6,7 Trilyun Bank Century di vonis 4 tahun. Sedangkan seorang pencuri sebuah semangka dituntut 5 tahun penjara.

Seorang Anggodo sulit dijerat hukum, setelah terbukti melakukan rekayasa kasus "pemerasan" dan "pelanggaran kewenangan" Bibit SR dan Candra MH.

Sementara Prita Mulyasari dengan mudah mendapat vonis perdata : denda Rp. 204 juta. Sekedar mengeluhkan pelayanan RS Omni Internasional didunia maya.

Rakyat jelata tak berdaya, menyerah pasrah menghadapi proses hukumnya. Sementara para pemilik uang, penguasa dan pendukungnya, mampu menggerakkan lembaga BPK, PPATK, DPR, Kejaksaan dan Kepolisian, mendukung rekayasa proses hukumnya.

Sekarang, negeri ini menanti ujung dari proses pengungkapan kasus bank Century. Siapa yang bertanggung-jawab ? Siapa yang menikmati aliran dananya ??

Akankah berakhir dengan sebuah ironi besar. Yang menggoreskan luka mendalam, disanubari keadilan ?

Dimanakah para juru da'wah mulia, pejuang-pejuang keadilan ? Yang mendapat kepercayaan 50 kursi perwakilan DPR ?

Negeri ini mendambakan para pejuang keadilan, yang mampu mengelola ironi ini menjadi sebuah rahmat keadilan. Sebagai wujud "tangan" keadilan Allah untuk negeri ini.

Semoga para pejuang keadilan tak lemah jiwanya. Oleh kesibukan meneguk air dari sungai kemakmuran DPR yang memabukkan, dan bikin lungkai kaki melangkah. Memperjuangkan keadilan.

Semoga para pejuang keadilan tak sekedar sebagai sebuah kidung grup nasyid "Izzatul Islam". Yang ditampilkan dalam event-event kampanye PKS.

Guna menarik simpati masa. Atau menggerakkan semangat kadernya untuk memenangkan pemilu.

Anonymous said...

PEJUANG KEADILAN

Kami barisan pejuang keadilan
musuh tirani, durjana, kezaliman
tidak ragu menuju medan laga
hingga akhir jiwa terpisah raga

Setiap jengkal bumi yang kami pijak
Panji Allah suci kan selalu tegak
kami berda'wah bersihkan qalbu
mengajak ummat bersatu padu

Walau semua kan insan memusuhi
Tak akan gentarkan nyali
langkah mujahid terus menderu
cukup Allah jadi sekutu

Wahai manusia, inilah kami
Dengan Alquran dan sunnah dihati
Harta dunia ditangan kami
Pilihan mulia pantang disesali

(nasyid Izzatul Islam)

----------------------

Saatnya Partai Keadilan Sejahtera membuktikan sebagai pembela dan pejuang Tegaknya Keadilan dibumi Nusantara.

Atau hilang...tergerus sejarah kelam kezaliman dibumi nusantara tercinta.