Tuesday, May 05, 2009

Wow.. Ada 'Kawin Silang' di Cikeas

Wow.. Ada 'Kawin Silang' di Cikeas
Inilah, 04/05/2009 - 15:13

INILAH.COM, Jakarta – Blok Cikeas masih bungkam. Sosok calon wakil presiden untuk SBY masih misterius. Namun, sebagai representasi keindonesiaan, perpaduan nasionalis dan relijius diyakini mampu jadi kekuatan moderat. Jadi, Hatta Rajasa?
Blok Cikeas yang dimotori Partai Demokrat menjadi representasi kekuatan Indonesia yang majemuk. Kekuatan nasionalis direpresentasikan Partai Demokrat, PKPI, dan Partai Patriot. Sedangkan kelompok relijius diwakili kekuatan PKS, PKB, PAN, PBB, PMB, dan PDS.
Perpaduan kelompok nasionalis-relijius di blok Cikeas ini jelas kontras dengan kelompk Teuku Umar yang didominasi kelompok nasionalis-sekuler. Sebut saja PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Hanura. Meski terdapat beberapa kelompok relijius seperti PKNU, PBR, PPNUI, partai tersebut bukanlah kekuatan mayoritas. Perolehan suara mereka pada pemilu legislatif lalu di bawah 2,5%.
Pengamat politik UI Arbi Sanit menilai koalisi yang dibangun blok Cikeas adalah perpaduan kawin silang kelompok nasionalis-relijius. “Jelas, itu koalisi kawin silang antara nasionalis dan relijius,” katanya kepada INILAH.COM, Senin (4/5) di Jakarta.
Kendati demikian, bagi Arbi, koalisi yang dibangun baik di blok Cikeas maupun Teuku Umar, sama sekali mengabaikan ideologi antarpartai. “Karena yang terjadi saat ini koalisi asal menang dalam pemilu presiden dan pasca pilpres,” tegasnya. Harusnya, sambung Arbi, meski bertujuan untuk kepentingan jangka pendek, koalisi harus tetap dibayang-bayangi kepentingan ideologi.
Ketua FPKS DPR, Mahfudz Siddiq menilai, koalisi di blok Cikeas berorientasi pada pembangunan. “Partai yang bergabung dengan blok Cikeas sebagai koalisi pembangunan,” tandasnya.
PKS merupakan peserta koalisi yang bergabung dengan blok Cikeas. Partai ini juga menyorongkan kadernya sebagai cawapres SBY. Selain PKS, ada pula PKB, PAN, dan kemungkinan PPP yang juga mengajukan nama cawapres untuk SBY.
Koalisi kawin silang nasionalis relijius di blok Cikeas ini, tampaknya juga akan menjadi pertimbangan bagi SBY dan Partai Demokrat untuk memilih cawapres yang akan dipilih setelah penetapan pemilu legislatif oleh KPU, 9 Mei mendatang. Dengan demikian, pilihan cawpres dari kelompok Islam cukup terbuka dilakukan oleh SBY.
SBY pun memberi sinyal untuk memilih cawapres dari kelompok Islam. Setidaknya, begitulah yang disampaikannya saat jumpa wartawan di sela-sela kunjungan kerja di Bali, akhir pekan lalu.
“Saudara tentu sudah mendengar kemungkinan Partai Demokrat berkoalisi dengan partai-partai apa saja. Mereka juga memiliki usulan cawapres masing-masing. Contohnya PKS, PAN, PKB punya nama yang diajukan. PPP insya Allah bergabung, tentu juga punya usulan cawapres,” kata SBY yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
Empat partai politik yang disebut SBY semuanya berbasis dan berasas Islam. Partai politik tersebut juga mengajukan nama cawapres. PKS santer disebut mengajukan nama Hidayat Nur Wahid, PKB mengajukan Muhaimin Iskandar, PAN dengan Hatta Rajasa, dan PPP figur Bachtiar Chamsyah disebut-sebut disorongkan sebagai cawapres SBY. Jika pilihan cawapres SBY dari kelompok Islam, kawin silang nasionalis-relijius betul-betul terwujud. [I4]

No comments: