Wednesday, May 27, 2009

Ani Yudhoyono dan Herawati Boediono Disarankan Pakai Kerudung

Ani Yudhoyono dan Herawati Boediono Disarankan Pakai Kerudung
Media Indonesia, Selasa, 26 Mei 2009 23:12 WIB

JAKARTA--MI: Ani Yudhoyono dan istri Boediono,
Herawati diharapkan mengenakan kerudung. Pasalnya pencitraan semacam
itu diyakini akan mampu mendongkrak perolehan suara duet SBY-Boediono
pada Pilpres 2009.

"Sentimen semacam ini akan dimanfaatkan oleh kandidat lainnya. Memang
(penampilan) istri JK dan Wiranto bagus. Kalau Ibu Ani dan istri
Boediono memakai kerudung akan memunculkan efek positif bagi publik
terhadap dukungannya kepada SBY-Boediono," ujar Ketua DPP PKS Mahfudz
Siddiq, Selasa (26/5).

Apabila saran memakai kerudung dilaksanakan, Mahfudz menyatakan PKS
akan lebih mudah mengarahkan para kader dan simpatisan PKS agar memilih
SBY-Boediono pada 8 Juli mendatang. "PKS tidak bisa menjaga konstituen
seratus persen ikut elite PKS, tapi berdasarkan pengalaman paling tidak
90 persen loyal ke PKS," tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPP PPP Lukman Hakim Syaifuddin.
Menurutnya, dengan ibu Ani dan istri Boediono memakai jilbab akan
memberikan pengaruh baik bagi elektabilitas SBY-Boediono. "Hal semacam
tersebut memang kecil, namun diklangan bawah akan berdampak
signifikan," tukasnya.

Mengenai jatah Menteri, kedua petinggi parpol ini berpendapat sama
bahwa belum ada pembicaraan ke arah sana. "Semua akan dilakukan setelah
pasangan SBY-Boediono memastikan menang. Memang ada saat ini PKS tengah
menggodok nama-nama untuk diajukan ke SBY," tegasnya.

Namun, PKS juga menegaskan tidak akan mengambil jatah Menteri Agama
yang memang biasa diduduki oleh perwakilan dari parpol yang berafiliasi
dengan Nahdatul Ulama. Meski begitu, semua diserahkan kembali kepada
SBY.

Sedangkan Lukman, menyatakan bahwa partainya sama sekali belum
membicarakan menteri. "Kita ingin semua terfokus pada langkah
pemenangan, sehingga tidak terjebak dalam pembagian kekuasaan dan
melalaikan kewajiban sebenarnya untuk memenagkan SBY-Boediono,"
cetusnya. (*/OL-06)

24 comments:

Anonymous said...

Assalamu'alaikum

Selamat, kepada para juru da'wah yang telah mendapatkan amanah ummat di parlemen.

Berda'wahlah dengan keteladanan dan akhlaq mulia di medan politik. Sinari dengan cahaya da'wah yang memikat hati para anggota parlemen. Sehingga mampu menghasilkan produk UU yang mensejahterakan negeri.

Kuatkanlah azam dan mintalah pertolongan Allah agar mampu melakukan amar ma'ruf nahi munkar dalam rangka pengawasan kepada para pemegang amanah eksekutif.

Kembangkanlah logika politik yang bersesuaian jalan dengan kaidah-kaidah da'wah. Sehingga jadi pembeda mana partai da'wah dan mana partai politik kebanyakan.

Upayakanlah politik pencitraan positip dengan menghindari maksiyat kepada Allah, sungguh-sungguhlah dalam taubat agar Allah melindungi tersebarnya aib. Tetaplah istiqamah di jalan Allah, agar Dia sendiri Yang "menumbuhkan rasa simpati" di dada manusia.

Tetaplah mengedepankan sikap egaliter, jauhi gaya feodal dalam berhubungan dan melayani konstituen serta publik pada umumnya.

Siapkanlah kecakapan komunikasi politik agar substansi da'wah mengena dan menghujam lubuk hati manusia. Tanpa banyak menimbulkan rasa permusuhan dan kebencian manusia.

"Minumlah" sesedikit mungkin air "sungai" kesejahteraan di gedung parlemen agar tak lemah menempuh jalan dan tak loyo ketika sampai dimedan da'wah yang sebenarnya.

Dawamkanlah memohon perlindungan Allah SWT ala nabi Yusuf As, ketika masuk ke gedung Parlemen. Semoga Allah melindungi dari bisikan para setan pegiat zina. Yang menyeru pengumbaran syahwat kepada lawan jenis dengan cara yang tidak halal.

Masukilah gedung parlemen dengan air muka penuh atsar ibadah dan amal sholeh. Pulanglah kepada kami, lima tahun lagi dengan aura muka yang lebih bercahaya. Dengan dada yang dilapangkan Allah, dengan nada suara yang jauh dari dusta. Berkata : saya telah melaksanakan amanah manusia dengan baik, Allah dan orang-orang beriman menjadi saksi.

Anonymous said...

SOAL JILBAB, DEMOKRAT TOLAK USUL PKS
Raden Trimutia Hatta

INILAH.COM, Jakarta - Melalui Partai Demokrat sebagai mitra koalisinya, PKS menyarankan agar Ani Yudhoyono mengenakan jilbab. Namun, saran yang dimaksudkan untuk mendongkrak citra islami SBY itu malah ditolak mentah-mentah oleh elit Partai Demokrat. Mengapa?

"Keberagamaan itu sifatnya batiniah, jadi kalau sekarang pakai jilbab hanya untuk kampanye itu malah menunjukkan ketidakikhlasan," ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Achmad Mubarok Kepada INILAH.COM di Jakarta, Rabu (27/5).

Menurut Guru Besar Psikologi Islam UIN Jakarta ini mengatakan, dalam Islam itu memakai jilbab tanpa keikhlasan tidak bagus. Karena dalam Islam itu, memakai jilbab adalah sebuah kesempurnaan. Mubarok pun menyarakan agar sebaiknya Ibu Ani tetap menjadi seperti yang sekarang.

"Biarkan beliau memutuskan sendiri apakah akan memakai jilbab atau tidak. Jangan memakai jilbab itu karena menuruti keinginan orang. Kesannya jadi pura-pura, jadi biarkan saja begitu," katanya.

Mubarok yang terkenal dengan prediksi 2,5% suara Golkar itu menjelaskan bahwa jilbab itu hanya untuk menutupi aurat lahir. "Tapi yang paling berat itu adalah menutupi aurat batinnya karena bukan menggunkan jilbab melainkan dengan akhlak mulia, rendah hati, tidak suka bergunjing. Jadi lebih baik tak berjilbab daripada berjilbab tapi aurat batinnya telanjang," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq menyarankan agar sebaiknya Ibu Ani memakai jilbab karena terlihat lebih memesona. "Saya lihat waktu menerima dukungan dari Perti, Bu Ani pakai kerudung dan baju muslimah warna putih. Saat itu lebih terlihat memesona dan anggun," kata Mahfudz. [mut/ton]

Anonymous said...

Waduh kaget baca portingan ini,... Setahu saya yang bodoh akan ilmu Islam kedudukan JILBAB itu begitu mulia selain sebagai ketaatan terhadap syariat juga harus terbebas dari kepentingan dunia atau dalam bahasa lain harus ikhlas karna Allah. Ini disarankan untuk kampanya oleh partai kader dakwah??? sebegithu hinakah syariat ini untuk dipermainkan untuk mendapatkan kekuasaan.
Tidak cukupkah KRTIKAN dari kaum muslim untuk anda-anda wahai yang mengaku kader dakwah??? INGAT PENG KRITIK PKS SEKRANG BUKAN HANYA ORANG SEKULER, BUKAN HANYA ORANG BODOH AKAN ISLAM TETAPI BANYAK DARI ORANG YANG BERILMU...SEMAKIN MENYAKITKAN SAJA MELIHAT PARTAI YANG SYA PILIH DARI 1999 INI.
http://www.eramuslim.com/berita/nasional/politisi-barkarakter-kerak.htm

Anonymous said...

Astagfirulloh, perintah Alloh berjilbab ditaati apabila hanya ingin mencapai kekuasaan. Hai para pemimpin PKS bertaubatlah dengan nama Alloh SWT sebagaimana kalian menyatakan perjuangan atas nama Alloh SWT. Ya Alloh, Saya berlepas diri dari segala kebijakan partai PKS yang telah sy pilih pileg 2009.

Anonymous said...

Mubarok yang terkenal dengan prediksi 2,5% suara Golkar itu menjelaskan bahwa jilbab itu hanya untuk menutupi aurat lahir. "Tapi yang paling berat itu adalah menutupi aurat batinnya karena bukan menggunkan jilbab melainkan dengan akhlak mulia, rendah hati, tidak suka bergunjing. Jadi lebih baik tak berjilbab daripada berjilbab tapi aurat batinnya telanjang," pungkasnya.

* Comment: Gimana mampu menutupi aurat batin, kl menutupi aurat lahirnya saja tidak mampu,,

Anonymous said...

Assalamu'alaikum wr. wb

Gimana mampu mengurusi umat, kalau mengurusi kedua istrinya saja untuk memakai jilbab, sby dan boediono tidak mampu.

Anonymous said...

Kang mahfudz, boleh anda dan petinggi lainnya menyatakan kader pks solid. Tp saya konstituen pks tidak akan mendukung sby-boediono. biarkan 1 juta kader pks taat kpd qiyadah untuk suara sby-boediono. Tp sy yakin insyaAlloh 6 juta konstituen pks memiliki ilmu islam yg baik dalam memilih pemimpin, jadi mereka tidak akan mendukung sby-boediono. Terima kasih pks yang telah membohongi saya dengan ucapan2 berjuang di jalan Alloh azza wa jalla, yg ternyata itu semua hanya isapan jempol

Anonymous said...

Assalamu'alaikum.

Bro..da'wah harus dengan hikmah. Hasilnya membutuhkan proses dan tidak instant.

Membujuk manusia mengenakan jilbab (sebagai tanda keta'atan kepada Allah), taklah mudah. Apalagi istrinya Capres yang merasa segala kekuasaan sudah ditangannya.

Dukunglah para juru da'wah PKS, untuk terus berda'wah kepada segenap lapisan masyarakat luas, termasuk kepada para pemagang kekuasaan di negeri ini.

Iklaskan kapitalisasi suara kita menjadi sarana da'wah PKS. Semoga para juru da'wahnya cukup cerdas memainkan modal ini untuk keberhasilan da'wah. Dan bukan diselewengkan untuk mengumbar syahwat kekuasaan.

Pilihan capres yang tersedia, memang kurang ideal buat kepentingan da'wah. Ketiganya lihai memainkan media massa untuk membentuk atau bahkan memanipulasi opini publik guna menghasilkan citra positip. Seperti Fir'aun yang mengerahkan para tukang sihir dalam mengalahkan juru da'wah dizamannya.

Zaman sekarang, seperti yang pernah Nabi SAW sampaikan : "zaman yang penuh tipuan..". Inilah masa yang sulit bagi pemimpin da'wah di PKS untuk menentukan pilihan. Karena resikonya, kebijakannya bisa tidak populer dimata para pesimpati da'wah.

Bro...baikan kita husnuzan pada para pemimpin da'wah PKS. Bahwa pilihan mitra koalisi dan Capresnya , untuk sebesar-besarnya bagi kemuliaan dan kemenangan da'wah..

Bolehlah kita laknat habis...., kalo ternyata kebijakannya itu semata-mata hanya untuk memenuhi syahwat kekuasaan segelintir oknum dari para juru da'wah...

Biarlan Allah campakkan ke dalam gelapnya jurang kehinaan, segelintir oknum yang memanfaatkan suara dan dukungan pesimpati da'wah untuk kepentingan syahwat harta, wanita dan syahwat perusak lainnya....

Bro...percayalah, do'a kita dikabulkan Allah SWT. Amin.

Anonymous said...

Setuju akhi....

khumaini said...

Seandainya dipinggir jalan ada jualan Indo Mie, yang satunya masih ada bungkusnya,rapi dan enak di pandang sedangkan satunya sudah tdk ada bungkusnya dan dihinggapi lalat, anda akan pilih yang mana?
Dan yg saya lihat saat ini PKS malah lebih senang Indo Mie yg gak ada bungkusnya & dihinggapi lalat. rasanya garing lg. INDO MIE...PRESIDENKU.........
Emangnya antum mau dipimpin Presiden Indo Mie???

Anonymous said...

Assalamu'alaikum

Bro(ther)... sekarang ini para juru da'wah PKS perlu kursus kilat gizi dan kuliner.

Tantangan pertamanya :

Bagaimana mengolah Mie Instant yang terkenal : banyak pengawetnya, kurang bersahabat (sulit dicerna) lambung, terlalu banyak penyedap rasa. Teksturnya yang getas dan sedikit "keropos" dalam keadaan kering.

Berubah citra jadi : sajian yang sehat dan segar, tekstur lembut nan kenyal, rasa yang kalem dan santun dilidah dan aroma menggoda selera.

Bro... Mie Instant dapat tersaji jadi : Mie Gepeng atau keriting ala resto terkenal, Sosis bungkus mie, nugget mie, mie bumbu pecel, dll..

Sehingga citranya jadi : halal, sehat dan variatif, rasanya pop, selera nusantara dan jelas pro lidah rakyat.

Bro..dengan sedikit keseriusan serta ilham kreatifitas dari Allah, tangan-tangan trampil Juru Da'wah PKS mampu membalikkan kesalah-pahaman kader & berhasil menggoda selera konstituen PKS terhadap Mie Instan.

Serta mampu meningkatkan popularitas Mie Instant, melebihi Coto Makasar dan Kari Bali yang Merah Pedas itu.

Semoga saja...Bro...(he.he..he...)

Anonymous said...

anda jangan tertipu sama kemasan indomie donk.
kata ulama, mending pilih pemimpin yg kurang soleh tapi mampu memimpin dan mensejahterakan daripda memilih org soleh tapi tdk dpt memimpin, karena ketidak bisaan dia memimpin akan membawa kerusakan yg lebih besar

Anonymous said...

Buat yg ingin tinggalin PKS, lebih baik urungkan niat PKS msh merupakan Partai yg lebih baik dr partai lain. kaidah fiqh menyatakan pilih yg lebih banyak maslahatnya dan pilih yg lebih sedikit mudharatnya.
semalam bada sholat isya berjamaan teman sy cerita sehabis meruqyah kompleks rumah dinas DPR di kalibata krn banyak para buruh bangunan kesurupan, dan ternyata dari sekitar 500 rumah, kata buruh bangunan yg paling aman dr kesurupan adalah rumah2 aleg PKS. selanjutnya beliau cerita banyak sekali kesyirikan2 spt jimat2 dll.
anda boleh kecewa thd sebagian org PKS, tapi jgn mengeneralisir semua org PKS begitu. jazakallah khair

Anonymous said...

Ok.

Saya setuju deh...

Anonymous said...

mana mungkin boss, istrinya boediono itukan khatolik. masa orang bukan islam disuruh pake jilbab. PKS udah keblenger yang model gini didukung. istighfar ente

Anonymous said...

Ass.
Sabar brother....barangkali dikau terburu-buru, sampai salah baca KTPnya Herawati Boediono. Jangan sampai gara-gara nge-fans sama Capres lain, dikau melakukan black campaigne...

Dahsyat Banget said...

Kemarin saya pilih SIPOKANTAS!
Maka nanti saya tetap akan pilih SIPOKANTAS!
Yaitu: lanJutKan, lanJutKa, lanJutK, anJutK, nJutK, JutK, JuK, JK, JK, JK!!!

Anonymous said...

Duh brother,
semangat amat sih...
semoga menang satu putaran.
nanti sisa anggaran pilpres : Rp. 4 trilyun, kasih ke TNI

Anonymous said...

Yaa Allah ampuni hamba-hambaMu ini yang tahu mana yang buruk tapi tetap dijalankan ,yang sadar mana yang baik tapi tak dijalankan , yang hanya senang dan bangga memakai simbol2Mu tapi hanya sekedar untuk penampilan,kesombongan,dan merasa lebih baik dari orang lain dan hanya dipakai berlindung dari keburukan yang telah diperbuat.. Untuk bu Herawati Boediono dan ibu Ani SBY semoga Allah SWT memberikan yang terbaik bagi anda berdua yang telah dapat menjaga suami-suaminya untuk menjadi pemimpin yang bersahaja dan tidak menjadi pejabat yang KORUP walau anda belum berkerudung, akan lebih HINA bila anda berdua berkerudung tapi suami2 anda menjadi pejabat KORUP..saya kira dinegara ini sudah melimpah contoh itu, semoga Allah SWT mengampuni kita semua..

Anonymous said...

Agama dipakai untuk berpolitik akibatnya keburukan,kelicikan,kepura-puraan,kejahatan akan samar oleh agama inilah potret politik dinegara kita...kapan pinternya masyarakat kita?? Sadarlah pemimpin-pemimpin yang faham akan ajaran agama tugas kalian BUKAN mempergunakan ilmu kalian untuk mencapai kekuasaan dengan dalih2 yang menghanyutkan, akan tiba suatu saat kalian akan terperosok oleh sepak terjang kalian...ingat Alloh SWT Maha Tahu,Maha Melihat..

Anonymous said...

Terus... pemimpin kalau bukan org yg paham agama, lalu siapa ???
Kita biarkan negeri ini dipimpin oleh org yg tidak beragama???
kelaut aja.....

Anonymous said...

emang kalo pake kerududung udah pasti paham agama ? Bu Ani & Bu Herawati tipe yang santun, lembut, sederhana dan cerdas......mari kita doakan sama2 agar setelah masa kampanye ini (kalah atau menang)mereka menyempurnakan agamanya dengan jilbab.......Kalo pakenya sekarang malah kesannya tidak tulus....Keep on moving Pak SBY....Hidup kan proses, sesuatu yg instan datangnya tidak akan melekat lama di hati, seperti jilbab......segala sesuatu tergantung niat......saya yakin diantara semua capres...Pak SBY yang paling tulus....insya Allah

Anonymous said...

Sebenarnya PKS ini berlandaskan apa ya.... KOK ada yg memastikan sesuatu dengan menjelekkan sesuatu. Apakah dengan menuduh orang Korup tanpa bukti sudah Islami. Apakah dengan mengatakan istri tidak pake jilbab bukan ngerti agama itu sesuai ajaran Islam. Kembali ke Al-Qur'an dan Hadits. Jangan halalkan segala cara. Anda terjebak dalam politik yang sangat hina..menjelekkan.. menuduh tanpa bukti. Stop.. Istighfar semua...sholat istikharah untuk kebaikan serta kembalilah kepada Allah.

Anonymous said...

SBY Bukan Orang Beriman ...masih saja diikuti....
Kalau Beriman pasti Istrinya pake Jilbab.....PKS masih aja ngikuti....Allah yang memerintahkan pakai jilbab saja ditolak...apalagi cuma PKS yang nyarankan....dikira umur SBY masih panjang sehingga masih ada kemungkinan pake jilbab nantinya...padahal gak lama lagi bisa saja SBY Mati