Friday, May 29, 2009

Dukungan SBY Keropos

Dukungan SBY Keropos
Surabaya Post, Kamis, 28 Mei 2009 | 12:40 WIB

JAKARTA-Sikap parpol-parpol mitra koalisi Demokrat yang mendukung penggunaan hak angket Dewan merupakan salah satu bukti keroposnya dukungan kepada pasangan SBY-Boediono. Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR Mahfudz Siddiq, khawatir elektabilitas pasangan SBY- Boediono merosot.

“PKS memberi peringatan dini untuk menyikapi dinamika lapangan itu dengan tepat,” kata Mahfudz di gedung Parlemen, Senayan, Kamis (29/5).

PKS, kata Mahfudz, berharap elektabilitas pasangan SBY-Boediono yang sejak awal menduduki posisi paling tinggi, tetap dipertahankan hingga pelaksanaan pemilihan presiden mendatang.

Jika elektabilitas itu merosot, Mahfudz mengatakan kekhawatiran sejumlah kalangan bahwa pemilihan presiden 2009 bisa dua putaran, akan menjadi nyata. “Siapa nanti yang akan masuk ke putaran kedua, kami belum tahu,” kata Mahfudz.

Hanya Fraksi PKS bersama Fraksi Demokrat di DPR yang berdiri untuk menolak penggunaan hak angket DPR atas masalah DPT pemilu legislatif.

Ketua DPP Partai Demokrat bidang politik, Anas Urbaningrum yang dihubungi Kamis) pagi tadi tidak melihat dukungan PKB, PPP, PAN pada penggunaan hak angket itu menunjukkan keroposnya dukungan kepada SBY-Boediono. “Hanya kurang elok saja,” kata Anas.

"Kami yakin koalisi akan tetap kompak dan solid," katanya.

Wakil Sekjen Partai Demokrat, Sjarief Hasan, menilai wajar mitra koalisi pencalonan SBY- Boediono belum satu kata. Partai politik bukanlah komputer yang bisa seirama secara otomatis.

"Koalisi kan baru terbentuk satu minggu terakhir ini, tentu mereka memerlukan waktu untuk melakukan sosialisasi ke daerah," ujar Sjarief di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/5).

"Saya yakin itu tidak mudah karena bukan sistem komputerisasi di mana kebijakan diteken di Jakarta, lalu tiba-tiba di daerah sudah siap. Jadi perlu waktu, apalagi ini melibatkan institusi partai," kata Ketua Fraksi Demokrat di parlemen itu.

Karena itu, sebelum bertambah kacau, Sjarief berharap partai-partai mitra koalisi segera melakukan konsolidasi. "Jangan terlalu lama, kalau bisa secepatnya mengkonsolidasikan," katanya. "Saya yakin hanya karena belum ada sosialisasi dari partai yang bersangkutan," katanya.

Demokrat mengharapkan partai-partai itu mensosialisasikan secara gencar sampai ke daerah-daerah. Namun perbedaan-perbedaan, kata Sjarief, harus disikapi secara biasa.

Beberapa partai mitra koalisi Demokrat memang goyah mendukung SBY-Boediono. Sejumlah kader PAN secara terbuka mendukung pasangan JK-Wiranto. PPP juga terbelah di bawah yang diindikasikan dari kehadiran massa PPP saat deklarasi calon presiden dan wakil presiden, Mega-Prabowo.

PKB yang sebelumnya tampak tunduk dan menerima apa adanya, pada rapat paripurna dewan yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar yang juga Ketua Umum DPP PKB, ternyata ikut berdiri pada kelompok yang menyetujui penggunaan hak angket.

“Padahal dalam lobi malam sebelumnya mereka mengatakan akan menolak,” kata Sjarief Hasan.

Keputusan DPR untuk menggunakan hak angket itu sekarang sedang diproses. Pekan depan dewan akan membentuk panitia angket.

Fraksi PDIP DPR, penggagas penggunaan hak angket berharap DPR segera membentuk panitia angket agar bisa segera bekerja.

Kepada wartawan di ruang rapat FPDIP di Gedung DPR Jakarta, Rabu, sejumlah anggota FPDIP —Hasto Kristianto, Yassona Laoly dan Gayus Lumbuun— juga mengemukakan harapannya bahwa fraksi-fraksi DPR lainnya yang mendukung hak angket DPT itu akan bersama-sama mengawal pelaksanaan penyelidikan seputar kekisruhan DPT pemilu lalu. sam,ntr

30 comments:

Anonymous said...

Assalamu'alaikum

Ustadz... kami puasa bicara soal ini. Karena menghormati keputusan Majlis Syura.

khumaini said...

Ustadz satu ini kayaknya sukanya makan Indomie, buktinya dia milih Indomei Rasa Presiden yg rasanya amat garing.

Anonymous said...

Assalamu'alaikum

Bro(ther)... sekarang ini para juru da'wah PKS perlu kursus kilat gizi dan kuliner.

Tantangan pertamanya :

Bagaimana mengolah Mie Instant yang terkenal : banyak pengawetnya, kurang bersahabat (sulit dicerna) lambung, terlalu banyak penyedap rasanya. Teksturnya yang getas, rapuh serta sedikit keropos dalam keadaan kering.

Berubah citra menjadi : sajian yang sehat dan segar, tekstur lembut nan kenyal, rasa yang kalem dan santun dilidah dan aroma menggoda selera.

Bro... dengan sedikit ketulusan dan keseriusan serta ilham kreatifitas dari Allah. Mie Instant dapat disajikan jadi : Mie Gepeng atau keriting ala resto terkenal, Sosis bungkus mie, nugget mie, mie bumbu pecel, dll..

Sehingga citranya jadi : ringan di kantong, rasanya pop, selera nusantara dan jelas pro lidah rakyat.

Bro..semoga saja popularitas mie instant meningkat, melebihi coto makasar dan kari bali yang merah pedas itu.

he.he..he...

Unknown said...

Assalamu'alaikum

IKLAN CAPRES SBY-BOEDIONO YANG TIDAK MENDIDIK

Ditengah perebutan kursi kepresidenan, maka para capres berebut simpati dengan iklan kampanyenya. Diantara iklan tersebut hanya iklan SBY-Boediono yg sama sekali tidak memiliki unsur edukasi atau pendidikan.

Iklan mega-pro dengan informasi 7 juta rupiah utang yang ditanggung setiap warga karena utang pemerintah yang kian meningkat memberikan pengetahuan bahwa ada yang salah dengan kebijakan ekonomi pemerintah selama ini.

Iklan JK-Wiranto mengajak masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri agar ekonomi sektor riil indonesia tetap bergerak. Dengan role model JK sendiri yang menggunakan sepatu cibaduyut memberikan contoh sebagai pemimpin yang lisan dan tindakannya sesuai.

Sebaliknya incumbent SBY-Boediono sangat mengkhawatirkan. Iklan yang mengajak masyarakat untuk memilih sby dengan alunan jingle produk mie instan, sama sekali TIDAK memberikan edukasi "APA dan KENAPA" sby patut untuk dipilih. Iklan tersebut memberikan suggesti agar pemilih lebih ingat dan akhirnya terpatri dalam otak para pemilih untuk memilih sby dengan bantuan jingle yang sudah dekat ditelinga masyarakat selama ini.

Maka tidak heran iklan SBY-Boediono mendapatkan kritik yang tajam dari para kaum intelektual. Namun dikalangan rakyat indonesia mayoritas yang tidak berpendidikan iklan ini akan lebih diingat. Sangat disayangkan SBY-Boediono tidak memperhatikan unsur edukasi dalam meraih dukungan. Karakter pemimpin yang tidak bertanggung jawab dan sangat menjerumuskan masyarakat. Rela membodohi masyarakat demi kursi kepresidenan. Apakah pemimpin yang seperti ini yang layak dipilih???

Wasssalam

Anonymous said...

Kaidah Memilih Capres-Cawapres RI 2009-2014
PKS Partai Keadilan Sejahtera Menuju Pemilu 2009

KAIDAH-KAIDAH MEMILIH CAPRES-CAWAPRES
PILPRES TAHUN 2009

KAIDAH 1

- فاعتبروا يا أولي الأبصار
“Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang punya mata hati” (Al Hasyr, ayat 2)

Kegagalan moral orang Yahudi dalam perjanjiannya dengan Rasulullah SAW telah membawa pada kekalahan mereka di hadapan tentara Islam. Tapi karena mereka tidak ingin meninggalkan aset-aset yang akan menjadi rampasan tentara Muslim, maka mereka menggunakan jurus mabuk menghancurkan aset-aset itu dengan tangan mereka sendiri. Adalah merupakan sunnatullah dalam perjuangan, bahwa jika terjadi kegagalan moral yang tidak diperbaiki, maka cepat atau lambat akan membawa kepada kegagalan perjuangan itu sendiri. Karena sejatinya kemenangan itu adalah kemenangan moral, dan pertolongan Allah hanya akan diberikan kepada pejuang yang berakhlaq, berintegritas dan berkarakter.

Menyimak pengalaman PKS hampir lima tahun berkoalisi dengan SBY dan JK, secara umum dari sisi moralitas atau kesalihan sosial, SBY lebih baik dan kredibel. Kegagalan dalam komitmen lebih sering dilakukan oleh JK. Jangan sampai kita cenderung pelupa dan hilang ke’arifan sehingga kembali memberi panggung kekuasaan kepada Golkar (melalui JK-WIN) yang banyak kalangan telah menuntut pembubarannya saat reformasi dihadirkan.

Hal tersebut tentu harus dijadikan ‘ibrah supaya kita tidak terperosok kedalam lubang yang sama untuk kedua kalinya, sebagaimana pesan Rasulullah SAW:

”Orang beriman tidak terperosok kedalam lubang biawak untuk kedua kalinya”.

Halnya dengan Mega-Pro, maka cepres Mega pernah menjadi RI I dengan prestasi yang kurang sedang Pro masih belum terhapus darinya citra jenderal orba yang ”berdarah” dalam melanggar HAM.

KAIDAH 2

- مالا يدرك كله لا يترك كله
“Apa yang tidak tercapai seluruhnya jangan ditinggalkan seluruhnya” (Kaidah Fiqhiyah)

Bersatunya parpol-parpol berasas dan berbasis Islam menjadi harapan umat.

Harapan itu diserukan banyak pihak setelah pileg usai dan ketika mereka menyampaikan keberatan terhadap penunjukan Budiono sbg cawapres oleh SBY. Tapi dua kesempatan itu tidak dimanfaatkan dengan baik. Meski dalam bentuk lain, saat ini keempat parpol “Islam” tsb telah berkoalisi dengan SBY-Budiono dalam pilpres. Nuansa dan semangat persatuan parpol2 Islam masih bertahan tidak buyar sama sekali. Jika harapan ummat belum bisa dicapai sepenuhnya, kita tidak boleh mutung dengan meninggalkan seluruh parpol Islam tsb dalam pilres ini. Ini seuai kaidah ulama ”apa yang tidak tercapai seluruhnya jangan ditinggalkan sama sekali”.

KAIDAH 3

- الخير المتعدي أولي بالاعتبار من الخير القاصر
“Kebaikan yang berdampak luas lebih dipertimbangkan daripada kebaikan yang terbatas” (Kaidah Fiqhiyah)

Bahwa seorang isteri kompetitor berjilbab merupakan kebaikan personal dan kesalehan individual, pahalanya untuk dirinya tapi tidak dengan sendirinya berpengaruh bagi kinerja suaminya dan kemajuan masyarakat. Sedang integritas moral dan kapabilitas capres-cawapres merupakan cerminan kesalehan sosial yang dampaknya bersifat publik dan menentukan kinerja. Di antara ketiga pasangan capres-cawapres, aspek integritas dan kredibilitas moral lebih ada pada SBY-Budiono sedang aspek kapabilitas relatif ada pada ketiganya meski kurang pada Mega. Tambahan pula sama sekali tak berjilbab dan belum disepakati kebolehannya sbg kepala Negara perempuan oleh para ulama. Dan jutaan mata melihat adegan tak Islami dan ala Barat, saat WIN-MEGA capaka-cipiki waktu salaman usai pengundian nomor urut ketiga pasangan. Bagi yang masih ingin mempertahankan budaya nasional kita, layak untuk merasa gusar serta khawatir.

Bersambung.....

Anonymous said...

Sambungan di atas ....

KAIDAH 4

- ما يقول أحري بالاعتبار مما يقال
“Apa yang dikatakan seseorang lebih layak dipertimbangkan dari apa kata orang tentang dia” (Kaidah)

Soal neolib tidak lebih hanya persepsi orang tentang Budiono dan merupakan wacana yang abstrak. Bahkan menurut sebagian pakar, kadar keneoliberalismean ada pada ketiga pasangan. Kekhawatiran terhadap faham seseorang harus diklarifikasi langsung dengan orangnya. Penjelasan yang berisi bantahan dari yang bersangkutan tentu lebih bisa dipegang dari politisasi kekhawatiran. ”Apa yang dikatakan seseorang lebih dipercaya dari yang dikatakan/dibayangkan orang lain tentang orang itu”. Terlebih fakta sepaket kebijakan pro-rakyat yang telah berjalan (BLT, kompor gas, PNPM, KUR, swasembada beras) cukup untuk menumbangkan anggapan tentang neolib tersebut. Dan harus diakui bahwa sewaktu Budiono menjabat Menko Ekuin, turut memfasilitasi lahirnya Undang-Undang Nomor 21/2008 tentang Perbankan Syari’ah dan Undang-Undang tentang SBSN (Sukuk).

KAIDAH 5

- وشاورهم في الأمر فاذا عزمت فتوكل علي الله (ال عمران : 159)
“Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan (penting), lalu apabila kamu telah berketetapan hati maka bertawakallah kepada Allah…” (Ali Imran, ayat 159)

Agama memerintahkan untuk memilih pemimpin yang beriman, amanah serta kapabel. Status sebagai muslim bersifat final tidak bisa dirundingkan dan bukan untuk dimusyawarahkan. Alhamdulillah semua pasangan capres-cawapres kita beragama Islam. Tapi soal siapa yang lebih amanah dan kapabel harus dikaji dengan mantap. Merupakan ketentuan syara’ dalam berorganisasi adalah mensyurakan setiap keputusan organisasi yang bersifat strategis, seperti memilih pasangan mana yang diyakini lebih maslahat karena dipandang lebih amanah serta kapabel. Bagi yang mengaku sebagai anggota organisasi wajib-menurut agama dan logika- mengikuti hasil musyawarah dari lembaga yang punya otoritas syura di organisasinya. Dalam hal ini parpol-parpol Islam secara organisatoris telah memutuskan mendukung SBY-Budiono dalam Pilpres 2009.

KAIDAH 6

- ما خاب من استخار ولا ندم من استشار ولا عال من اقتصد (رواه الطبراني عن أنس)
. "” Tidak merugi orang yang istikharah, tidak menyesal orang yang musyawarah, dan tidak kesulitan orang yang ekonomis”. (Hadits Riwayat Imam Thabrani)

Bagi orang Islam yang tidak dalam ikatan disiplin suatu organisasi, tetap saja harus mempertimbangkan mana pasangan yang lebih maslahat. Caranya bisa dengan kemampuan analisis individual, bisa dengan bertanya kepada yang lebih faham atau meminta masukan, dan sebagai upaya akhir dianjurkan untuk “istikharah” bertanya/minta petunjuk kepada Allah SWT. Bila proses ini ditempuh, maka keputusan dan pilihan apapun yang diambil insya Allah berpahala dan harus dihormati. " Tidak merugi orang yang istikharah, tidak menyesal orang yang musyawarah, dan tidak kesulitan orang yang ekonomis”. Jika terjadi perbedaan pilihan maka itu merupakan lahan untuk saling toleransi bahkan untuk “Fastabiqul khairat”.

KAIDAH 7

- يا أيهالذين آمنوا أوفوا بالعقود (المائدة : 1 )
“Wahai orang-orang yang beriman tunaikanlah semua akad” (Al Maidah, ayat 1)



Khusus bagi PKS, atas perintah Majlis Syura XI maka pimpinan PKS telah menawarkan piagam kerjasama koalisi dan kontrak politik 10 agenda nasional 8 agenda regional-internasional. Berintikan kepedulian dan keberpihakan pada kepentingan rakyat, kedaulatan sosial budaya, politik, ekonomi (pangan dan energi) serta pembelaan terhadap warga Negara dan bangsa yang mazhlum. Alhamdulillah, pihak PD/SBY- Boediono mau menandatangani dan berkomitmen dengan Piagam dan Kontrak Politik tsb. Itu merupakan akad antara PKS-PD/SBY&Boediono yang wajib ditunaikan oleh para pihak, sebagaimana perintah al Quran di atas. Jadi pimpinan dan kader PKS wajib sungguh-sunguh serta dengan kuat memperjuangkannya.

KOMUNITAS REFORMIS-NASIONALIS-RELIGIUS. DEMI INDONESIA YANG LEBIH BAIK

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Assalamu’alaikum wr, wb

Saya ingin memberikan feed back untuk seseorang "KOMUNITAS REFORMIS-NASIONALIS-RELIGIUS. DEMI INDONESIA YANG LEBIH BAIK".

Untuk lebih tersistematisnya jawaban maka sy akan memberikan feed back per nomor kaidah.

-KAIDAH pertama,“Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang punya mata hati” (Al Hasyr, ayat 2).
Sebenarnya ayat ini tidak sepenuhnya sesuai dan tepat untuk dijadikan nash serta hujjah oleh beliau. Hal ini dikarenakan pemenggalan ayat ini. beliau hanya menjadikan hujah kalimat terakhir dalam ayat ini. (Para pembaca dapat mengecek dlm Al-qur'an). Dalam Ayat ini dijelaskan bahwa Yahudi bani Nadhir membakar rumah-rumah mereka karena terlebih Alloh SWT telah menanamkan rasa takut yang besar kedalam hati mereka, bukan karena takut hartanya dirampas oleh kaum muslimin seperti yang dilontarkan oleh beliau.
Kemudian mengenai pengkhianatan perjanjian. Dalam perjalanan pemerintahan 5 tahun ini, FAKTANYA SBY telah mengkhianati apa yang telah ia janjikan kepada masyarakat pada pemilu 2004. Beliau menjanjikan perbaikan kesejahteraan rakyat, buktinya data BPS masih menunjukan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang mengkhawatirkan. Ditambah jumlah utang yang meningkat sebanyak 400 trilyun rupiah.

-KAIDAH 2, "Apa yang tidak tercapai seluruhnya jangan ditinggalkan seluruhnya"
Hujjah beliau yang kedua ini harus dipertanyakan lebih lanjut validitasnya. Dalam dunia fiqih ada 4 aliran utama yang diakui oleh dunia islam, yaitu imam hanafi, imam malik, imam syafi'ie, dan imam hambali.
Namun beliau disini tidak mencantumkan berdasarkan fiqh siapa dan sumbernya kitab apa, sebagai cnth misal: imam syafiie dlm kitab ar-risalah. Dan hendaknya beliau mencantumkan fiqh dalam hal apa, apakah sholat, zakat atau muamalah. Hal ini sangat penting, agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam fiqh. Sebagai contoh: Imam Syafi'ie sendiri tidak pernah mengajarkan tahlilan orang meninggal, namun para pengikut imam syafiie melakukannya dan berhujjah hal ini merupakan ajaran imam as-syafiie. Ini sudah merupakan bentuk penyimpangan karena saudara tidak akan pernah mendapatkan ilmu tahlilan dalam kitab2 tulisan as-syafiie.
Jadi sebaiknya beliau memberikan sumber ilmu dasar hujjahnya secara jelas, sehingga tidak terjadi penyimpangan pemahaman dan menyesatkan umat.

-KAIDAH 3,
"Kebaikan yang berdampak luas lebih dipertimbangkan daripada kebaikan yang terbatas"
Jawaban idem dengan kaidah 2.
Namun sebagai tambahan SBY-Boediono pada wktu pengundian nomer juga melakukan jabat tangan dengan megawati. Dalam islam bersentuhan antara yang bukan muhrim HARAM HUKUMNYA, jadi bukan hanya cipika cipiki.

Unknown said...

-KAIDAH 4, “Apa yang dikatakan seseorang lebih layak dipertimbangkan dari apa kata orang tentang dia”
Jawaban idem dengan kaidah 2. Sebagai tambahan pada pemerintahan SBY, Blok cepu dijual kepada exxon mobil, padahal pada waktu itu dirut pertamina menyatakan sanggup mengolah blok cepu. Dan mungkin beliau lupa bahwa pada saat Boediono menjabat sebagai menkeu tambahan utang dari IMF ditandatangani.

-KAIDAH 5, “Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan (penting), lalu apabila kamu telah berketetapan hati maka bertawakallah kepada Allah…” (Ali Imran, ayat 159)
Kembali dalam kaidah ini beliau memenggal ayat (Pembaca dapat mencek dalam Al-quran).

-KAIDAH 6, "” Tidak merugi orang yang istikharah, tidak menyesal orang yang musyawarah, dan tidak kesulitan orang yang ekonomis”. (Hadits Riwayat Imam Thabrani). Hadist ini perlu dicek keshohihannya, Namun secara substansi hadist ini sy sepakat. Tapi substansi hadist ini tidak bs dijadikan hujjah untuk dukungan kepada SBY-Boediono karena tidak ada korelasinya.

-KAIDAH 7, Wahai orang-orang yang beriman tunaikanlah semua akad” (Al Maidah, ayat 1).
Untuk sekian kalinya beliau memenggal isi ayat untuk dijadikan hujjah.
Saya hanya ingin mengingatkan kepada para kader dan simpatisan PKS, apabila para Qiyadah PKS telah khilaf dan keliru mengambil keputusan maka TIDAK WAJIB HUKUMNYA untuk mengikuti atau taat kepada mereka. Karena kita hanya WAJIB UNTUK TAAT KEPADA Alloh swt dan rosul, tanpa kecuali.

Saya merasa wajib memberi tanggapan karena tulisan beliau cenderung mempermainkan nash-nash Al-quran dan pendapat para imam yang 4 hanya untuk mendukung dan membela SBY-Boediono secara membabi buta. Dan hal ini dapat menyesatkan umat.

Wallohu'alam
Wassalamu'alaikum wr wb

Anonymous said...

Ass.

Hai Good, my bro...

Ayo donk, simak dulu dengan tenang, hujjah sodara kita dari KOMUNITAS REFORMIS-NASIONALIS-RELIGIUS. DEMI INDONESIA YANG LEBIH BAIK.

Jangan kesannya emosional, tergesa dan serba menolak membabi buta. Padahal maksudnya baik : ingin mengingatkan sodara kita. Tapi lebih banyak memvonis, ketimbang memberikan hujjah baru yang lebih baik dan kuat...

Good, my bro... eloknya kita ini menda'wahi (mengajak, mengingatkan kebenaran dengan hikmah dan kesabaran) bukan menghakimi.

Good, my bro... soal ketiga Capres yang tersedia saat ini, bukan pilihan ideal yang saya harapkan memimpin negeri menuju zaman keemasannya. Zaman dimana da'wah dan ajaran-Nya bersinar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.

Good, my bro... bagi saya, Fatwa MUI sudah jelas, mengharuskan ummat memilih seorang Pemimpin.

Dalam kondisi pilihan Capres yang serba tak ideal, sebagai orang awam (yang mendambakan cahaya da'wah menyinari negeri ini), saya butuh panduan dengan hujjah yang kuat, memilih Capres yang ada.

Good, my bro... sodara kita dari KOMUNITAS REFORMIS-NASIONALIS-RELIGIUS DEMI INDONESIA YANG LEBIH BAIK sudah memberikan tawaran kaidah-kaidah dalam memilih Capres.

Nah sekarang giliran dikau, my lovely bro...

Mahfudz Siddiq said...

Ikhwanifiddin, indahnya bertukar pikiran dengan cara yang santun...

jazakallah

Anonymous said...

Ass.

Iya ustadz, saya setuju...

Unknown said...

Assalamu'alaikum wr wb,

Demi Alloh swt yg jiwaku dlm genggaman-Nya, InsyaAlloh sy memberikan tanggapan bkn untuk menghakimi apalagi memvonis. Sy memberikan tanggapan berdasarkan fakta yg mungkin beliau belum sempat menyampaikannya

Wallohu'alam
Wassalamu'alaikum wr wb

Anonymous said...

Assalamu'alaikum

Dear good, my beloved bro...

Terlepas dari tanggapan dikau tentang kaidah-kaidah yang ditawarkan oleh brother kita dari : "KOMUNITAS REFORMIS-NASIONALIS-RELIGIUS DEMI INDONESIA YANG LEBIH BAIK" dalam memilih pemimpin.

Harapan saya sederhana : ingin laksanakan Fatwa MUI tentang keharusan ummat memilih pemimpin.

Bisakah dikau tawarkan panduan (kaidah-kaidah) yang lebih baik agar saya dapat memilih diantara tiga Capres (yang menurut saya tak ideal) itu ?

Dengan hujjah yang lebih baik dan kuat, tentunya....

Dear beloved bro... banyak brother kita yang nunggu lho....

Unknown said...

Assalamu’alaikum wr wb

Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Alloh dan Muhammad itu adalah hamba dan utusan Alloh.

Kriteria Seorang pemimpin:

1 a). ‘Janganlah orang-orang mu’min mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Alloh kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Alloh memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Alloh kembali (mu).’ (Ali’Imron: 28).
b). ‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Alloh (untuk menyikasamu)?.’ (An Nisaa’: 144).
c). ‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.’ ‘Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (yahudi dan nasrani), seraya berkata: ”kami takut akan mendapat bencana”. Mudah-mudahan Alloh akan mendatangkan kemenangan (kepada rosul-Nya), atau sesuatu keputusan dasi sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.’ ‘Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: ”Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Alloh, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?”, Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi.’ (Al Maa-idah: 51-53)
d). ‘Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya `auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.’ (Al A’roof: 27)
e). ‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.’ (At Taubah: 23)
f). ‘Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaanya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.’ ‘Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.’ (An Nahl: 99-100)
g). ‘Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Alloh) bagi orang-orang yang lalim. (Al Kahfi: 50)
• Seorang yang beriman, bukan setan, kafir, nasrani, yahudi, musyrik, munafik, ahli bid’ah

Unknown said...

2 ‘Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Alloh telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Alloh lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Alloh telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Alloh Maha Tinggi lagi Maha Besar.’ (An Nisaa’: 34)
• Seorang laki-laki

3 Hadis riwayat Abu Musa ra.:
Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Perumpamaan Alloh Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dalam mengutusku untuk menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan yang membasahi bumi. Sebagian tanah bumi tersebut ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumputan dan sebagian lagi berupa tanah-tanah tandus yang tidak dapat menyerap air lalu Alloh memberikan manfaatnya kepada manusia sehingga mereka dapat meminum darinya, memberi minum dan menggembalakan ternaknya di tempat itu. Yang lain menimpa tanah datar yang gundul yang tidak dapat menyerap air dan menumbuhkan rumput. Itulah perumpamaan orang yang mendalami ilmu agama Alloh dan memanfaatkannya sesuai ajaran yang Alloh utus kepadaku di mana dia tahu dan mau mengajarkannya. Dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mau menerima petunjuk Alloh yang karenanya aku diutus. (HR S. Muslim)
• Seorang yang baik dan luas ilmunya. Ilmu Al-quran, As-Sunah, tauhid, fiqh, pemerintahan, ekonomi, dan ilmu lainnya yang bermanfaat.

4 a). ‘Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).’ ‘Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya diwaktu mereka berada di malam hari, atau diwaktu mereka beristirahat ditengah hari.’ ‘Maka tidak adalah keluhan mereka diwaktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: ”Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim”.’(Al A’roof: 3-5)
b). ‘Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: ”Alangkah baiknya, andaikata kami ta’at kepada Alloh dan ta’at (pula) kepada rosul”.’ ‘Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).’ ‘Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar”.’ (Al Ahzab: 66-68)
• Seorang yang istiqomah dijalan Alloh, selalu mengajak kepada taqwa, dan memperjuangkan syariat islam

Unknown said...

5 ‘Dan sesungguhnya Alloh telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israel dan telah Kami angkat di antara mereka dua belas orang pemimpin dan Alloh berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Alloh pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Maka barang siapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus".’ ‘(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Alloh) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apayang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang berbuat baik.’ (Al Maa-idah: 12-13)
• Seorang yang dapat dipercaya dan selalu menepati janji

6 ‘Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.’ (As Sajdah: 24)
• Seorang yang sabar

7 Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw. beliau bersabda: Sesungguhnya seorang pemimpin itu merupakan perisai, rakyat akan berperang di belakang serta berlindung dengannya. Bila ia memerintah untuk takwa kepada Alloh azza wa jalla serta bertindak adil, maka ia akan memperoleh pahala. Namun bila ia memerintah dengan selainnya, maka ia akan mendapatkan akibatnya. (HR S. Muslim)
• Seorang yang adil

8 ‘Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Alloh telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Alloh. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.’ ‘Alloh memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Alloh tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.’ (Al Baqoroh: 275-276)
• Seorang yang bersih hartanya

Unknown said...

9 a). Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:
Aku menemui Nabi saw. bersama dua orang lelaki anak pamanku. Seorang dari keduanya berkata: Wahai Rasulullah, angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah kekuasaanmu yang telah diberikan Alloh azza wa jalla! Yang satu lagi juga berkata seperti itu. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Demi Alloh, kami tidak akan mengangkat seorang pun yang meminta sebagai pemimpin atas tugas ini dan tidak juga seorang yang berambisi memperolehnya. (HR S. Muslim)
b). Rasululloh shollollohu 'alaihi wasallam pernah menasehatkan kepada Abdurrahman bin Samurah radliallahu 'anhu:
"Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau meminta kepemimpinan. Karena jika engkau diberi tanpa memintanya, niscaya engkau akan ditolong (oleh Allah dengan diberi taufik kepada kebenaran). Namun jika diserahkan kepadamu karena permintaanmu, niscaya akan dibebankan kepadamu (tidak akan ditolong)." (HR S. Bukhori)
c). Hadis riwayat Usaid bin Hudhair ra.:
Bahwa seorang lelaki Ansar menemui Rasulullah saw. dan bertanya: Apakah engkau tidak ingin mengangkatku sebagaimana engkau telah mengangkat si fulan? Rasulullah saw. menjawab: Sesungguhnya kamu sekalian akan menemui sepeninggalku para pemimpin yang egois, maka bersabarlah sampai kamu menjumpaiku di telaga kelak. (HR S. Muslim)
• Seorang yang zuhud dan tidak ambisius terhadap kekuasaan

10 Hadis riwayat Aisyah ra., istri Nabi saw.:
Bahwa Rasulullah saw. dalam salatnya berdoa: "Ya Alloh, sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur. Aku mohon perlindungan kepada-Mu dari fitnah Masih Dajjal. Aku mohon perlindungan kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian. Ya Alloh, aku mohon perlindungan kepada-Mu dari dosa dan utang". Seseorang berkata kepada beliau: Betapa seringnya baginda memohon perlindungan dari beban utang ya Rasulullah. Rasulullah saw. menjawab: Sesungguhnya, seseorang bila utang, maka ia akan berbicara lalu bohong. Berjanji lalu ingkar. (HR S. Muslim)
• Seorang yang memiliki komitmen melunasi utang dirinya, keluarganya, rakyat, dan negaranya.

Wallohu'alam
Demikianlah jawaban dari saya. Akhirnya saya berlindung kepada Alloh yang Maha Suci dari segala kekeliruan dan kekurangan diri saya.

Wassalamu'alaikum wr wb

Anonymous said...

Assalamua'alaikum

Hai good, my brother...

Luar biasa, argumen dikau. terima kasih.

Sekiranya, orang seperti HIDAYAT NUR WAHID jadi Capres saat ini. Menurut daku, dia yang paling cocok dengan kriteria yang dikau ceritakan....

Sayangnya pula, ummat tak boleh golput (sesuai Fatwa MUI).

Pilihan Capres yang tersedia, sesuai kriteria dikau, semuanya tak Ideal.

Dikau mau pilih yang mana ?

He..he..he...

Anonymous said...

assalamu'alaikum

Hi bro emang hujjah apa yang dipakai tdk boleh golput ?

Anonymous said...

Ass.

Dear brother....

Yok, kita sama-sama tanyakan kepada MUI pusat.

Fatwa tentang keharusan ummat memilih pemimpin dan tak golput.

Anonymous said...

Ass

Kasian dikau bro,'percaya dan taat' buta, tanpa memahaminya

Anonymous said...

Dear, brother...

Memang daku ini termasuk orang yang kurang pemahaman. Harap dimaklum, sekiranya daku banyak bertanya. Dan senang nimbrung dalam forum tukar pikiran ini.

Bro...daku ini termasuk orang yang bersimpati kepada para juru da'wah kiwari. Baik yang sedang berkiprah diranah politik (kekuasaan). Maupun yang sedang mengkritisi mereka....

Bro...bagiku, semuanya adalah asset-asset da'wah. Buah karya usaha panjang mulai dari para Anbiyaa yang mulia dan penerus-penerusnya.

Bro...rendahnya kadar kepahaman daku, takkan menyurutkan cintaku pada orang-orang seperti dikau...yang hidup dalam semangat taushiyah kepada kebenaran dengan penuh kesantunan dan kesabaran.

Bro...sabarlah menghadapi orang-orang seperti daku ini.

Ok

Anonymous said...

Ass.

"Berkata lembut...banyak orang turut".

"Berkata kasar...banyak orang gusar".

Om Tifatul Sembiring

Mahfudz Siddiq said...

QS. At Takwir (81): 10-14
10.Dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka,
11. Dan apabila langit dilenyapkan,
12. Dan apabila neraka Jahim dinyalakan,
13. Dan apabila syurga didekatkan,
14. Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang Telah dikerjakannya.

Anonymous said...

"Rabbana atina fiddunya hassanah, wa fil akhirati hassanah. Waqina azabban naar".

Anonymous said...

"Ya Allah, terimalah taubat mu'minin. Tutuplah catatan aib mu'minin. Maafkanlah, Ampunkanlah, karuaniakanlah rahmat-Mu. Sesungguhnya Engkaulah Penolong kami..."

Anonymous said...

Assalamu'alaikum
Ustadz. Dengan menyitir QS At Takwir 10-14, apakah hendak mengingatkan kami atas berbagai komentar yang ditulis ?

Atau Ustadz, ingin mengingatkan kepada semua pihak di PKS yang sedang sibuk memberikan dukungan kepada SBY ? Agar berhati-hati dengan "terbukanya" amal salah mereka ?

Atau Ustadz ingin "membukakan catatan-catatan" dibalik "Dukungan SBY yang Keropos" ?

Anonymous said...

Hai, brother....
Kok tafsirnya kayak gitu sih...?
Apa ustadz kita yang 5 tahun di DPR, dianggap politikus tulen ? Dimana selalu ada "suatu pesan" dibalik nasehat yang beliau sampaikan ?