Friday, November 21, 2008

Swing Voter Pilih Capres yang Pulihkan Ekonomi

Swing Voter Pilih Capres yang Pulihkan Ekonomi
Suara Pembaruan.

[JAKARTA] Suara pemilih mengambang (swing voter) hanya akan disalurkan kepada pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang dianggap mampu memperbaiki kondisi ekonomi bangsa dan mening- katkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, jika ingin merebut suara swing voter, partai politik (parpol) harus mengusung capres dan cawapres yang mampu memberikan jaminan perbaikan ekonomi.

Hal itu dikatakan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddiq menjawab SP di sela-sela silaturahmi dan dialog antarkeluarga pahlawan nasional bertajuk Membangkitkan Kembali Spirit Kepahlawanan pada Kaum Muda Indonesia, di Jakarta, Rabu (19/11). Dikatakan, swing voter adalah kelompok masyarakat yang belum menentukan pilihan politiknya saat ini, baik dukung- an kepada parpol maupun capres-cawapres. Swing voter berpotensi menjadi golongan (golput), jika harapan mereka terhadap parpol maupun capres-cawapres 2009, tak sesuai dengan yang diinginkan. Karena itu, dalam pandangan PKS, capres-cawapres ke depan adalah figur yang mampu meningkatkan daya beli ma- syarakat, menjamin ketersediaan bahan baku, menekan inflasi, serta menyediakan lapangan kerja dan menjamin tak ada ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK).

Secara terpisah, Ketua Umum DPP Partai Peduli Rakyat Nasional, Amelia A Yani mengatakan, rakyat sangat membu- tuhkan perubahan. Artinya, capres-cawapres bukan figur yang itu-itu saja atau figur lama yang terbukti tak mampu memberikan perubahan bagi bangsa ini. “Partai kami meli- hat para pemilih mengambang akan memberikan suaranya kepada capres-cawapres yang merupakan tokoh baru atau tokoh alternatif,” katanya. Sebaliknya, Direktur Eksekutif Indobarometer, M Qodari menyatakan sejauh ini belum ada cara untuk menarik swing voter. Penyebab utamanya adalah persoalan sistemik di tu- buh parpol. “Dulu pemilih yang dekat dengan parpol mencapai 25-35 persen, sekarang hanya 15 persen sisanya swing voter. Sesungguhnya ini persoalan sistemik. Bagaimana rakyat bisa dekat dengan parpol bila kinerjanya rendah,” kata Qodari. Capres Sendiri Sementara itu, fungsionaris Partai Golkar Fadel Muham- mad menyatakan untuk mendongkrak perolehan suara, Golkar harus segera mengumumkan capres-cawapres. “Hen- daknya Golkar sebagai partai terbesar harus mencalonkan kadernya sendiri dalam Pilpres 2009,” tegasnya. Dikatakan, setelah Sultan mendeklarasikan diri sebagai capres dan dukungan terus mengalir, Partai Golkar meng- alami dilematis. Namun menurut Fadel, Golkar tak perlu ragu mendukung Sultan, demi mendongkrak perolehan suara. Bahkan, menurutnya, fenomena munculnya Sri Sultan ke bursa capres, sama menariknya dengan pemilu di Amerika Serikat. Presiden Bush pun berawal dari gubernur. “Barangkali rakyat Amerika memilihnya, karena posisi gubernur lebih dekat dan lebih mengerti kebutuhan rakyat, daripada orang yang belum pernah menjadi pejabat publik,” ujar Fadel. [J-11/ASR/152]

No comments: