Wednesday, February 06, 2008

PPP, PAN dan PKS tak Tertarik Tutut

Republika, Rabu, 06 Februari 2008

PPP, PAN dan PKS tak Tertarik Tutut
JAKARTA -- Langkah Partai Golkar menarik-narik putri almarhum mantan Presiden Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut), ternyata tidak membuat partai lain ikut-ikutan menariknya. Meski demikian parpol di luar Partai Golkar mempersilahkan kalau Tutut hendak bergabung dengan mereka. Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Lukman Hakim Saifuddin, menegaskan partainya tidak akan ikut-ikutan mendekati Tutut.

PPP akan memperlakukan sama terhadap siapapun yang hendak bergabung dengan PPP. ''Kita tidak akan mendekati Mbak Tutut untuk bergabung ke PPP,'' kata Lukman kepada Republika, Selasa (5/2).

PPP tidak akan mengemis pada siapapun untuk bergabung ke partai berlambang Ka'bah tersebut. Namun sebagai partai terbuka, PPP mempersilahkan kepada siapapun bergabung ke PPP.

''Mereka harus dengan kesadaran sendiri bergabung dan mengabdi pada bangsa melalui PPP. Harus ada niat tulus untuk bergabung bersama PPP,'' ujar Lukman.

Sosok Tutut dimata Lukman HS memang punya kelebihan dan kekurangan. Sebagai anak sulung Soeharto, maka Tutut akan dianggap merepresentasikan Keluarga Soeharto. Dengan demikian, para pendukung setia Soeharto bisa saja tertarik mengikuti langkah Tutut. Tapi di sisi lainnya, banyak pula kalangan yang sangat anti terhadap Soeharto.

''Jadi relatif melihatnya, karena setiap orang punya kelebihan dan kekurangan,'' ungkap Lukman HS. Selama ini, katanya, tidak ada upaya PPP mendekati Tutut.

Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, mengungkapkan hal sama. ''Kita terbuka kepada siapapun untuk gabung PAN. Mau pejabat, wartawan, masyarakat biasa, silahkan kalau mau bergabung,'' ungkapnya. Seluruh potensi bangsa didekati PAN. Tapi Zulkifli Hasan mengaku tidak ada upaya khusus mendekati Tutut agar masuk PAN. Kalau Tutut ingin masuk, lanjut dia, PAN mempersilahkan saja. PAN tidak khawatir citra partainya rusak jika Tutut bergabung.

''Yang penting kan sesuai dengan platform PAN. Siapapun silahkan (bergabung) asalkan punya pandangan yang sama dengan PAN,'' jelasnya. Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddiq, mengatakan tidak ikut-ikutan 'menarik-narik' Tutut. ''Kata Golkar kan Tutut masih fungsionaris mereka, jadi PKS tidak akan menarik-menarik fungsionaris partai lain.''

Mahfudz tidak yakin kalau Tutut akan membawa penambahan dukungan yang signifikan bagi parpol yang ditempelinya. Bahkan ketika Tutut bergabung dalam Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), ternyata dukungan terhadap partai itu juga tidak cukup signifikan.

Fungsionaris Partai Golkar, Yuddy Chrisnandi, yakin kembalinya Tutut akan punya pengaruh signifikan. ''Saya yakin kalau dia kampanye di Jawa Tengah masih akan sangat besar dukungannya. Bahkan kalau dijadikan Caleg maka ia akan terpilih dengan suara melebihi BPP (bilangan pembagi pemilih),'' kata Yuddy.

(dwo )

No comments: