Muladi: Golkar Calonkan SBY-JK
Sindo, Jum'at, 08/02/2008
DPP Partai Golkar akan kembali mengusung duet Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) dan Jusuf Kalla (JK) sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2009.
Ketua DPP Partai Golkar Muladi mengungkapkan, putusan tersebut bukan sekadar dukungan
emosional, melainkan realistis. ’’Coba tanyakan kepada semua tokoh Golkar, pasti mendukung
SBY-JK tahun depan,’’ tutur Muladi,dalam silaturahmi Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla
dengan fungsionaris DPD Partai Golkar Kepulauan Riau di Batam, kemarin. Dia mengungkapkan,
dukungan terhadap duet SBY-JK tidak terkait perolehan suara Golkar dalam Pemilihan Legislatif
2009. ’’Meski Golkar keluar sebagai pemenang dan berhasil menambah suara menjadi
30%,dukungan terhadap pasangan ini (SBY-JK) akan tetap menguat,’’ ujarnya. Selain itu, jika
Golkar menang dalam pemilu legislatif, sangat mungkin ada kader partai yang ingin mengajukan
calon dari dalam partai sebagai presiden.
’’Namun, saya kira itu hanya emosional,tidak berdasarkan pertimbangan logis realistis,’’ ujar
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional ini. Meski demikian, dukungan Golkar terhadap pasangan
SBYJK tetap akan menunggu hasil survei popularitas calon presiden tiga bulan menjelang Pemilu
2009. Sebab, putusan resmi mengenai calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) juga
akan ditentukan dalam Rapat Kerja Nasional Khusus Partai Golkar pada tiga bulan menjelang
Pemilu Presiden (Pilpres) 2009. Muladi yakin meski popularitas SBY terus menurun dari 80%
menjadi 50%, perolehan suara (elektibilitas) SBY akan tetap tinggi dibanding capres lainnya.
’’Dengan demikian,hampir pasti Golkar akan mengusung SBY sebagai capres dalam Pemilu 2009,’’
ujarnya. ’’JK terbiasa berpikir logis, tidak mungkin memaksakan diri maju sebagai calon presiden
kalau hasil surveinya jeblok.Itu hanya membuang energi dan uang,’’ tuturnya.
Yang jelas, ditambahkan Muladi,Kalla tidak akan maju sendiri dalam Pemilu 2009 meski Golkar
menang pada Pemilu Legislatif 2009. Selain itu, aspek primordial Jawa dan luar Jawa masih
dominan dalam kelayakan untuk dipilih sebagai capres. ’’Pemilih belum siap memilih calon dari luar
Jawa. Kita lihat saja Pilkada Sulawesi Selatan dan Kalimantan Barat. Isu primordial masih sangat
mendominasi pemilihan dalam skala kecil, terutama dalam skala nasional. Dibutuhkan dua pemilu
lagi untuk menetralisasi isu primordial,’’ tegasnya.
Pantun Kampanye JK
Tak mau kalah dengan kadernya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla pun berpantun saat
menutup silaturahminya dengan para kader dan fungsionaris Partai Golongan Karya (Golkar)
se-Kepulauan Riau di Batam, pagi tadi. ’’Pada akhirnya,saya juga ingin berpantun supaya tidak
kalah dengan kader. Malu dong sebagai Ketua Umum. Pemilu di tangan kita bersihkan, tertunjuk jari
sebelah kanan.Pemilu 2009 kita sukseskan, kesejahteraan masyarakat jadi tujuan,’’ ujar Kalla, yang
juga Wakil Presiden itu.
Partai Demokrat Tak Terpancing Bagaimana tanggapan partai lain? Partai Demokrat (PD)
menyatakan tidak akan terpancing dengan manuvermanuver politik Golkar. Sekretaris Jenderal
(Sekjen) DPP Partai Demokrat (PD) Marzuki Ali menegaskan, partainya saat ini masih komitmen
mengawal agenda pembangunan yang telah dicanangkan pemerintah. Menurut dia, PD belum akan
berbicara masalah kandidat capres-cawapres dalam waktu dekat. Pembicaraan mengenai hal itu
baru akan dilakukan setelah mengetahui hasil Pemilu Legislatif 2009 mendatang. ’’PD mengikuti
komitmen yang disampaikan Presiden SBY dan Pak Jusuf Kalla.Tidak akan berbicara masalah ini
hingga Pemilu 2009 selesai diselenggarakan,” tuturnya. Marzuki menambahkan, sikap politik Golkar
yang kerap berubah-ubah membuat PD selalu berhitung. Sesekali, Golkar secara tegas
menyatakan dukungannya kepada pemerintahan SBYKalla dan berniat menggandengkannya
kembali di periode mendatang.
Namun, di lain waktu, Golkar mengaku akan menggandeng kandidat selain SBY.Bahkan,belum
lama ini tersiar kabar akan merangkul putri mantan Presiden Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana
(Mbak Tutut). ’’Kemarin ngomong ini,sekarang ngomong itu.Capek nanggepinnya,”ujarnya. Ketua
DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq berpendapat siapa pun calon yang akan
diusung Golkar tidak akan berpengaruh bagi partainya. Selain itu, PKS akan tetap menunggu hasil
pemilihan legislatif untuk menentukan siapa kandidat capres yang akan diusung pada Pilpres 2009
mendatang.’’Itu kan hak Golkar. Silakan saja kalau ingin mencalonkan kembali SBYKalla,” ujarnya.
Dia menambahkan, PKS akan tetap menggunakan hasil musyawarah kerja nasional (mukernas)
sebagai acuan. Jika perolehan suara di atas 20%,partainya akan mengusung capres dari internal
partai.Namun,jika di bawah target, PKS membuka kesempatan kepada capres dari luar partai yang
ingin meminang salah satu kadernya di posisi cawapres.
Sementara itu, pengamat politik UI Bachtiar Effendy meragukan SBY-Kalla bisa kembali menyatu
pada Pilpres 2009 mendatang. Dia meyakini SBY dan Kalla akan maju sendiri melalui
masing-masing koalisi partai.’’ Kecuali jika suara Partai Golkar anjlok. Namun, selama masih di
posisi satu ataupun dua, Golkar tidak akan mau calonnya hanya sebagai wakil presiden,”
ungkapnya. Pernyataan yang disampaikan Muladi itu,menurut Bachtiar, hanya mewakili pendapat
pribadi.Sebab,putusan Golkar itu baru akan diambil setelah melalui rapat pimpinan partai.’’Itu pun
baru akan dilakukan setelah mengetahui hasil pemilihan suara legislatif.”
No comments:
Post a Comment