Headline
Oleh: Windi Widia Ningsih
Nasional - Senin, 9 Mei 2011 | 15:03 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas keterlibatan elite politik dalam kasus suap di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"KPK harus mengusut pihak-pihak yang terlibat dalam kasus tersebut seperti PT DGI, keterlibatan elite-elite partai politik," kata Mahfudz di DPR, Jakarta, Senin (9/5/2011).
Mahfudz menduga, KPK saat ini mencoba mengaburkan kasus dugaan suap tersebut. Hal itu terlihat dari perubahan status Mirdo Rosalina Manulang mengenai keterkaitan dengan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin.
"KPK mencoba mengaburkan kasus PT DGI. Ini bisa terlihat dari pengakuan atau Rosa yang awalnya menyebutkan atasanya adalah elite politik partai tertentu. Tapi terakhir Rosa mengaku atasanya bukan pimpinan parpol tertentu," kata Mahfudz.
Mahfudz menambahkan, praktek suap yang terjadi di proyek Kemenpora bisa saja terjadi dalam proyek pembangunan gedung baru DPR mengingat salah satu calon peserta tender adalah PT Duta Graha Indah (DGI).
"PT DGI adalah salah satu peserta tender pembangunan gedung baru. Tidak tertutup kasus dugaan suap juga terjadi di pembangunan gedung baru," kata Mahfudz. [mah]
3 comments:
Ass.
Upaya peng-kooptasi-an KPK oleh Penguasa negeri ini begitu kentara. Vonis Antasari, Deponering Bibit-Candra, berhasil buat grogi pimpinan KPK, saat berhadapan dengan kepentingan Pimpinan Eksekutif dan Parpolnya.
Skandal Century, Kasus IT KPU dan terakhir kasus suap Sesmenpora adalah Uji Nyali KPK. Apakah KPK berpihak pada keadilan dalam pengungkapan Kasus Korupsi. Atau KPK jadi alat penekan lawan politik Penguasa negeri ini ?
Apapun yang dilakukan KPK, sobat PKS harus waspada. Mengarahkan para Kadernya menghindari segala bentuk penyelewengan, agar terhindar incaran KPK maupun Kejaksaan didaerah.
Coba perhatikan dengan seksama fenomena belakangan. Seolah Allah SWT hendak merealisasikan Firman-NYA : "...fayunabbi-ukum bimaa kuntum ta'maluuna”
( lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan ). ( QS At-taubah,105)
Maka bekerjalah untuk Indonesia dalam kerangka Amar Ma'ruf Nahi Munkar dan menyeru manusia supaya Beriman kepada Allah SWT.
Jangan lakukan Penyelewengan, sekecil apapun. Supaya Allah SWT tak beritakan dan permalukan PKS dihadapan manusia.
Suap Kemenpora, SBY Tak Lindungi Kader
http://nasional.vivanews.com/news/read/219802-suap-kemenpora--sby-tak-lindungi-kader
*****
Yth. Pak SBY
Kita salut pernyataan Bapak tak lindungi Kader Demokrat yang bersalah. Semoga bisa ditiru oleh Pemimpin Partai Lainnya. Termasuk Pak Hilmi dari PKS.
Tapi Yth. Pak SBY, kenyataannya Polisi sebagai Penegak Hukum, tak berani memproses Kasus Suap Sesmenpora yang diduga melibatkan pengurus Demokrat. Ini yang dikeluhkan mantan Pengacara Mirdo Rosa, Kamaruddin Simanjuntak. "Polisi tak berani panggil paksa kepada pengurus Demokrat yang diduga terlibat", ujarnya.
Jadi apakah ini basa-basi politik Bapak, seperti biasanya ? Demi politik Pencitraan ?
Jangan-jangan benar seperti yang dikata Prabu Joyoboyo dalam kitab Musarrar ( Sunan Giri Prapen ). Bapak adalah pemimpin yang muncul diakhir zaman Kala Bendu. Yang lambangnya :
"TAN TINOLEH SINJANG KEMBEN". Munculnya Pemimpin yang seibarat perempuan yang selalu menoleh saat mengenakan kain kemban. ( Takut auratnya diintip orang, demi menjaga citra diri ).
Yth. Pengurus Demokrat
Untuk mengalihkan isu suap Sesmenpora yang sekarang jadi hotspot media. Dimana publik duga ada keterlibatan Pengurus atau bahkan Demokrat dalam kasus ini.
Sehingga akan rugikan Demokrat pada kontes 2014.
Baiknya, Demokrat mengupayakan fokus isu pada kecelekaan Pesawat Merpati MA-60, buatan Cina itu. penjarakan itu suami dari Menteri Perdagangan, yang bertindak sebagai "Broker Hitam". Pecat dan penjarakan Marie Elka. Karena dia memimpin negosiasi penjualan Pesawat Coba-coba yang mengorbankan 27 nyawa dan merugikan negara.
Kalo berhasil, Mantab dah...
( he..he..he... )
Post a Comment