Thursday, May 12, 2011

DPR Tak Buru-Buru Selesaikan RUU Intelijen

Rabu, 11 Mei 2011 | 22:53 WIB


TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Komisi Pertahanan DPR Mahfudz Siddiq menyatakan tak akan terburu-buru membahas rancangan undang-undang intelijen. Soalnya Dewan tak ingin masyarakat atau publik memahami bias persepsi terhadap pentingnya undang-undang tersebut.

"Ini bukan soal teknis, tapi serius. yang menghasilkan keliru. Mohon maaf kalau ada pihak-pihak yang mendesak Juni harus tuntas. Sorry, tidak ada alasan kuat,"kata dia dalam seminar "Kenapa UU Intelijen Diperlukan?" di Wisma Antara, Jakarta, Rabu 11 Mei 2011.

Menurut Mahfudz, keberadaan Undang-Undang Intelijen bukan dilatari maraknya kasus ancaman teror atau bom, yang belakangan ramai terjadi tapi belum juga tuntas diselesaikan oleh penegak hukum. Kejadian yang belakangan meresahkan masyarakat ini memang bisa saja secara tidak langsung mengiring persepsi kearah perlunya undang-undang tersebut.

"Bias persepsi bisa muncul disiapa saja. Contohnya kalau intelijen tidak dikasih ini (undang-undang) karena sekarang ada kondisi yang muncul disekeling kita aksi bom, isu NII, atau muncul orang-orang muda yang berimajinasi dan melakukan teror,akhiranya berfikir rangkaian teror ini akibat lemahnya intelijen. Agar selesai intelijen diberikan apapun yang mereka butuhkan. Tidak boleh seperti itu,"ujarnya.

Untuk menghindari imajinasi dan persepsi yang demikianlah, tambah Mahfudz, DPR akan secara terbuka membahas RUU ini. Menampung semua aspirasi dan pemahaman mengenai hal-hal seputar intelijen. "Sekali lagi dari sisi timetable harus dibuka, RUU ini tidak ditargetkan selesai juni. Kami tidak ingin masyarakat memahami bias persepsi, yang ujungnya hasilkan keliru,"kata politisi dari Partai Keadilan Sejahtera ini.

MUNAWWAROH

5 comments:

Anonymous said...

Ass.
Om, tolong diatur donk, agar intelejen kita tak dipakai Pemimpin dan Partai Penguasa untuk "operasi gelap" mereka. Demi menekan lawan politiknya.

Om, tolong diatur donk, agar intelejen tak menangkap rakyat sembarangan. Kecuali pengkhianat bangsa, yang menjual kekayaan alam untuk asing, yang jual kebijakan yang menguntungkan asing, yang jual informasi untuk asing.

Om, tolong diatur donk, supaya intelejen kita tak jadi double agent, tak memusuhi dan memfitnah ummat Islam dengan tuduhan NII atau teroris, yang jelas-jelas bikinan oknum intel, demi mengumpulkan duit haram.

Om, tolong diatur donk, supaya aparat intel di lapangan tak diperalat untuk kepentingan Pilkada, Cukong-cukong maksiyat, dll.

Peace, om-om intel ya...

Anonymous said...

Om Mahfudzt tolong dibantu, supaya Intelegen kita kuat dan sigap serta wibawa. Fokus bekerja mengamankan negara dari makar musuh. Tanggap terhadap rekayasa musuh yang dengki negara ini sentosa.

Om Mahfudzt tolong dibantu, supaya Intelegen kita brkrtjs mrngumpulksn informsi ysng dibrian Alutsista TNI kita.

Om Mahfufz tolong dibantu, agar Intelejen kita mengawasi Agen-agen Asing yang menyusup sebagai birokrat, Pejabat eksekutif, Pebisnis, Penyelenggara Media Masa, LSM dll, yang siap merusak negara ini sesuai keinginan negara asing

Om Mahfudz tolong dibantu, agar Intelegen kita tak diperalat Kepentingan penguasa. Untuk melakukan operasi gelap terhadap lawan-lawan politiknya. Atau diperalat oleh para pemimpin daerah, demi melanggengkan kekuasaannya.

Om Mahfudz tolong dibantu, agar Intelegen kita tak me-rekayasa pencitraan negatif kepada ajaran Islam dan kelompok Ummatnya. Tak memperalat kelompok Ummat untuk menghimpun dana untuk oknum Pejabat Intelegen.

Om-om Intel ( yang lagi baca tulisan kita-kita ), peace ya...

Anonymous said...

MAYORITAS PEMILIH PKS TAK PUAS DENGAN SBY

http://politik.vivanews.com/news/read/220533-mayoritas-pemilih-pks-tak-puas-dengan-sby

*********

MAS, MASIH MAU KAWAL SBY-BOEDIYONO SAMPAI 2014...?

Anonymous said...

MAHFUDZ: BATALKAN SAJA GEDUNG BARU DPR
www.vivanews.com, Senin, 9 Mei 2011, 13:39 WIB

JAKARTA BERPOTENSI GEMPA 8,7 SKALA RICHTER
http://metro.vivanews.com/news/read/220485-jakarta-berpotensi-gempa-8-7-skala-richter

=====

Terima kasih kepada Pak Mahfudz. Batalkan saja Pembangunan Gedung Baru DPR 26 lantai itu.

Kasihan anggota DPR, kalo benar-benar terjadi Gempa 8,7 SR di Jakarta. Belum bertobat, karena markup Gedung Baru, anggota dewan mati konyol tertimpa runtuhan gedung baru.

Anonymous said...

Megawati Jadi Keynote Speaker Forum Kebudayaan Dunia di China

http://www.detiknews.com/read/2011/05/17/081543/1641042/10/megawati-jadi-keynote-speaker-forum-kebudayaan-dunia-di-china?n990102mainnews

=====

Sekalian ambil Fee penjualan LNG Tangguh dari Cina bu..?