Wednesday, May 18, 2011

Anis : NII "Alat Politik"

Antara – Min, 15 Mei 2011

Banjarmasin (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Anis Matta menduga, Negara Islam Indonesia (NII) hanya sebuah alat politik.


Ia mengemukakan itu, usai memberi pengarahan dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan selatan (Kalsel) di Banjarmasin atau sebelum kembali ke Jakarta, Minggu sore.


Namun Sekjen PKS yang juga Wakil Ketua DPR-RI itu tak menyebut pihak mana yang menjadikan atau memperalat isu NII sebagai alat politik, kecuali menyatakan, hal tersebut hanya akan memperburuk pemerintah sendiri.


Pasalnya isu NII tersebut sudah sejak lama atau beberapa kali ganti Presiden Republik Indonesia, tapi hal itu seakan dibiarkan, bahkan cenderung sebagai alat untuk memojokan Islam.


"Sebagai contoh selama ini isu teroris atau terorisme, bukan cuma sekedar isu, tapi untuk melemahkan perjuangan kaum muslim, yang mungkin sengaja sebagai skenario pihak tertentu," tandasnya.


Padahal dengan tetap tumbuh dan berkembangnya isu NII, menunjukkan penegakan hukum di Indonesia tak jalan, lanjutnya didampingi Habib Aboe Bakar Al Habsyie, anggota DPR-RI dari PKS asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel.


Oleh sebab itu, jangan biarkan isu NII terus tumbuh dan berkembang, guna menjaga kewibawaan pemerintah, sarannya didamping Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Kalsel, Ibnu Sina.


Selain itu, guna kenyamanan dan ketenangan masyarakat, terutama terbebas dari jaringan NII yang bisa meresahkan, demikian Anis Matta.


Sementara itu, anggota DPR-RI dari PKS asal Kalsel menyatakan syukur, kalau penduduk di dapilnya terbebas dari jaringan NII yang bisa mengganggu stabilitas keamanan dan keteriban masyarakat (Kamtibmas).


Anggota Komisi III DPR-RI yang juga membidangi hukum, hak asasi manusia dan keamanan itu berharap, penduduk Kalsel yang terkenal religius jangan sampai masuk jaringan NII.


"Kita minta warga Kalsel mewaspadai gerakan NII, sehingga bisa terbebas dari jaring mereka," demikian Aboe Bakar.

2 comments:

Anonymous said...

Assalamu'alaikum

TERORISME dan NII memang "alat politik". Dimainkan pihak-pihak yang tak suka Islam digjaya sebagai kekuatan politik. Yang pantas jadi pilihan rakyat di era reformasi / demokrasi. Karena mampu jadi Rahmat bumi, bahkan semesta alam.

Isu TERORISME dan NII menghembuskan nafas busuk kepada calon pemilih alam demokrasi. Seolah Islam adalah Kekerasan dan Kerusakan bukan Jiwa Patriotisme atau semangat pembelaan saudara seiman.

Seakan Negara Islam adalah Penipu, Penghipnotis dan Pencuri Uang Rakyat yang harus dijauhi, bukan Baldah Thoyyibah wa Rabbul Ghafura.

PKS harus berjuang keras, melawan pihak-pihak yang memfitnah Islam. Yaitu kekuatan makar global yang bersinergi dengan pragmatisme Parpol Lokal. Yang menjadikan citra Islam tak pantas jadi pilihan politik bangsa.

Karena nama "KEADILAN" yang disandang bendera PKS, seharusnya mengisyaratkan kepada bangsa : Pembelaan dari tindak pen-zalim-an dan makar kepada Islam, Agama Allah SWT. Yang dilakukan melalui Rekayasa TERORISME dan NII sebagai perkakasnya.

PKS adalah kekuatan politik yang berhak Membela Agama Allah SWT. Karena didalamnya berhimpun orang-orang mu'min, sepenuh jiwa raganya. Semoga PKS makin diteguhkan kedudukannya dimuka bumi.

(Semoga Allah SWT, menolong PKS, meningggalkan jalan pragmatisme politik yang di Cemburui Allah. Kembali kepada jalan Da'wah yang di Cintai Allah SWT dan bikin suasana Gembira Arasy-NYA)

=====

"yaa ayyuhaa alladziina aamanuu, in tanshuruu allaaha yanshurkum wayutsabbit aqdaamakum."

( Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. ) ( QS. Muhammad : 7 )

Anonymous said...

Om-om...
Waktu Pak Yusuf Supendi "mlorotin Aurat" elit-elit PKS. Para elit PKS menghasut kader-kader PKS, seolah PKS mendapat serangan dan fitnah. Maka "mengamuklah" para kader, seolah PKS kiamat esok.

Om-om...
Sudah lama Islam - Agama Allah, diserang dan difitnah musuh dengan berbagai isu, termasuk terorisme, radikalisme, NII dll. Kok, kader-kader PKS tak disemangati untuk melakukan pembelaan dan membersihkan fitnah ???

Om-om...
Kata Om Anonymous diatas, Allah SWT bisa Cemburu lho...DIA Yang Maha Besar, cukup "menjentikkan" Jari-NYA, maka jutaan ummat manusia memergoki Om Arif...anggota DPR & Majlis Syuro PKS sedang asyik nonton video porno. Malu kan...?