Wednesday, January 12, 2011

RIM keruk US$ 122 juta per tahun dari Indonesia

Tuesday, 11 January 2011 20:43


JAKARTA - Kisruh BlackBerry di tanah ir akhir-akhir ini mencuat di tengah publik menyusul ancaman Kementerian Kominfo menutup layanan BlackBerry jika Reserach in Motion (RIM) tidak mematuhi permintaan pemerintah. Ada isu lain yang jauh lebih signifikan.

Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PKS Mahfudz Siddiq menyebutkan dalam kasus RIM sejatinya tidak sekadar persoalan pemblokiran situs porno semata. "Tapi ada isu keadilan usaha. Jangan seenaknya kita menjadi sapi perah," katanya kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/1/2011).

Mahfudz menyebutkan, pengguna BlackBerry di Indonesia sekitar 2,5 juta, penghasilan pajak dari setiap pengguna setiap bulan sebesar US$ 7. "Artinya setiap bulan ada revenue USD 17.5 juta yang masuk ke Kanada," ujarnya.

Lebih lanjut Mahfudz menegaskan, RIM yang beroperasi di Kanada mengeruk US$ 122 juta/tahun dari pasar Indonesia. "Tanpa pajak karena bukan obyek pajak di Indonesia," tandasnya.

Kondisi itulah menurut Mahfudz, RIM tidak memberi manfaat ekonomi yang berarti bagi Indonesia. Karena RIM tidak memiliki investasi di Indonesia juga tidak signifikan dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. "Jadi tuntutan pemerintah cq kominfo agar RIM menjalankan peraturan perUUan adalah untuk kepentingan nasional dan agar tidak terjadi diskriminasi dgn provider telekomunikasi lain yang ada di indonesia," pungkasnya.

Editor: HARLES SILITONGA

No comments: