TEMPO Interaktif, Selasa, 25 Agustus 2009 | 12:21 WIB
Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak merangkul PDI Perjuangan dan Golkar ke dalam kabinet sekaligus.
"Harus menyisakan partai yang bisa berperan sebagai oposisi," kata Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Siddiq saat dihubungi Tempo, Selasa (25/08).
Demokrat, seperti diberitakan sebelumnya, berencana menggandeng PDI Perjuangan dan Golkar. Bahkan Presiden Yudhoyono, yang juga sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, disebut-sebut akan mengalokasikan dua kursi kabinet untuk kedua partai tersebut.
Mahfudz menilai upaya merangkul PDIP dan Golkar masuk ke dalam kabinet memang akan memperkuat posisi pemerintah di parlemen, namun keberadaan partai oposisi diperlukan untuk keperluan checks and balances. "Tidak semua harus dirangkul dalam pemerintahan," kata Mahfudz.
Ia menyarankan Presiden Yudhoyono merangkul salah satu partai saja, sehingga partai yang tak dirangkul bisa berperan sebagai oposisi. Lagi pula, kata Mahfudz, dukungan partai peserta koalisi yang telah mendukung Yudhoyono sejak awal, sudah cukup kuat di parlemen nanti.
No comments:
Post a Comment