MI, Selasa, 02 September 2008 21:39 WIB
Penulis : Rini Widuri Ragila
JAKARTA--MI: Panitia Angket BBM tidak menutup kemungkinan akan melebarkan pengelolaan masalah hingga pada kasus LNG Tangguh. Karena kenaikan harga BBM berkaitan erat dengan pasokan minyak dan gas dalam negeri yang secara tidak langsung juga berkaitan dengan kontrak LNG Tangguh.
"Yang jelas panitia angket BBM cepat atau lambat harus membedah kasus Tangguh,"kata salah satu anggota panitia angket BBM dari Fraksi PKS Mahfudz Siddiq, kepada Media Indonesia, Selasa (2/9).
Panitia Angket, menurut Mahfudz Siddiq, juga akan ikut mengurusi persoalan LNG Tangguh karena kenaikan harga BBM berkaitan dengan proses konversi minyak tanah ke gas serta berkaitan dengan produksi dan pasokan minyak dan gas dalam negeri.
"Walaupun angket ini konsep awalnya hanya mengurusi kenaikan harga BBM, namun alasan-alasan pemerintah manaikkan BBM terkait banyak hal. Ada faktor konversi minyak tanah ke gas. Ada faktor pasokan gas dan minyak dalam negeri. Pasokan ini yang ternyata baru ketahuan bahwa pada sejak tahun 2002 ada kontrak dengan LNG Tangguh yang ternyata merugikan. Maka ini semua saling terkait. Harus dikaji,"jelasnya.
Keikutsertaan panitia angket BBM dalam kasus LNG Tangguh itu nantinya bisa melalui dua cara. Yaitu dengan memberdayakan Panitia angket yang sudah ada, atau dengan membentuk panitia angket baru.
"Bisa dengan panitia yang sudah ada. Namun jika muncul perdebatan, bisa atau tidak menembus Tangguh, maka bisa saja dengan membentuk panitia baru. Tapi saya melihat yang paling memungkinkan adalah usulan pembentukan panitia angket baru,"ujar Mahfudz.
Mahfudz mengatakan, dalam rapat panitia angket BBM selanjutnya, kasus LNG Tangguh ini akan dibicarakan. Terkait penyelesaian dan kelanjutan pembentukan panitia angket Tangguh yang sedang menjadi isu kuat saat ini. (*/OL-03)
No comments:
Post a Comment