Republika. 2008-09-10 09:21:00
Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 dihadapi Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq, dengan sikap optimistis. Peluang untuk kembali terpilih sebagai anggota legislatif tampaknya terbuka lebar baginya.
Sebagai salah satu figur sentral yang memimpin PKS di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), DPP PKS memberikan tempat dan nomor urut yang maksimal baginya di Pemilu 2009. Mahfudz ditempatkan sebagai caleg nomor satu di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat VIII (Cirebon dan Indramayu).
Mengenai penempatan caleg di PKS, Mahfudz mengatakan, ada sejumlah pertimbangan PKS dalam menempatkan dapil maupun nomor urut. Di antaranya, didasarkan pada kinerja mereka selama menjadi anggota DPR.
''Ini berlaku bagi anggota yang sudah menjadi anggota DPR,'' kata Mahfudz.
Dijelaskannya, Fraksi PKS setiap akhir masa sidang memberikan evaluasi sehingga punya akumulasi atas kinerja mereka selama empat tahun. Selain itu, juga ada evaluasi kinerja di setiap dapil. ''Struktur di dapil dan kader diminta melakukan evaluasi. Bagaimana peran dan kontribusi yang diberikan,'' kata dia.
Dan, tak kalah penting adalah didasarkan pada usulan dari bawah. Kalau nama caleg diusulkan kembali, akan diproses. Kalau tidak diusulkan, namanya akan hilang.
Sejauh ini, wilayah Jawa Barat VIII merupakan dapil yang cukup plural. Kekuatan PDIP, Partai Golkar, ataupun PKB merupakan tiga parpol yang punya kekuatan merata di sana. Dan, pada Pemilu 2004 lalu, PKS berhasil menembus dominasi ketiga kekuatan itu dengan merebut dua kursi DPR RI dari sana.
''Melihat tren PKS 2004, saya optimistis insya Allah target dua kursi akan bisa terpenuhi. Tapi, itu harus dilakukan dengan bekerja keras,'' kata Mahfudz.
Hal yang membuat Mahfudz cukup diuntungkan adalah, pada Pemilu 2004, ia juga maju dari dapil ini. Dengan begitu, Mahfudz sudah sekian lama membina konstituen dan membina kekuatan struktur parpol yang ada di Cirebon ataupun Indramayu.
''Minimal sebulan sekali selama empat tahun, saya selalu mengunjungi dapil saya. Terutama dalam kepentingan penyerapan aspirasi sebagai anggota DPR dari dapil di sana,'' kata Mahfudz. Dengan begitu, Mahfudz tidak perlu lagi harus mengadaptasi ulang.
Bulan lalu, Mahfudz bersama dengan tiga DPD PKS di sana merancang pemenangan pemilu secara operasional. Sekarang, sudah masuk tahapan implementasi.
PKS dikenal mempunyai mesin politik yang kuat. Kondisi ini juga dimiliki PKS di Jawa Barat VIII. Struktur kepengurusan di Kota Cirebon maupun Kabupaten Indramayu sudah lengkap hingga ke tingkat desa. Ini akan memudahkan PKS menjalankan program-program yang direncanakan.
Penyebaran kader juga relatif merata. Dengan begitu, diharapkan dengan kerja yang lebih panjang akan membuat lebih banyak masyarakat yang terkover.
Disinggung tentang strategi yang akan digunakan, Mahfudz menjelaskan, di dapilnya, banyak sekali pemilih tradisional. Mereka inilah yang menjadi market PDIP, PKB, serta PG. Dengan posisi seperti itu, lanjut Mahfudz, PKS fokus pada pemilih kota dan muda. ''Ini merupakan segmen yang lebih terbuka,'' kata Mahfudz.
Dalam upaya melakukan pendekatan terhadap pemilih, sejauh ini PKS mengembangkan pendekatan melalui komunikasi secara langsung. Pola ini bisa dilakukan dengan melakukan pertemuan-pertemuan dialogis. Termasuk dengan menyebarkan informasi secara tertulis.
Meski posisinya cukup menguntungkan, Mahfudz Siddiq tidak mau jumawa. Ia menegaskan kalau ia harus bekerja keras untuk bisa memenangkan persaingan politik di sana. dwo
No comments:
Post a Comment